Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga

Persepsi mengenai penyebab kenaikan muka air laut ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah. Kenaikan muka air laut yang terjadi di Kelurahan Kalibaru menyebabkan intensitas terjadinya banjir rob, intrusi air laut, abrasi pantai, dan banjir tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden menyatakan bahwa dampak kenaikan muka air laut yang sangat terasa adalah meningkatnya banjir rob sebanyak 76. Minimnya pengetahuan masyarakat membuat intrusi air laut tidak menjadi pilihan sebagai dampak kenaikan muka air laut. Abrasi pantai dan banjir masing-masing dipilih sebanyak 12 responden. Hal ini diakibatkan oleh responden yang merasa bahwa kenaikan muka air laut membuat abrasi pantai sehingga membuat tanah mengalami penurunan. Banjir dengan intensitas tinggi menurut responden mulai terasa akhir-akhir ini. Proporsi persepsi responden mengenai dampak kenaikan muka air laut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Persepsi responden mengenai dampak kenaikan muka air laut No. Dampak kenaikan muka air laut Jumlah responden Frekuensi Persentase 1 Banjir rob 38 76 2 Intrusi air laut 3 Abrasi pantai 6 12 4 Banjir 6 12 Jumlah 50 100 Sumber: Hasil Analisis Data 2015

6.1.2.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Intrusi Air Laut

Intrusi penerobosan air laut adalah peresapan air laut yang masuk ke daratan ke dalam tanah sehingga menyebabkan kualitas air tanah menurun. Letak Kelurahan Kalibaru yang dekat dengan laut menyebabkan terjadinya intrusi air laut. Hal ini diakibatkan kenaikan muka air laut yang terjadi setiap tahunnya. Selain itu, pengambilan air tanah berlebihan yang dilakukan kegiatan usaha dan masyarakat juga dapat membuat penurunan muka tanah sehingga menyebabkan terjadinya intrusi air laut. Istilah intrusi air laut tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tersebut. Selain itu, intrusi air laut masih belum dijadikan sebagai sebuah fenomena yang harus diwaspadai. Masyarakat cenderung menganggap intrusi air laut sebagai hal biasa sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Responden dalam penelitian ini memiliki persepsi masing-masing mengenai kualitas air tanah yang terintrusi air laut serta penyebab terjadinya intrusi air laut. Pada penelitian ini, untuk mengetahui kualitas air tanah di Kelurahan Kalibaru telah terintrusi air laut atau belum digunakan indikator kualitas air tanah. Menurut Santoso 1994 dalam Ashriyanti 2011, tawar asinnya air tanah dapat diketahui secara langsung dengan mencicipi rasanya atau mengamati warnanya. Warna air yang payau atau asin biasanya memperlihatkan warna yang lebih keruh atau kekuningan dibandingkan warna air tawar terbaik bening. Kualitas air tanah yang terintrusi air laut di wilayah Kelurahan Kalibaru dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Persepsi responden mengenai kualitas air tanah di Kelurahan Kalibaru No. Kualitas air tanah Warna Rasa Persentase Kuning Bening AsinPayau Tawar 1 Baik -  -  38 2 Kurang baik I  - -  24 Kurang baik II -   - 3 Buruk  -  - 26 4 Tidak tahu - - - - 12 Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Responden yang menyatakan bahwa kualitas air tanah mereka masih baik adalah yang memiliki warna bening dan rasa yang tawar sehingga masih tetap dapat digunakan untuk kebutuhan mandi dan sebagai cadangan air bersih ketika harga air sedang tinggi atau pasokan air tidak mengalir. Sedangkan responden yang menyatakan bahwa kualitas air tanah mereka kurang baik dikarenakan salah satu indikator telah menunjukkan bahwa intrusi air laut telah terjadi. Hal ini biasanya terjadi pada saat musim hujan. Pada saat musim hujan, air sumur yang terintrusi air laut bercampur dengan air hujan sehingga meski rasanya asinpayau namun memiliki warna kuning atau sebaliknya memiliki rasa tawar namun berwarna kuningkeruh. Adapun responden yang menyatakan bahwa kualitas air tanahnya buruk dikarenakan sudah tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan apapun. Responden hanya menggunakannya untuk menyiram dan membersihkan kamar mandi. Hal ini disebabkan oleh warnanya yang kuning dan berasa asin. Responden yang menyatakan tidak tahu kualitas air tanah di wilayah tersebut dikarenakan sudah tidak menggunakan sumur sejak lama. Sebanyak 38 responden menyatakan bahwa kualitas air tanah di Kelurahan Kalibaru masih