Biaya Kehilangan Rusaknya Komponen Rumah dan Peralatan

meninggikan lantai dasar rumah sehingga menghasilkan biaya pencegahan rata- rata sebesar Rp 4 906 056.29. Adapun biaya total dari pola adaptasi ini sebesar Rp 10 111 382 013.69 Tabel 31 atau setara dengan 23.39 dari total biaya pencegahan keseluruhan. Biaya total ini didapat dari hasil biaya rata-rata yang dikalikan dengan jumlah proporsi kepala keluarga di empat RW di Kelurahan Kalibaru yang terkena dampak banjir rob. Pola adaptasi peninggian lantai dasar rumah ini merupakan pola adaptasi terbanyak yang dilakukan responden di antara pola adaptasi lain.

6.2.4.2 Biaya Pencegahan untuk Penambahan Lantai

Penambahan lantai atau meningkatkan rumah merupakan bentuk adaptasi tempat tinggal untuk mengantisipasi banjir rob yang lebih besar dan genangan air yang lebih lama di dalam rumah. Selain untuk mencegah banjir rob, penambahan lantai ini juga dilakukan guna mengantisipasi banjir siklus lima tahunan yang menggenangi rumah lebih dari satu hari. Pola adaptasi ini dilatarbelakangi oleh kemampuan ekonomi yang mendukung dan status kepemilikan rumah. Biaya total yang dikeluarkan responden untuk menambah lantai adalah sebesar Rp 317 325 822. Nilai biaya pencegahan untuk menambah lantai merupakan nilai biaya pencegahan terbesar diantara biaya pencegahan lainnya. Hal ini disebabkan mayoritas responden mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk melakukan pola adaptasi ini meski yang melakukannya hanya 6 responden 12. Biaya total tersebut dibagi jumlah responden yang melakukan pola adaptasi penambahan lantai sehingga menghasilkan biaya pencegahan rata-rata sebesar Rp 52 887 637. Biaya rata-rata tersebut dikalikan dengan proporsi kepala keluarga yang tinggal di empat RW yang terdampak banjir rob, sehingga menghasilkan biaya total sebesar Rp 31 150 818 193 Tabel 31 atau setara dengan 72.05 dari total biaya pencegahan secara keseluruhan.

6.2.4.3 Biaya Pencegahan untuk Penambahan Ketinggian Peralatan

Rumah Tangga Pola adaptasi penambahan ketinggian peralatan rumah tangga dilakukan untuk menghindarkan peralatan rumah tangga responden khususnya peralatan elektronik kulkas, mesin cuci, dan sebagainya terendam banjir rob. Penambahan ketinggian peralatan rumah tangga yang dimaksudkan adalah membuat tempat untuk meletakkan peralatan diatas ketinggian lantai dasar rumah. Tempat tersebut dapat bersifat permanen dengan menggunakan bahan bangunan yaitu semen atau dapat pula bersifat non-permanen seperti terbuat dari gabus atau kayu meja kecil. Pola adaptasi ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan barang-barang elektronik dan ketinggian lantai dasar rumah yang tergenang banjir rob. Responden yang menerapkan pola adaptasi ini sebanyak 5 responden 10. Biaya total yang dikeluarkan responden untuk menambah ketinggian peralatan rumah tangga adalah sebesar Rp 578 307. Biaya tersebut dibagi dengan jumlah responden yang melakukan, sehingga menghasilkan biaya pencegahan rata-rata untuk menambah ketinggian peralatan rumah tangga, yaitu sebesar Rp 115 661.4. Biaya rata-rata tersebut kemudian dikalikan dengan jumlah proporsi kepala keluarga di empat RW yang mengalami dampak banjir rob sehingga menghasilkan biaya total sebesar Rp 56 789 747.40 Tabel 31 atau setara dengan 0.13 dari total biaya pencegahan.

