untuk berpukat bersama dan tidak pindah ke perahu sampan lain. Meing pun harus bisa menjaga perilaku dan kinerjanya agar ketika jumlah meing yang berangkat ke
laut sedang banyak, tuan perahu tetap mengajaknya untuk ikut serta. Ketika jumlah meing banyak, maka pemilik alat tangkap seperti pukat ataupun perahu
sampan dan mesin johnson tidak ikut serta ke laut tetapi memberikan kesempatan kepada meing yang tidak memiliki alat tangkap. Sikap ini didasarkan karena ada
etika untuk berbagi hasil kepada orang lain.
b. Perubahan Pembagian Hasil
Sampai saat ini dalam pola produksi di Lamalera tidak berlaku sistem upah. Mereka masih mengadopsi sistem lama yaitu bagi hasil tangkapan. Cara
bagi hasil diadopsi dari sistem yang ada sebelumnya. Hasil dibagi kepada jumlah meing yang ikut berangkat pukat dan mesin johnson, bahan bakar, perahu sampan
dan bagian pukat yang berhasil menjaring ikan. Jaring pukat yang tidak mendapatkan ikan tidak mendapatkan bagian kecuali apabila pemilik pukat ikut
sebagai meing, maka bagian yang diterimanya adalah bagian sebagai meing. Jenis hasil tangkapan dari pukat beraneka macam, tetapi kebanyakkan ikan
yang didapat yaitu tuna, tongkol, cakalang, pari, marlin hiu, dan lumba-lumba. Untuk ikan-ikan kecil seperti tuna tongkol dan cakalang, hasil pukat dibagi sama
rata antara semua komponen yaitu meing, perahu, mesin dan pukat. Sedangkan pembagian ikan pari, hiu, marlin dan lumba-lumba dibagi dengan beberapa aturan.
Untuk pari, bagian ûk yang merupakan bagian uma pada sistem tikam, disini menjadi hak pukat. Dua sayap, bagian kepala dan ingsang dibagi kepada meing,
mesin, minyak dan perahu. Bagi hasil untuk hasil ikan hiu, marlin dan lumba- lumba, bagian badan dari sirip bagian atas sampai ke ekor merupakan milik pukat.
Pukat juga mendapat bagian kelik, nopo, novok dan bagian mimo. Yang lainnya dibagi rata kepada meing, mesin, bahan bakar dan perahu sampan.
Gambar 7. Pembagian Ikan Pari sumber: data diolah, 2009
Nama bagian Tikam
Pukat
Uk Uma
Pemilik Pukat Futu
Meing Meing, minyak, mesin, perahu, pukat
Topo Lamafa
Minyak Lei nake
Meing Pukat
Bekat Tempuling
Meing, perahu, minyak, mesin, pukat Madda
Tena alep Minyak
Ang Meing
Meing, perahu, minyak, mesin, pukat Tukang gayung
Tukang gayung Meing, perahu, minyak, mesin, pukat
Cara bagi hasil yang diterapkan kepada hasil pukat sangat menguntungkan bagi pemilik jaring pukat. Tanpa ikut melaut, pemilik pukat bisa mendapatkan
bagian yang banyak, apalagi bila ikut serta kelaut maka hasil yang didapat ditambah dengan bagian sebagai meing. Atas pertimbangan bagi hasil yang
didapatkan oleh setiap meing pula, maka jumlah meing yang ikut berpukat malam dibatasi. Jumlah meing dipertimbangkan antara efektifitas kerja setiap meing
selama berpukat, jumlah pukat yang dibawa dan jumlah bagian yang akan dibawa oleh setiap meing nantinya.
c. Jual Beli dan Tukar Menukar