38
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di International Cooperation and Development Fund ICDF Bogor yang berlokasi di Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga,
Bogor. Pemilihan ICDF Bogor dilakukan secara sengaja puposive dengan pertimbangan bahwa ICDF Bogor merupakan suatu lembaga yang bermitra
dengan petani yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan cara membantu memasarkan hasil produksi petani ke pasar modern sehingga
petani mendapat harga yang lebih tinggi dibandingkan pasar tradisional. Waktu yang dipergunakan untuk pengumpulan data dari petani dan data-data lain dari
instansi terkait adalah Agustus-November 2012.
4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer berupa data cross
section. Data ini dikumpulkan melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan petani langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan
sebelumnya. Data primer yang dikumpulkan adalah data yang diperlukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi petani baby buncis, yaitu:
karakteristik mengenani petani responden seperti nama, umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani baby buncis, jenis kelamin, jumlah tanggungan keluarga, dan
status usahatani, mulai bermitra, data mengenai karakteristik usahatani baby buncis selama satu musim tanam yang meliputi luas lahan, benih, pupuk, obat-
obatan, dan alat-alat pertanian yang digunakan serta produksi baby buncis yang dihasilkan selama satu musim tanam terakhir. Kemudian juga menyangkut
pertanyaan lainnya yang berguna untuk analisismenganalisis pendapatan, fungsi produksi stochastic frontier, efisiensi teknis, penggunaan faktor-faktor produksi,
dan tentang kemitraan dengan ICDF Bogor. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode sensus terhadap
seluruh populasi yitu 15 orang petani baby buncis. Petani yang dipilih adalah petani yang pernah melakukan budidaya baby buncis minimal satu kali musim
tanam dan merupakan mitra aktif ICDF Bogor.
39 Data sekunder sebagai data penunjang diperoleh dari berbagai instansi
antara lain Badan Pusat Statistik, Ditjen Hortikultura, Dokumen Laporan Bulanan ICDF Bogor, Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian, dan berbagai
literatur lainnya.
4.3. Metode Analisis Data