Rp 327 833 850.08 per bulan Tabel 17. Hasil perhitungan secara rinci biaya berlangganan air PDAM disajikan dalam Lampiran 4.
6.2.1.2 Biaya Membeli Air Eceran
Responden yang tidak memiliki akses terhadap air PDAM menggunakan air eceran sebagai sumber air bersihnya. Air eceran yang digunakan masyarakat
terdiri dari dua jenis. Jenis pertama adalah membeli air pikulan dari pedagang air yang menggunakan gerobak dengan harga sekitar Rp 5 000 hingga Rp 6 000 per
pikul. Jenis kedua adalah responden membeli air dengan masyarakat lain yang berlangganan air PDAM atau lebih sering dikenal dengan istilah “nyelang”. Jenis
air eceran kedua ini biasanya dihitung per jam. Harga air eceran jenis kedua ini berkisar antara Rp 10 000 hingga Rp 30 000 per jam. Air eceran ini biasanya
digunakan untuk kebutuhan mandi, memasak, mencuci, dan sebagian kecil masyarakat menggunakannya untuk minum serta kebutuhan lainnya. Data
mengenai biaya yang dikeluarkan oleh responden untuk membeli air eceran dapat diihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Biaya pembelian air eceran akibat air tanah terintrusi air laut
No. Uraian
Jumlah 1.
Biaya membeli air eceran Rp a 4 152 000
2. Responden KK b
23 3.
Rata-rata biaya pembelian air eceran RpKK c = a ÷ b 180 521.74
4. Proporsi KK d = b ÷ n × N
2 257 Total biaya pembelian air eceran Rpbulan e = c × d
407 437 567.18
Keterangan: n sampel
= 50 N populasi
= 4 907 Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Berdasarkan Tabel 18, sebanyak 23 responden mengeluarkan biaya membeli air eceran. Biaya pembelian air eceran responden tersebut adalah sebesar
Rp 4 152 000 per bulan. Rata-rata biaya yang dikeluarkan responden untuk membeli air eceran sebesar Rp 180 521.74 per bulan. Total biaya pembelian air
eceran adalah sebesar Rp 407 437 566.18 per bulan. Hasil perhitungan secara rinci biaya penggantian sumber air bersih disajikan dalam Lampiran 4.
6.2.1.3 Biaya Membeli Air Galon
Perilaku penggunaan air galon pada umumnya dipengaruhi oleh perbedaan harga dari jenis air galon tersebut. Air galon jenis air minum isi ulang
AMIU memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan air galon
jenis air minum dalam kemasan AMDK. Harga yang berlaku untuk galon jenis AMIU ini bervariasi yaitu berkisar antara Rp 4 000 hingga Rp 5 000 per galon,
sedangkan untuk galon jenis AMDK berkisar antara Rp 12 500 hingga Rp 16 000 per galon.
Perbedaan harga tersebut tergantung dari pihak yang memproduksi air galon. Air galon jenis AMDK biasanya memiliki standar sertifikasi kualitas yang
terjamin. Hal inilah yang menyebabkan harga AMDK relatif lebih mahal dibandingkan dengan AMIU. Meskipun memiliki kualitas yang relatif dibawah air
galon jenis AMDK, penggunaan AMIU lebih disukai oleh masyarakat karena harganya yang relatif lebih terjangkau. Air galon ini biasanya digunakan untuk
kebutuhan minum dan sebagian untuk memasak. Data mengenai biaya pengganti atas membeli air galon jenis AMDK dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19 Biaya membeli air galon jenis AMDK
No. Uraian
Jumlah 1.
Biaya membeli air galon jenis AMDK Rp a 1 095 000
2. Responden KK b
10 3.
Rata-rata biaya membeli air galon RpKK c = a ÷ b 109 500.00
4. Proporsi KK d = b ÷ n × N
981 Total biaya membeli air galon jenis AMDK Rpbulan e = c × d
107 419 500.00
Keterangan: n sampel
= 50 N populasi
= 4 907 Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Berdasarkan perhitungan Tabel 19, jumlah biaya membeli air minum galon jenis AMDK yang dilakukan 10 responden dari 50 responden adalah
sebesar Rp 1 095 000 per bulan. Rata-rata biaya yang dikeluarkan setiap bulannya oleh responden untuk membeli air galon jenis AMDK secara keseluruhan adalah
sebesar Rp 109 500.00. Total biaya membeli air galon jenis AMDK adalah sebesar Rp 107 419 500.00. Adapun data mengenai biaya pengganti atas membeli
air galon jensi AMIU dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20 Biaya membeli air galon jenis AMIU
No. Uraian
Jumlah 1.
Biaya membeli air galon jenis AMIU Rp a 2 171 500
2. Responden KK b
35 3.
