Adapun responden yang tidak berniat pindah sebanyak 43 responden 86 beralasan menunggu direlokasi pemerintah agar mendapat dana untuk
membeli rumah ditempat lain. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan ekonomi yang membuat responden tidak dapat pindah ke tempat lain. Alasan lainnya adalah
lokasi mencari nafkah yang dekat dan lokasi tempat tinggal yang dekat dengan berbagai fasilitas publik. Tingkat keinginan responden untuk pindah dari
Kelurahan Kalibaru akibat tempat tinggalnya yang terkena dampak intrusi air laut dan banjir rob tersebut dapat dilihat pada Gambar 17.
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Gambar 17 Tingkat kenginan responden untuk pindah dari Kelurahan Kalibaru akibat adanya intrusi air laut dan banjir rob
6.1.3.1 Pola Adaptasi Masyarakat terhadap Intrusi Air Laut
Air sumur yang telah terintrusi air laut yang dimiliki responden membuat responden harus melakukan pola adaptasi dengan mengganti sumber air
bersihnya. Berdasarkan data yang diperoleh, semua responden melakukan pola adaptasi mengganti air sumur mereka dengan alternatif sumber air bersih lainnya
akibat intrusi air laut. Sebagian responden yang tidak menggunakan sumur menganggap bahwa kualitas air tanah di daerah mereka sudah tidak baik karena
berwarna kuning atau terasa asin akibat terintrusi air laut. Adapun responden yang masih bertahan menggunakan air sumur menganggap bahwa kualitas air tanahnya
masih baik terutama saat musim hujan. Selain itu, air sumur digunakan untuk menjaga pasokan air bersih apabila air Perusahaan Daerah Air Minum PDAM
tidak mengalir serta untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan responden apabila mereka juga menggunakan air eceran dalam kehidupan sehari-harinya.
Terdapat empat pola adaptasi penggantian air sumur yang dilakukan oleh masyarakat, sebagai berikut: 1 berlangganan air PDAM; 2 membeli air eceran;
3 membeli air galon jenis air minum dalam kemasan AMDK; atau 4 membeli
Berniat pindah
14 Tidak
berniat 86
air galon jenis air minum isi ulang AMIU. Perbedaan air galon jenis AMDK dan AMIU adalah pada proses produksinya. Pada air galon jenis AMDK, proses
produksinya dilakukan secara otomatis dan hanya boleh diproduksi oleh Perusahaan Industri AMDK yang memenuhi ketentuan perundang-undangan.
Adapun pada AMIU, tidak semua proses dilakukan dengan otomatis dan tidak dilakukan pengujian kualitas sebelum diedarkan.
Istilah AMIU dikenal karena konsumen yang mengkonsumsi air yang telah melalui proses ini biasanya menggunakan galon air dari beberapa merk. Air
galon jenis AMIU diproduksi oleh depot air minum yang dimiliki oleh individu
atau kelompok usaha tertentu. Sedangkan air galon jenis AMDK diproduksi oleh perusahaan industri tertentu yang telah memiliki standar sertifikasi kualitas yang
terjamin. Penerapan dan jumlah responden yang melakukan adaptasi penggantian air sumur ditunjukkan pada Gambar 18.
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Gambar 18 Pola adaptasi penggantian air sumur akibat intrusi air laut Berdasarkan
data yang
diperoleh, sebanyak
52 responden
berlangganan air PDAM. Hal ini dilakukan karena kepemilikan rumah dan ketersediaan dana yang memadai untuk biaya pembuatan PDAM. Sebagian
responden mulai berlangganan PDAM saat biaya pembuatan PDAM tersebut gratis akibat program pemerintah untuk mengurangi pemakaian air tanah dan
memperluas jaringan pipa PDAM. Sebanyak 46 responden membeli air eceran. Hal ini dilakukan karena keterbatasan ekonomi untuk biaya awal pembuatan
PDAM. Selain itu, akses terhadap PDAM pun masih sulit akibat lokasi tempat tinggal yang dekat dengan laut. Pola adaptasi berlangganan air PDAM atau
52 46
20 74
10 20
30 40
50 60
70 80
PDAM Eceran
AMDK AMIU
P er
sen tase
resp o
n d
en
Jenis pola adaptasi terhadap intrusi air laut
membeli air eceran dilakukan responden karena kualitas air tanah yang tidak memadai untuk digunakan mandi, memasak, dan lain sebagainya
Pembelian air galon jenis AMDK juga dilakukan oleh responden. Tercatat terdapat 20 responden membeli air galon jenis AMDK sebagai salah
satu bentuk pola adaptasi. Hal ini dilakukan karena air tersebut lebih dipercaya responden sebagai air yang bersih dan sehat untuk dikonsumsi. Sedangkan
sebanyak 74 responden membeli air galon jenis AMIU. Hal ini dikarenakan terjangkaunya harga air minum tersebut dan mudahnya akses menuju depot air
minum tersebut. Pola adaptasi membeli air galon jenis AMDK atau AMIU dilakukan responden karena kualitas air tanah, air PDAM, dan air eceran dianggap
tidak layak untuk dikonsumsi sebagai air minum dalam kehidupan sehari-hari. Responden rela mengeluarkan sejumlah uang untuk melakukan pola adaptasi ini
dengan tujuan menghindari dampak negatif yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Berdasarkan penelitian, diperoleh kombinasi antar pola adaptasi yang dilakukan responden. Pola adaptasi responden terbagi menjadi adaptasi tunggal,
yaitu responden hanya melakukan satu bentuk adaptasi saja, pola adaptasi kombinasi dua, yaitu responden melakukan dua pola adaptasi, dan pola adaptasi
kombinasi tiga, yaitu responden melakukan tiga pola adaptasi. Hal tersebut tercantum dalam Tabel 16.
Tabel 16 Perilaku responden dalam mengkombinasikan pola adaptasi akibat intrusi air laut
No. Kombinasi adaptasi penggunaan air bersih
Jumlah Persentase
1. PDAM
4 8
2. PDAM +AMIU
11 22
3. Eceran + AMIU
13 26
4. Eceran + AMDK
1 2
5. Sumur + Eceran
2 4
6. Sumur + PDAM
1 2
7. PDAM + AMDK
2 4
8. Sumur + AMIU
1 2
9. Sumur + AMDK + Eceran
1 2
10. Sumur + AMIU + Eceran 5
10 11. Sumur + AMDK + PDAM
2 4
12. Sumur + AMIU + PDAM 2
4 13. Sumur + AMIU + AMDK
1 2
14. PDAM + Eceran + AMIU 1
2 15. PDAM + AMDK + AMIU
3 6
Total 50
100
Sumber: Hasil Analisis Data2015