24 a. Biaya tunai adalah biaya tetap dan biaya variabel yang dibayarkan
secara tunai. Biaya tunai ini berguna untuk melihat pengalokasian modal yang dikeluarkan oleh petani.
b. Biaya tidak tunai diperhitungkan adalah biaya yang pengeluarannya bukanlah langsung dalam bentuk uang tunai, misalkan: biaya
penyusutan alat-alat pertanian, sewa lahan milik biaya tetap, dan tenaga kerja dalam keluarga biaya variabel.
Tujuan analisis pendapatan adalah menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha dan untuk menggambarkan keadaan yang akan datang dari
suatu perencanaan. Analisis pendapatan usahatani juga memberikan gambaran untuk mengukur barhasil tidaknya suatu kegiatan usahatani.
Pendapatan yang besar dari suatu kegiatan usahatani tidak selalu menunjukan efisiensi yang tinggi dari pendapatan. Karena ada kemungkinan
pendapatan yang besar itu diperoleh dari investasi yang berlebihan. Oleh karena itu, analisis pendapatan usahatani selalu diikuti dengan pengukuran efisiensi.
Ukuran efisiensi pendapatan dapat dihitung melalui perbandingan penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan RC rasio yang menunjukan berapa penerimaan
yang diterima petani untuk setiap biaya yang dikeluarkan petani dalam proses produksi.
3.1.3. Konsep Fungsi Produksi
Fungsi produksi membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi. Pengertian lain mengenai fungsi produksi adalah fungsi yang
menunjukan berapa keluaran yang dapat diperoleh dari penggunaan sejumlah variabel yang berbeda. Melalui fungsi produksi dapat terlihat secara nyata bentuk
hubungan perbedaan jumlah dari faktor-faktor produksi yang digunakan untuk kegiatan produksi. Selain itu fungsi prroduksi sekaligus menunjukkan
produktivitas dari produk yang dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut maka produktivitas merupakan fungsi produksi yang membandingkan jumlah keluaran
output per satuan masukan input dalam hal ini yaitu membadingkan nilai output dengan luas lahan Hernanto 1996.
25 Ada beberapa bentuk fungsi produksi yang sering digunakan para ekonom
di dalam penelitian mereka. Dua diantara bentuk fungsi produksi tersebut adalah fungsi produksi Cobb-douglas dan fungsi produksi translog. Kedua bentuk fungsi
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bentuk umum fungsi produksi Cobb-douglas adalah;
Y
i
= ∑
dimana Y adalah variabel terikat yang merupakan output tunggal dati individu petani, X adalah variabel bebas yang merupakan penggunaan faktor-faktor
produksi, adalah intersep fungsi produksi, dan
j
adalah parameter dari setiap faktor produksi ke-j yang digunakan. Notasi i dan j masing-masing menunjukkan
individu petani dan faktor produksi yang digunakan. Fungsi Cobb-douglas adalah fungsi logaritmik yang sering digunakan
dalam analisis produksi bidang pertanian. Fungsi produksi Cobb-douglas dibangun atas dasar asumsi, antara lain: pasar adalah persaingan sempurna,
masing-masing parameter menunjukkan elastisitas produksi yang bersifat tetap, teknologi yang digunakan dalam proses produksi adalah sama, adanya interaksi
antar faktor produksi yang digunakan, dan tidak ada pengaruh faktor waktu serta berlaku untuk kelompok usahatani yang sama serta dapat dianggap sebagai suatu
industri Tanjung 2003. Keuntungan menggunakan fungsi produksi Cobb-douglas menurut Heady
dan Dillon 1961 dalam Tanjung 2003 adalah; 1. Memiliki parameter yang dapat diduga dengan metode kuadrat terkecil.
Parameternya langsung menunjukkan elastisitas faktor produksi dari setiap faktor produksi.
2. Perhitungannya sederhana karena dapat dibuat menjadi bentuk linier dan dapat dilakukan dengan perangkat lunak komputer.
3. Jumlah elastisitas dari masing-masing faktor produksi yang diduga ∑
merupakan pendugaan skala usaha return to scale. Bila ∑
1 berarti proses produksi berada pada skala usaha yang menurun decreasing return to
scale. Bila ∑
= 1 berarti proses produksi berlangsung pada skala usaha yang tetap constant return to scale. Dan apabila
∑ 1 berarti proses
26 produksi berlangsung pada skala usaha yang meningkat increasing return to
scale Meskipun bentuk fungsi ini relatif lebih mudah diubah ke bentuk linier
sederhana, namun berkenaan dengan asumsi yang melekat padanya, bentuk Cobb- douglas mempunyai banyak keterbatasan diantaranya; 1 elastisitas produksi
adalah konstan, 2 elastisitas substitusi input bersifat elastis sempurna atau 3 elastisitas harga silang untuk semua faktor dalam kaitannya dengan harga input
lain mempunyai besaran dan arah yang sama, dan 4 elastisitas harga permintaan input terhadap harga output adalah elastis.
Bentuk lain yang biasa digunakan adalah fungsi produksi translog. Fungsi produksi translog tidak menetapkan batasan terhadap elastisitas input dan
substitusi serta nilai pengembalian return to scale seperti yang dikenankan pada fungsi produksi Cobb-douglas. Akan tetapi bentuk fungsi ini memiliki kelemahan
dalam hhal sulit untuk dimodifikasi secara matematis dan dapat mengalami masalah multikolinearitas serta masalah derajat bebas Coelli et al. 1998.
Terlepas dari bentuk fungsi produksi yang biasa digunakan, sasaran dari proses produksi adalah mencapai efisiensi yang tinggi dalam berproduksi.
Terdapat dua konsep fungsi produksi yang perlu diperhatikan perbedaannya untuk mengukur efisiensi, yaitu fungsi produksi batas production frontier dan fungsi
produksi rata-rata konvensional. Dalam teori ekonomi mikro, fungsi produksi didefinisikan dalam bentuk
jumlah output maksimal yang dapat dihasilkan dari sejumlah input tertentu pada tingkat teknologi yang ada Battese 1992. Menurut Coelli et al. 1998 yang
dimaksud dengan fungsi produksi di dalam sebagian besar buku teks ekonomi tersebut merupakan istilah yang identik dengan batas produksi production
frontier. Namun dalam perkembangannya, sebagian besar penelitian empiris menggunakan metode least square untuk memperkirakan fungsi produksi. Fungsi
produksi dugaan yang dihasilkan lebih cocok disebut sebagai fungsi produksi rata- rata Battese 1992.
27
3.1.4. Konsep Fungsi Produksi Stochastic Frontier