6.2.4.4 Biaya Pencegahan untuk Meninggikan Jalan

Kelurahan Kalibaru telah meninggikan beberapa ruas jalan utama di permukiman responden. Hal ini menyebabkan ketinggian jalan utama dan jalan- jalan kecil lainnya cukup timpang, sehingga air mengalir ke jalan yang lebih rendah. Salah satu upaya masyarakat untuk mengantisipasi genangan di jalan depan rumah adalah dengan melakukan peninggian jalan yang biayanya ditanggung sendiri. Responden yang memiliki kemampuan ekonomi memadai akan melakukan pola adaptasi ini. Namun, ada pula peninggian jalan yang biayanya ditanggung bersama atau lebih dikenal dengan istilah swadaya masyarakat. Setiap responden dimintai sejumlah uang sebagai iuran maupun sumbangan untuk beradaptasi secara kolektif. Terdapat 3 responden 6 yang melakukan pola adaptasi ini. Satu diantaranya mengeluarkan biaya dalam bentuk iuran secara kolektif sedangkan dua responden lainnya melakukan pola adaptasi ini dengan mengeluarkan biaya sendiri. Biaya pencegahan total yang dikeluarkan responden untuk meninggikan jalan adalah sebesar Rp 9 550 813. Biaya pencegahan total dibagi dengan jumlah responden yang meninggikan jalan menghasilkan biaya rata-rata sebesar Rp 3 183 604.33. Biaya rata-rata tersebut dikalikan sebanyak jumlah kepala keluarga yang terkena dampak banjir rob, sehingga menghasilkan biaya total sebesar Rp 935 979 673.02 Tabel 31 atau setara dengan 2.16 dari biaya total keseluruhan.

6.2.4.5 Biaya Pencegahan untuk Pembelian Lemari Plastik

Pola adaptasi pembelian lemari plastik ini dilakukan responden akibat lemari kayunya yang telah rusak terkena genangan banjir. Selain itu, menurut responden lemari plastik lebih tahan lama digunakan meski sering terkena banjir sehingga responden lebih memilih untuk membelinya. Responden yang memiliki keterbatasan ekonomi dalam hal membeli lemari kayu jati akan menggunakan pola adaptasi ini. Terdapat 10 responden 20 yang melakukan pola adaptasi ini. Enam responden diantaranya melakukan pola adaptasi ini dikarenakan lemari yang sebelumnya telah rusak terkena banjir. Sedangkan sisanya yaitu empat responden lainnya melakukan pola adaptasi ini dikarenakan merasa lemari plastik lebih tahan lama dari genangan banjir. Biaya total yang dikeluarkan responden untuk membeli lemari plastik adalah sebesar Rp 5 332 602. Biaya pencegahan total dibagi dengan jumlah responden yang meninggikan jalan menghasilkan biaya rata-rata, yaitu sebesar Rp 533 260.20. Biaya total didapatkan dari biaya rata-rata tersebut yang dikalikan dengan jumlah proporsi kepala keluarga di empat RW yang terkena dampak banjir rob, sehingga menghasilkan sebesar Rp 523 128 256.20 Tabel 31 atau setara dengan 1.21 dari total biaya pencegahan keseluruhan. Penjumlahan total biaya pencegahan menghasilkan total keseluruhan biaya pencegahan yang dikeluarkan masyarakat yaitu sebesar Rp 43 237 768 783.96 Tabel 31. Biaya pencegahan dengan persentase biaya terbesar yaitu 72.05 adalah menambah jumlah lantai rumah. Meski hanya 6 responden yang melakukan upaya tersebut, namun biaya untuk melakukan pola adaptasi tersebut yang dikeluarkan responden cukup besar. Berbeda dengan upaya pencegahan yang paling banyak dilakukan masyarakat yaitu meninggikan lantai dasar rumah yang dilakukan 21 responden dengan persentase biaya sebesar 23.39 dan membuat tanggul permanen maupun non-permanen yang dilakukan 20 responden dengan persentase biaya 1.06. Persentase biaya kedua upaya tersebut memang relatif kecil karena