membersihkan kamar mandi, mencuci, dan siram-siram saja. Selain itu, air sumur ini juga diperlukan jika air yang bersumber dari PDAM tidak mengalir. Air sumur
ini juga dapat membantu mengurangi biaya pengeluran untuk air bersih saat responden sedang mengalami keterbatasan ekonomi. Distribusi penggunaan
sumur oleh responden dapat dilihat pada Gambar 15.
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Gambar 15 Karakteristik responden berdasarkan penggunaan sumur Responden yang masih menggunakan sumur yaitu sebanyak 30. Meski
responden mengakui bahwa kualitas air tanahnya tidak baik namun responden masih tetap mempertahankan keberadaan sumurnya. Hal ini disebabkan karena
sumur tersebut hanya dijadikan sebagai alternatif sumber air bersih. Responden yang masih menggunakan sumur ini pun tidak menggunakan alat penjernih air
untuk meningkatkan kualitas air tanahnya agar dapat digunakan. Responden lebih memilih untuk mengganti sumber air bersih.
6.1.2 Persepsi Masyarakat Mengenai Kenaikan Muka Air Laut
Kenaikan muka air laut adalah perubahan tinggi permukaan air laut yang dapat terjadi secara periodik maupun terus menerus. Berdasarkan hasil penelitian,
sebanyak 45 responden pernah mendengar istilah kenaikan muka air laut,dan sisanya sebanyak 5 responden belum pernah mendengar istilah tersebut. Hal ini
menunjukkan mayoritas responden telah familiar dengan istilah ini. Sebanyak 44.4 responden yang familiar dengan istilah ini mengaku mendengar istilah
kenaikan muka air laut dengan melihat langsung. Mayoritas responden menganggap bahwa pasang surut air laut merupakan kenaikan muka air laut. Hal
ini menyebabkan masyarakat yang berada dekat dengan laut sering melihat fenomena tersebut. Selebihnya responden mendengar istilah tersebut dari media
Masih menggunak-
an 30
Tidak menggunak-
an 70
elektronik televisi, media cetak, bukuliteratur, dan gabungan antara melihat langsung dan melalui televisi. Proporsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Sumber pengetahuan responden mengenai kenaikan muka air laut
No. Sumber pengetahuan
Jumlah Persentase
1. Media elektronik
12 26.67
2. BukuLiteratur
1 2.22
3. Melihat langsung
20 44.44
4. Media elektronik dan melihat langsung
12 26.67
Jumlah 45
100.00
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Meskipun sebagian besar responden merasa familiar dengan istilah tersebut namun tidak semua responden memahami istilah kenaikan muka air laut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari 50 responden, terdapat berbagai persepsi mengenai penyebab kenaikan muka air laut. Persepsi tersebut meliputi pemaparan
singkat dari responden tentang informasi mengenai penyebab kenaikan muka air laut dan dampak yang ditimbulkannya. Pemahaman responden mengenai
penyebab kenaikan muka air laut, diantaranya adanya pasang surut air laut masyarakat lebih sering menyebut dengan unsur alam, sampah, dan penurunan
tanah. Berbagai persepsi responden tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Persepsi responden mengenai penyebab kenaikan muka air laut
No. Penyebab kenaikan muka air laut
Jumlah responden Frekuensi
Persentase 1
Unsur alam pasang surut air laut 32
64 2
Sampah 6
12 3
Penurunan tanah 12
24 Jumlah
50 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Menurut 64 responden, kenaikan muka air laut disebabkan oleh unsur alam pasang surut air laut. Mereka menganggap bahwa pasang surut air laut
menyebabkan kenaikan muka air laut. Pasang surut air laut ini menurut mereka adalah fenomena alam yang memang terjadi sehingga disebut unsur alam. Adapun
12 responden yang menyatakan bahwa sampah sebagai penyebab kenaikan muka air laut adalah karena mereka menganggap bahwa menumpuknya sampah di
tanggul laut menyebabkan air laut meluap. Kemudian, sebanyak 24 responden menyatakan bahwa penurunan muka tanah sebagai penyebab kenaikan muka air
laut. Penurunan muka tanah dianggap masyarakat sebagai faktor yang membuat air laut semakin tinggi karena daratan yang setiap tahun mengalami penurunan.