KKLD Solar Social change in fishing community of lamalera (perspectives of sociology, economics and ecology)

a. KKLD Solar

Diskursus konservasi laut khususnya yang terkait dengan perlindungan cetacean menjadi dasar inisiatif awal pembentukan Kawasan Konservasi Laut Solor-Lembata-Alor KKL-Solar. KKLD Solar mulai diinisasi sejak tahun 2001 oleh WWF danTNC melalui ekspedisi yang dilakukan di Kepulauan Solor dan Alor. Dalam eksedisi tersebut diidentifikasi status lingkungan laut seperti kondisi terumbu karang, distribusi ikan, manta dan organisme laut besar lainnya serta keragaman dan distribusi cetaceans dan lumba-lumba. Ekspedisi tersebut juga mengenali aktivitas masyarakat yang mempengaruhi kehidupan laut di Desa Lamalera dan Lamakera. Dari ekspedisi tersebut disimpulkan bahwa koridor laut tersebut merupakan kawasan yang sensitif dengan intensitas aktivitas perikanan yang dapat berdampak terhadap populasi kehidupan laut. Oleh karena itu, prioritas utama adalah mengelaborasi isu ini kepada pemerintah lokal, regional dan nasional dan meletakkan area ini dibawah perhatian kelompok-kelompok konservasi dan para donor. Hasil ekspedisi digunakan untuk merancang komponen Alor dan Solor untuk program konservasi cetacean Indonesia. Dan kawasan selanjutnya banyak dibicarakan untuk masuk dalam kawasan perioritas di program strategi pengembangan Flores-Banda Marine Ecoregion WWF Indonesia dan dalam marine Program TNC Indonesia Soede, 2002: 5 Hasil ekspedisi ini menjadi rujukan dalam pembentukan kawasan konservasi Laut Sawu dan Departemen Kelautan dan Perikanan melakukan kajian lebih lanjut tentang potensi Laut Sawu pada tahun 2005. Sebagai bentuk komitmen terhadap program pemerintah pusat maka pada Februari 2006 pemerintah Provinsi NTT membentuk Tim Pengkajian dan Penetapan Kawasan Konservasi Laut Sawu PP-KKL melalui SK Gubernur No. 190KEPHK2006 tentang Pembentukan Tim Pengkajian dan Penetapan Kawasan Konservasi Laut Sawu, Solor, Lembata, Alor Solar. WWF adalah LSM yang dari awal fokus dengan KKL Solar dan menjalankan programnya sampai saat ini. Untuk menunjang KKL Solar, maka WWF menggalang dukungan dari masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk melindungi dan menjaga keanekaragaman hayati di perairan Solar. WWF berhasil menggandeng pemerintah daerah untuk membuat komitmen untuk melindungi dan menjaga keanekaragaman hayati dalam menunjang pembentukan kawasan konservasi perlindungan laut Solor-Lembata-Alor. Komitmen ini ditandatangani di Lewoleba pada 30 April 2007 oleh Bupati Kab. Flores Timur, Kab. Lembata, Kab Alor, Gubernur NTT, Tim PP-KKL, Program Kelautan TNC dan WWF Indonesia.

b. KKPN Laut Sawu