Rata-rata biaya membeli air galon RpKK c = a ÷ b 62 042.86
4. Proporsi KK d = b ÷ n × N
3 435 Total biaya membeli air galon jenis AMIU Rpbulan e = c × d
213 117 224.10
Keterangan: n sampel
= 50 N populasi
= 4 907 Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Berdasarkan perhitungan Tabel 20, jumlah biaya membeli air minum galon jenis AMIU yang dilakukan 35 responden dari 50 responden adalah sebesar
Rp 2 171 500 per bulan. Rata-rata biaya yang dikeluarkan setiap bulannya oleh responden untuk membeli air galon jenis AMIU secara keseluruhan adalah
sebesar Rp 62 042.86. Total biaya membeli air galon jenis AMIU adalah sebesar Rp 213 117 224.10. Hasil perhitungan secara rinci biaya pembelian air galon
disajikan dalam Lampiran 4. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden yang terkena
dampak intrusi air laut, kerugian terbesar yang dialami masyarakat adalah pada biaya membeli air eceran dengan persentase biaya sebesar 38.59. Total kerugian
ekonomi masyarakat akibat intrusi air laut adalah sebesar Rp 2 111 616 282.72 Tabel 21.
Tabel 21 Total nilai kerugian ekonomi masyarakat akibat intrusi air laut Januari- Februari 2015
No. Kerugian
Nilai kerugian Rpbulan
a Total nilai kerugian
Rp b = a × 2
Persentase 1.
Berlangganan PDAM 327 833 850.08
655 667 700.16 31.05
2. Membeli air eceran
407 437 567.18 814 875 134.36
38.59
3. Membeli AMDK
107 419 500.00 214 839 000.00
10.17
4. Membeli AMIU
213 117 224.10 426 234 448.20
20.19 Total biaya pengganti
2 111 616 282.72 100.00
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
6.2.2 Total Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Banjir Rob
Banjir rob yang selalu terjadi setiap tahun di Kelurahan Kalibaru menyebabkan kerugian terhadap masyarakat. Pada saat curah hujan tinggi,
ketinggian genangan banjir lebih tinggi dari biasanya sehingga menyebabkan kerugian yang dialami masyarakat lebih besar dibanding saat musim kemarau.
Pada Januari hingga Februari tahun 2015 ini, banjir rob sudah beberapa kali menggenangi pemukiman masyarakat. Ketinggian banjir rob berkisar antara 10-50
cm. Menurut informasi dari masyarakat, jika saat banjir rob terjadi kemudian ditambah hujan deras mengguyur pemukiman sekitar selama satu jam atau lebih,
pemukiman masyarakat akan tergenang cukup tinggi dan dalam waktu yang lebih lama.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat di sekitar mengalami kerugian. Kerugian-kerugian yang dialami masyarakat antara lain kerugian fisik komponen
rumah dan peralatan rumah tangga, menderita sakit, dan hilangnya pendapatan karena tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi saat banjir. Disamping itu,
kerugian ekonomi yang dialami masyarakat dapat dilihat juga pada biaya yang dikeluarkan masyarakat yang sudah melakukan upaya pencegahan terhadap banjir
rob. Total kerugian didasarkan pada jumlah nilai kerugian masyarakat yang mengalami dampak banjir rob.
6.2.2.1 Kerugian Fisik
Kerugian fisik yang dialami responden akibat banjir rob berupa kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga. Kerusakan tersebut
merupakan kerugian langsung direct damage yang diestimasi menggunakan pendekatan biaya perbaikan dan biaya kerugian. Biaya perbaikan diestimasi
melalui biaya perbaikan komponen rumah dan peralatan rumah tangga yang sudah rusak namun masih dapat dipakai dengan cara diservice atau lebih dikenal dengan
biaya service. Selanjutnya untuk biaya kerugian rusaknya komponen rumah dan peralatan rumah tangga diestimasi melalui biaya kerugian rusaknya komponen
rumah dan peralatan rumah tangga yang sudah rusak namun belum diperbaiki dan atau sudah dibuang.
6.2.2.1.1 Biaya Perbaikan Komponen Rumah dan Peralatan Rumah Tangga
Perbaikan komponen rumah dan peralatan rumah tangga perlu dilakukan oleh responden agar komponen rumah dan peralatan rumah tangga tersebut dapat
digunakan kembali. Biaya perbaikan yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan biaya perbaikan yang sudah dikeluarkan masyarakat akibat banjir rob
periode Januari hingga Februari 2015. Biaya-biaya tersebut terdiri dari biaya perbaikan kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga. Responden
yang mengalami kerusakan komponen rumah tangga sebanyak 7 responden 14. Adapun komponen peralatan rumah tangga yang rusak tersebut meliputi
kerusakan pintu dan lantai. Selanjutnya responden yang mengeluarkan biaya perbaikan peralatan rumah tangga sebanyak 8 responden 16. Kerusakan
peralatan rumah tangga yang dialami responden meliputi kerusakan mesin cuci, TV, setrika, lemari, dan DVD.