Ekosistem Laut Sawu dan Pulau Lembata

tempat disimpannya bero atau sampan kecil yang biasa dipakai untuk mencari ikan-ikan kecil. Sedangkan pantai ketiga, Lamaliong adalah pantai berbatu dan berkerikil, terdapat di Dusun Krokowolor yaitu kampung terakhir yang bergabung dengan Desa Lamalera B. Tidak banyak perahu nelayan yang disimpan di Kenafatang dan Lamaliong, bukan saja terbatas untuk menyimpan perahu tetapi juga tidak leluasa untuk memotong ikan sehingga baik tena laja, sampan besar ataupun sampan kecil berkumpul di pantai Fatta Bela.

4.1. Ekosistem Laut Sawu dan Pulau Lembata

Indonesia adalah satu-satunya daerah tropis di dunia tempat terjadinya pertukaran kehidupan antara Laut Hindia dan Pasifik. Perairan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya ikan dan keanekaragaman jenis cetacean yang tinggi serta memiliki wilayah terumbu karang yang luas. Perairan timur Indonesia termasuk ke dalam bagian wilayah segitiga terumbu karang coral triangel 21 . Di perairan yang kaya terumbu karang ini, terdapat lebih dari 3.000 spesies ikan, termasuk hiu paus dan coelacanth serta sedikitnya terdapat 30 jenis spesies cetacean menghuni perairan yaitu lebih dari sepertiga 35 dari total 86 jenis cetacean di dunia, termasuk beberapa jenis yang populasinya diklasifikasikan jarang dan dalam keadaan terancam Khan, 2002. Perairan timur Indonesia, khususnya di beberapa terusan dalam antar pulau berfungsi sebagai pintu masuk jalur migrasi cetacean. Salah satu terusan dalam tersebut adalah Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur. Laut Sawu menjadi habitat yang sangat penting untuk cetacean di perairan Indonesia. Hal ini dicirikan dengan keanekaragaman habitat dan jenis cetacean baik di laut dalam maupun dekat pantainya. Sebaran cetacean besar yang konsisten seperti paus biru Balaenoptera musculus dan paus sperma Physeter macrocephalus yang relatif dekat dengan pantai, kelimpahan paus biru yang relatif tinggi serta tingkat interaksi yang tinggi antara kelompok yang saling bercampur dan hubungan predator-pemangsaan seperti serangan paus pembunuh Orcinus orca – paus sperma menunjukkan pentingnya perairan ini bagi beberapa spesies cetacean. 21 Wilayah segitiga terumbu karang Coral triangle yaitu wilayah perairan dimana terdapat hampir 75 dari semua jenis terumbu karang lebih dari 600 species terumbu karang yang ada di dunia, yang luasnya meliputi lebih dari 6.500.000 km². Laut Sawu memiliki luas sekitar 400 mil atau 650 km. Posisi Laut Sawu sangat strategis karena berada di tepi Samudra Hindia yang menjadi jalur penghubung dengan massa air Samudra Pasifik. Perairan ini sangat kaya dengan nutrient dan memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal ini didukung oleh letaknya yang dikelilingi oleh pulau-pulau sehingga membentuk seperti danau dengan inlet berupa selat-selat kecil yang berarus kuat. Pengaruh iklim yang kuat menyebabkan perairan ini menjadi daerah umbalan untuk menopang sumber daya ikan upwelling, menjadi daerah pusaran serta menjaga habitat ikan-ikan pelagis. Bagian utara Laut Sawu di batasi oleh gugusan kepulauan yang membentang dari Pulau Flores sampai ke Kepulauan Alor. Lembata merupakan satu pulau yang terdapat diantaranya. Secara geografis Lembata terletak pada posisi 8°10 - 8°11 LS dan 123°12 - 123°57 BT . Pulau ini memiliki beberapa teluk yang dicirikan dengan ketidakteraturan garis pantai sepanjang hampir 500 km. Pantai selatan Lembata adalah pantai yang cukup curam dengan kemiringan melebihi 40º. Secara morfologi, daratan Lembata bisa dibagi atas dua yaitu daerah pedataran dan pegunungan dengan gunung api yang masih aktif Ile Boleng, Ile Lewotolo, dan Gunung Topaki. Dari luas wilayah sekitar 1300 km 2 , 12 lahan di daratan Lembata digunakan untuk pertanian, 36 merupakan semak belukar, 33 hutan dan 19 adalah padang rumput. Tanaman pangan utama adalah padi, ubi kayu, ubi jalar, jagung dan kedelai. Sedangkan tanaman pohon utama adalah kemiri, kelapa, jambu mete dan kopi. Iklim di Lembata relatif kering dengan 5-8 bulan menerima kurang dari 100-mm hujan per bulan. Musim hujan berlangsung dari bulan November - April. Soede, 2002: 8. Lamalera berada di pesisir bagian selatan Pulau Lembata. Seperti daerah lainnya, daratan Lamalera tersusun atas karang batu kapur yang terangkat. Keterbatasan daerah daratan dengan sedikit lapisan tanah di atas batu karang digantikan dengan kekayaan Laut Sawu yang membentang di depannya. Orang Lamalera menyebut Laut Sawu sebagai ladang mereka karena laut inilah yang menjadi penopang kehidupan serta menjadi sentral bagi seluruh aspek kehidupan mereka.

4.2. Sejarah Terbentuknya Lefo Lamalera