tingkat kesejahteraan dan mempengaruhi daya adaptasi seseorang. Terdapat lima golongan pendapatan rumah tangga BPS DKI Jakarta 2015, yaitu:
1 Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rumah tangga
hingga Rp 1 800 000 per bulan. 2
Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rumah tangga antara Rp 1 800 001 sd Rp 3 000 000.
3 Golongan pendapatan cukup adalah jika pendapatan rumah tangga antara
Rp 3 000 001 sd Rp 4 800 000. 4
Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rumah tangga antara Rp 4 800 001 sd Rp 7 200 000.
5 Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rumah tangga
lebih dari Rp 7 200 000. Variasi jumlah pendapatan rumah tangga responden dapat dilihat pada
Gambar 9.
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Gambar 9 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan rumah tangga Berdasarkan data yang diperoleh, besarnya pendapatan responden
terbanyak yaitu ≤Rp 1 800 000 sebanyak 46. Hal ini disebabkan umumnya responden memiliki tingkat pendidikan yang tergolong rendah sehingga
pekerjaannya hanya sebagai buruh dan pedagang yang tidak menentu pendapatannya, sehingga termasuk golongan pendapatan rendah. Responden
sebanyak 2 berpendapatan sebesar Rp 7 200 000 yang termasuk dalam golongan
pendapatan sangat
tinggi. Responden
ini merupakan
pedagangwiraswasta jenis skala usaha besar.
7200000 2
4800001- 7200000
4 3000001-
4800000 10
1800001- 3000000
38 ≤ 1800000
46
Alasan responden golongan pendapatan sangat tinggi tetap bertahan tinggal di wilayah Kelurahan Kalibaru adalah lokasi tempat tinggal dekat dengan
lokasi kerja dan status kepemilikan rumah. Responden tersebut mengatakan bahwa masih tetap bertahan tinggal di wilayah tersebut dengan melakukan
berbagai pola adaptasi untuk mengurangi dampak dari intrusi air laut dan banjir rob.
6.1.1.7 Lama Tinggal
Lama tinggal responden berkaitan dengan persepsi terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dan sejauh mana responden beradaptasi dengan
lingkungannya. Lama tinggal responden di DKI Jakarta cukup bervariasi dengan distribusi lama tinggal dari 3 bulan hingga 61 tahun. Perbandingan distribusi lama
tinggal responden dapat dilihat pada Gambar 10.
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Gambar 10 Karakteristik responden berdasarkan lama tinggal Berdasarkan penelitian, sebanyak 24 responden telah tinggal di DKI
Jakarta selama 31-40 tahun. Meskipun intrusi air laut dan banjir rob telah terjadi di wilayah Kelurahan Kalibaru namun masyarakat sudah merasa nyaman tinggal
di sana. Hal ini dikarenakan lokasi kerja mereka yang dekat dengan lokasi tempat tinggal. Selain itu, wilayah Keluarahan Kalibaru juga letaknya strategis karena
berada di DKI Jakarta pusat kota. Adapun jumlah responden terendah adalah yang sudah tinggal di wilayah tersebut selama ≥51 tahun sebanyak 4. Umumnya
responden tersebut sudah sejak dari lahir tinggal di wilayah tersebut.
6.1.1.8 Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota keluarga responden yang dimaksudkan dalam penelitian ditentukan dari jumlah anggota rumah yang terdiri dari istri, anak, dan anggota
keluarga lainnnya yang tinggal bersama dalam satu atap dan menjadi tanggungan.
0-10 tahun 14
11-20 tahun 18
21-30 tahun 20
31-40 tahun 24
41-50 tahun 20
≥51 tahun 4
Jumlah anggota keluarga ini mempengaruhi pengeluaran yang dikeluarkan dengan tingkat pendapatan tertentu. Pengeluaran yang dikeluarkan dapat berupa biaya
konsumsi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Penghasilan yang tergolong rendah dengan jumlah anggota keluarga yang banyak akan sangat berpengaruh pada
biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kapasitas rumah dalam rangka beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Gambaran mengenai
jumlah anggota keluarga yang dimiliki responden dapat dilihat pada Gambar 11.
Sumber: Hasil Analisis Data 2015
Gambar 11 Karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan Berdasarkan hasil penelitian, responden yang memiliki jumlah anggota
keluarga terbanyak adalah 3-4 orang sebanyak 52. Hal ini menunjukkan bahwa responden tersebut memiliki dua orang anak. Sedangkan responden dengan
jumlah anggota keluarga 1-2 yaitu sebanyak 28 menunjukkan bahwa ada responden yang belum memiliki anak, anaknya sudah berkeluarga dan tinggal
terpisah, anaknya sudah tidak menjadi tanggungan, dan atau memang hidup sendiri sebagai janda atau duda.
6.1.1.9 Jenis Bangunan
Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap keinginan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan adalah jenis bangunan. Jenis bangunan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bangunan permanen dan semi permanen. Bangunan permanen merupakan bangunan yang memiliki konstruksi
kokoh atau tembok. Sedangkan bangunan semi permanen adalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terbuat dari bambu, kayu, maupun bilik. Proporsi
tersebut dapat dilihat pada Gambar 12.
1-2 orang 28
3-4 orang 52
5-6 orang 14
7-8 orang 4
≥9 orang 2