Identifikasi Program Pemerintah dalam Mengurangi Dampak

Penduduk asli umumnya memiliki sertifikat rumah secara legal sehingga keinginan untuk melakukan perlindungan maupun kemampuan beradaptasi pada rumah yang dihuni akan semakin besar.

6.1.1.4 Status Kepemilikan Rumah

Selain status kependudukan, status kepemilikan rumah juga merupakan faktor yang mempengaruhi keinginan dan kepedulian seseorang untuk melakukan perlindungan maupun kemampuan beradaptasi dari rumah yang dihuni. Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian, responden yang merupakan pemilik dari rumah yang dihuninya yaitu sebanyak 56. Responden lainnya yaitu sebanyak 28 merupakan responden yang tinggal di rumah sewa atau mengontrak dan sisanya yaitu sebanyak 16 responden menumpang di rumah mertua. Proporsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 7. Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Gambar 7 Karakteristik responden berdasarkan status kepemilikan rumah Mayoritas kepemilikan rumah yaitu milik sendiri menunjukkan bahwa responden umumnya akan menanggung sendiri kerugian atas kerusakan rumah. Selain itu, kepemilikan rumah sendiri akan membuat responden mengeluarkan sejumlah biaya untuk meningkatkan kapasitas rumahnya dalam usaha beradaptasi pada perubahan lingkungan yang terjadi. Adapun untuk responden yang kepemilikan rumahnya sewa dan menumpang, meski melakukan pola adaptasi tertentu, namun kerugian atas kerusakan rumah dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pola adaptasi umumnya tidak ditanggung sendiri.

6.1.1.5 Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga

Jenis pekerjaan kepala keluarga dalam rumah tangga responden cukup variatif. Jenis pekerjaan tersebut antara lain pedagang, pegawai swasta, Pegawai Sendiri 56 Sewa 28 Menumpang 16 Negeri Sipil PNS, TNI, buruh, nelayan, dan pekerjaan lainnya. Pedagangwiraswasta yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenis usaha skala besar maupun skala kecil. Pedagangwiraswasta jenis usaha skala kecil seperti warung, penjual makanan dan sayuran, dan lainnya. Adapun buruh yang dimaksudkan adalah kuli bangunan, pembuka cangkang kerang hijau, dan pekerjaan lain yang tidak tetap. Jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 8. Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Gambar 8 Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan kepala keluarga Jenis pekerjaan kepala keluarga KK responden dengan jumlah terbanyak adalah buruh yaitu 36. Hal ini disebabkan latar belakang pendidikan sebagian kepala keluarga yang masih tergolong rendah dan tidak memiliki kemampuan lain yang dapat dikembangkan. Jumlah responden terbanyak kedua adalah pedagang yaitu sebanyak 32. Hal ini dikarenakan lokasi tempat tinggal yang dekat dengan pasar. Selain itu KK tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga untuk mencukupi kehidupan sehari-hari ditunjang dengan berdagang. Kepala keluarga yang menjadi nelayan sebanyak 10. Nelayan yang dimaksud adalah nelayan kerang hijau yang menjadi komoditas perikanan budidaya di wilayah Kelurahan Kalibaru. Responden yang memiliki jenis pekerjaan lainnya yaitu chef sebesar 2.

6.1.1.6 Pendapatan Rumah Tangga Responden

Pendapatan rumah tangga berpengaruh pada keinginan untuk melakukan pola adaptasi tertentu dan pilihan pola adaptasi yang sesuai kemampuan. Besarnya pendapatan rumah tangga responden cukup bervariasi. Pendapatan rumah tangga yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah jumlah dari penghasilan utama dan sampingan kepala keluarga. Besar pendapatan rumah tangga merepresentasikan PNSSwasta TNI 20 Pedagang 32 Nelayan 10 Buruh 36 Lainnya 2 tingkat kesejahteraan dan mempengaruhi daya adaptasi seseorang. Terdapat lima golongan pendapatan rumah tangga BPS DKI Jakarta 2015, yaitu: 1 Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rumah tangga hingga Rp 1 800 000 per bulan. 2 Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rumah tangga antara Rp 1 800 001 sd Rp 3 000 000. 3 Golongan pendapatan cukup adalah jika pendapatan rumah tangga antara Rp 3 000 001 sd Rp 4 800 000. 4 Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rumah tangga antara Rp 4 800 001 sd Rp 7 200 000. 5 Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rumah tangga lebih dari Rp 7 200 000. Variasi jumlah pendapatan rumah tangga responden dapat dilihat pada Gambar 9. Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Gambar 9 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan rumah tangga Berdasarkan data yang diperoleh, besarnya pendapatan responden terbanyak yaitu ≤Rp 1 800 000 sebanyak 46. Hal ini disebabkan umumnya responden memiliki tingkat pendidikan yang tergolong rendah sehingga pekerjaannya hanya sebagai buruh dan pedagang yang tidak menentu pendapatannya, sehingga termasuk golongan pendapatan rendah. Responden sebanyak 2 berpendapatan sebesar Rp 7 200 000 yang termasuk dalam golongan pendapatan sangat tinggi. Responden ini merupakan pedagangwiraswasta jenis skala usaha besar. 7200000 2 4800001- 7200000 4 3000001- 4800000 10 1800001- 3000000 38 ≤ 1800000 46