Status Kependudukan Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat
elektronik televisi, media cetak, bukuliteratur, dan gabungan antara melihat langsung dan melalui televisi. Proporsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Sumber pengetahuan responden mengenai kenaikan muka air laut
No. Sumber pengetahuan
Jumlah Persentase
1. Media elektronik
12 26.67
2. BukuLiteratur
1 2.22
3. Melihat langsung
20 44.44
4. Media elektronik dan melihat langsung
12 26.67
Jumlah 45
100.00
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Meskipun sebagian besar responden merasa familiar dengan istilah tersebut namun tidak semua responden memahami istilah kenaikan muka air laut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari 50 responden, terdapat berbagai persepsi mengenai penyebab kenaikan muka air laut. Persepsi tersebut meliputi pemaparan
singkat dari responden tentang informasi mengenai penyebab kenaikan muka air laut dan dampak yang ditimbulkannya. Pemahaman responden mengenai
penyebab kenaikan muka air laut, diantaranya adanya pasang surut air laut masyarakat lebih sering menyebut dengan unsur alam, sampah, dan penurunan
tanah. Berbagai persepsi responden tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Persepsi responden mengenai penyebab kenaikan muka air laut
No. Penyebab kenaikan muka air laut
Jumlah responden Frekuensi
Persentase 1
Unsur alam pasang surut air laut 32
64 2
Sampah 6
12 3
Penurunan tanah 12
24 Jumlah
50 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Menurut 64 responden, kenaikan muka air laut disebabkan oleh unsur alam pasang surut air laut. Mereka menganggap bahwa pasang surut air laut
menyebabkan kenaikan muka air laut. Pasang surut air laut ini menurut mereka adalah fenomena alam yang memang terjadi sehingga disebut unsur alam. Adapun
12 responden yang menyatakan bahwa sampah sebagai penyebab kenaikan muka air laut adalah karena mereka menganggap bahwa menumpuknya sampah di
tanggul laut menyebabkan air laut meluap. Kemudian, sebanyak 24 responden menyatakan bahwa penurunan muka tanah sebagai penyebab kenaikan muka air
laut. Penurunan muka tanah dianggap masyarakat sebagai faktor yang membuat air laut semakin tinggi karena daratan yang setiap tahun mengalami penurunan.
Persepsi mengenai penyebab kenaikan muka air laut ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah.
Kenaikan muka air laut yang terjadi di Kelurahan Kalibaru menyebabkan intensitas terjadinya banjir rob, intrusi air laut, abrasi pantai, dan banjir tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden menyatakan bahwa dampak kenaikan muka air laut yang sangat terasa adalah meningkatnya banjir rob
sebanyak 76. Minimnya pengetahuan masyarakat membuat intrusi air laut tidak menjadi pilihan sebagai dampak kenaikan muka air laut. Abrasi pantai dan banjir
masing-masing dipilih sebanyak 12 responden. Hal ini diakibatkan oleh responden yang merasa bahwa kenaikan muka air laut membuat abrasi pantai
sehingga membuat tanah mengalami penurunan. Banjir dengan intensitas tinggi menurut responden mulai terasa akhir-akhir ini. Proporsi persepsi responden
mengenai dampak kenaikan muka air laut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Persepsi responden mengenai dampak kenaikan muka air laut
No. Dampak kenaikan muka air laut
Jumlah responden Frekuensi
Persentase 1
Banjir rob 38
76 2
Intrusi air laut 3
Abrasi pantai 6
12 4
Banjir 6
12 Jumlah
50 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2015