keputusan dan penentuan pengalokasian sumberdaya. Teknik penarikan sampel untuk rumah tangga adalah dengan menggunakan metode non-probability
sampling yaitu purposive sampling. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono 2011. Kemudian, purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu Sugiyono 2011 yaitu responden yang mengalami dampak intrusi air laut dan banjir rob periode Januari-Februari 2015. Kriteria responden
yang dipilih adalah masyarakat yang lokasi tempat tinggalnya berdekatan dengan laut, sudah menikah, memiliki pendapatan, dan mengalami kerugian akibat intrusi
air laut dan banjir rob. Pengambilan responden dilakukan dengan memilih rumah tangga yang
lokasi tinggalnya berdekatan dengan Pantai Utara Jakarta tepatnya RW 001, 013, 004, dan 006 Kelurahan Kalibaru, sehingga merasakan dampak langsung dari
adanya kenaikan muka air laut yaitu intrusi air laut dan banjir rob selama bulan Januari-Februari 2015 dan bersedia untuk diwawancarai. Jumlah responden yang
diwawancarai adalah 50 responden. Gujarati 2007 menjelaskan dalam prakteknya, tak peduli distribusi probabilitas apapun yang mendasarinya, rata-rata
sampel dari besaran sampel yang terdiri dari sekurang-kurangnya 30 observasi akan mendekati normal.
Selanjutnya, teknik penarikan sampel untuk stakeholder pemerintah adalah menggunakan metode snowball sampling bola salju. Teknik snowball sampling
adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar Sugiyono 2011. Proses pada teknik ini dimulai dengan suatu
identifikasi awal dari masyarakat maupun narasumber berpengaruh lainnya yang kemudian menentukan narasumber yang sesuai dan kompeten yang akan ditanya
selanjutnya Sugiyono 2011. Metode ini digunakan untuk mencari informasi mengenai program dan rencana program, serta gambaran program pemerintah.
Proses pencarian informasi mengenai program dan rencana program diawali dengan wawancara yang dilakukan terhadap Ketua Rukun Tetangga RT sampai
dengan aparat Kelurahan Kalibaru. Stakeholder yang diwawancarai diantaranya yaitu dari Sudin PU Tata Kelola Air Kotamadya Jakarta Utara, BPLHD
Kotamadya Jakarta Utara, Dinas PU DKI Jakarta, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, dan Kelurahan Kalibaru.
4.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer,
yaitu Microsoft Office Excell 2007 dan Minitab 15.0. Data selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel dan perhitungan
matematis. Matriks analisis data yang digunakan dalam menjawab tujuan-tujuan penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Matriks analisis data
No. Tujuan penelitian
Sumber data Metode analisis
data 1.
Identifikasi karakteristik
sosial ekonomi,
persepsi, dan
pola adaptasi
masyarakat mengenai
kenaikan muka air laut Data primer dan sekunder
kuesioner dan wawancara Analisis deskriptif
2. Estimasi nilai kerugian ekonomi
yang ditimbulkan akibat intrusi air laut dan banjir rob
Biaya penggantian air bersih Biaya perbaikan dan kehilangan
Biaya pengobatan dan pendapatan yang hilang karena sakit
Pendapatan yang hilang karena tidak melakukan aktivitas ekonomi
Biaya pencegahan Data primer kuesioner dan
wawancara Data sumber dan biaya air
bersih yang digunakan Data biaya perbaikan dan
kehilangan komponen rumah dan peralatan rumah
tangga Data pendapatan dan biaya
pengobatan Data pendapatan harian
Data
biaya untuk
melakukan tindakan
pencegahan Metode
penilaian kerusakan SDAL
Replacement Cost Pendekatan harga
pasar sebenarnya Cost of Illness dan
Loss of Earning Loss of Income
Preventive Expenditure
3. Identifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan
masyarakat untuk
melakukan tindakan
pencegahan terhadap
banjir rob Data
primer berupa
karakteristik sosial
ekonomi responden untuk melakukan
tindakan pencegahan yang dilakukan
Analisis regresi
logistik
4. Identifikasi program pemerintah
dalam mengurangi
dampak kenaikan muka air laut dan
kesesuaiannya dengan masyarakat Data
sekunder berupa
program-program yang
sudah atau
akan dilaksanakan pemerintah
Data primer
berupa kesesuaian program dengan
harapan masyarakat Analisis deskriptif
Skala Likert
4.4.1 Identifikasi Karakteristik Sosial Ekonomi, Persepsi, dan Pola
Adaptasi Masyarakat Mengenai Kenaikan Muka Air Laut dan Dampaknya
Metode analisis data yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat, persepsi masyarakat, dan pola adaptasi masyarakat
mengenai kenaikan muka air laut dan dampaknya adalah dengan statistik deskriptif.
Statistik deskriptif adalah
statistik yang
berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti Sugiyono 2011. Adapun karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang diidentifikasi
meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir, status kependudukan, status kepemilikan rumah, pekerjaan kepala keluarga, pendapatan, lama tinggal, jumlah
anggota keluarga, jenis bangunan rumah, luas rumah, jarak rumah ke laut, serta penggunaan sumur.
Selanjutnya, persepsi responden mengenai kenaikan muka air laut yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi pengetahuan tentang fenomena
kenaikan muka air laut, penyebab dan dampak dari kenaikan muka air laut, kualitas air tanah, penyebab intrusi air laut, karakteristik banjir rob lama banjir
rob, frekuensi, dan tinggi banjir rob, penyebab dan dampak banjir rob, serta pengaruh banjir rob terhadap aktivitas, kesehatan, dan kondisi lingkungan.
Kemudian, pola adaptasi responden yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi keinginan untuk pindah, upaya adaptasi yang dilakukan masyarakat
dalam mengurangi dampak dari intrusi air laut dan banjir rob, dan kombinasi pola adaptasi yang dilakukan masyarakat. Data dan informasi yang berasal dari
kuesioner diolah menggunakan statisitik deskriptif, termasuk diantaranya distibusi persentase dan distribusi frekuensi. Analisis deskriptif ini dilakukan dengan
bantuan program komputer Microsoft Office Excell 2007.
4.4.2 Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Akibat Intrusi Air Laut dan Banjir
Rob
Nilai kerugian ekonomi akibat intrusi air laut dan banjir rob yang dihitung dalam penelitian ini adalah kerugian tangible meliputi biaya pengganti, biaya
perbaikan dan kehilangan komponen rumah maupun peralatan rumah tangga, biaya kesehatan biaya pengobatan dan kehilangan pendapatan karena sakit,
kehilangan pendapatan karena tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi,