70
6.2.3. Penggunaan Pestisida
Pestisida yang digunakan petani mitra dalam melakukan usahatani baby buncis terdiri atas indektisida dan fungisida. Insektisidsa yang digunakan oleh
petani berbeda-beda satu sama lain. Jenia insektisida yang mereka gunakan adalah Curacon, Antrakol, Decis, Buldog, dan Agrimex. Kemudian jenis fungisida yang
digunakan petani adalah Redomil, Metindo, dan Sekor. Tidak semua petani mitra menggunakan insektisida, yang tidak menggunakan insektisida adalah 20 persesn.
Sedangkan yang tidak menggunakan fungisida adalah 53,33 persen petani mitra. Hal ini karena petani melakukan penyemprotan pestisida hanya apabila ada
serangan hama dan penyakit. Secara rata-rata petani menggunkan insektisida sebanyak 1,67 liter per hektar dan fungisida adalah 2,8 kilogram per hektar.
Pestisisda yang digunakan petani mitra ini didapat dari toko saprotan yang ada di sekitar wilayah mereka. Berikut adalah sebaran petani baby buncis mitra ICDF
yang tersaji dalam Tabel 12.
Tabel 12.
Sebaran Petani Baby Buncis Mitra ICDF berdasarkan Penggunaan Insektisida dan Fungisida per Hektar pada Musim Tanam Terakhir
Tahun 2011-2012
Insektisida Fungisida
Dosis Insektisida Lha
Jumlah Petani
orang Persentase
Dosis Fungisida kgha
Jumlah Petani
orang Persentase
2 10
66,67 1 9
60,00 2-4
2 13,33 1-3
4 26,67
4,1-6 1
6,67 3,1-7 1
6,67 6
2 13,33 7
1 6,67
Total 15
100 15
100
Rata-rata 1,67 Lha
2,80 kgha
Minimum 0 Lha
0 kgha
Maximum 7,1 Lha
30 kgha
6.2.4. Tenaga Kerja
Kesediaan tenaga kerja di daerah petani mitra cukup banyak, karena umumnya penduduk di daerah mereka bekerja di sekitar pertanian. Akan tetapi
ada waktu-waktu yang agak susah mendapatkan tenaga kerja yaitu ketika daerah tersebut pada satu waktu serentak memulai penanaman. Tetapi ini tidak terlalu
menjadi kendala. Tenaga kerja yang digunakan di dalam usahatani ini terdiri dari
71 tenaga kerja yang berasal dari dalam rumah tangga tani TKDK dan tenaga kerja
yang berasal dari luar keluarga tani TKLK. TKDK ini dapat berasal dari bantuan suami, istri, dan anak. Jam kerja seharinya rata-rata adalah lima jam yaitu dari
pukul tujuh pagi hingga dua belas siang. Tetapi kadang-kadang untuk pengolahan lahan pekerjaan baru selesai sampai jam empat sore. Upah per hari kerja untuk
TKLK laki-laki berkisar antara Rp 30.000,00 sampai dengan Rp 40.000,00. Uapah ini bergantung pada daerah petani mitra, karena masing-masing daerah
memiliki patokan upah yang berbeda-beda. Untuk TKLK perempuan dibayar dengan upah per hari kerja yang berkisar diantara Rp 12.000,00 sampai dengan
Rp 25.000,00. Rata-rata tenaga kerja per hektar yang dibutukan petani baby buncis mitra
ICDF untuk kegiatan usahataninya adalah 474,23 per hektarnya dengan komposisi TKDK 305,76 HOK dan TKLK 168,47 HOK. Hal ini menunjukkan bahwa petani
lebih banyak menggunakan tenaga kerja dalam keluarga karena mayoritas petani bekerja sebagai petani. Berikut adalah Tabel 13 yang menyajikan jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan usahatani baby buncis.
Tabel 13. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja per Hektar Usahatani baby Buncis
Petani Mitra ICDF pada Musim Tanam Terakhir Tahun 2011-2012
Aktivitas TKDK HOK
TKLK HOK Total HOK
Penyiapan lahan dan penanaman 54,8
63,94 118,74
Perawatan tanaman 84,53
12,39 96,92
Pemupukan 26,34
13,96 40,3
Pemberian Pestisida 31,73
1,29 33,02
Pemanenan dan pasca panen 108,36
76,9 185,26
Total Keseluruhan
305,76 168,48
474,24
6.2.5. Alat-Alat Pertanian