Pola Adaptasi Masyarakat terhadap Banjir Rob

rumah dan peralatan rumah tangga, menderita sakit, dan hilangnya pendapatan karena tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi saat banjir. Disamping itu, kerugian ekonomi yang dialami masyarakat dapat dilihat juga pada biaya yang dikeluarkan masyarakat yang sudah melakukan upaya pencegahan terhadap banjir rob. Total kerugian didasarkan pada jumlah nilai kerugian masyarakat yang mengalami dampak banjir rob.

6.2.2.1 Kerugian Fisik

Kerugian fisik yang dialami responden akibat banjir rob berupa kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga. Kerusakan tersebut merupakan kerugian langsung direct damage yang diestimasi menggunakan pendekatan biaya perbaikan dan biaya kerugian. Biaya perbaikan diestimasi melalui biaya perbaikan komponen rumah dan peralatan rumah tangga yang sudah rusak namun masih dapat dipakai dengan cara diservice atau lebih dikenal dengan biaya service. Selanjutnya untuk biaya kerugian rusaknya komponen rumah dan peralatan rumah tangga diestimasi melalui biaya kerugian rusaknya komponen rumah dan peralatan rumah tangga yang sudah rusak namun belum diperbaiki dan atau sudah dibuang.

6.2.2.1.1 Biaya Perbaikan Komponen Rumah dan Peralatan Rumah Tangga

Perbaikan komponen rumah dan peralatan rumah tangga perlu dilakukan oleh responden agar komponen rumah dan peralatan rumah tangga tersebut dapat digunakan kembali. Biaya perbaikan yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan biaya perbaikan yang sudah dikeluarkan masyarakat akibat banjir rob periode Januari hingga Februari 2015. Biaya-biaya tersebut terdiri dari biaya perbaikan kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga. Responden yang mengalami kerusakan komponen rumah tangga sebanyak 7 responden 14. Adapun komponen peralatan rumah tangga yang rusak tersebut meliputi kerusakan pintu dan lantai. Selanjutnya responden yang mengeluarkan biaya perbaikan peralatan rumah tangga sebanyak 8 responden 16. Kerusakan peralatan rumah tangga yang dialami responden meliputi kerusakan mesin cuci, TV, setrika, lemari, dan DVD. Berdasarkan data tersebut, diketahui mayoritas responden tidak mengeluarkan biaya perbaikan kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga. Hal ini dikarenakan kerusakan yang dialami belum terlalu serius sehingga masih dapat digunakan. Selain itu, responden juga sudah melakukan pencegahan terlebih dahulu dengan memindahkan peralatan rumah tangga ke tempat yang lebih aman dari genangan banjir rob. Jumlah biaya perbaikan komponen dan peralatan rumah tangga dari keseluruhan responden dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22 Biaya perbaikan No. Kerusakan Biaya perbaikan Rp a Respon -den KK b Rata-rata biaya perbaikan RpKK c = a ÷ b Proporsi KK d = b ÷ n × N Total Rp e = c × d 1. Komponen rumah 1 374 000 7 196 285.71 687 134 848 282.77 2. Peralatan RT 755 000 8 94 375.00 785 74 084 375.00 Total biaya perbaikan 208 932 657.77 Keterangan: n sampel = 50 N populasi = 4 907 Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 22, jumlah biaya dan rata-rata biaya perbaikan komponen rumah dari keseluruhan responden sebesar Rp 1 374 000 dan Rp 196 285.71 per KK. Adapun jumlah biaya dan rata-rata biaya perbaikan peralatan rumah tangga responden yang mengalami kerusakan sebesar Rp 755 000 dan Rp 94 375.00. Total biaya perbaikan komponen rumah dan peralatan rumah tangga yang ditanggung masyarakat Kelurahan Kalibaru akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2015 sebesar Rp 208 932 657.77. Hasil perhitungan secara rinci biaya perbaikan kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga disajikan dalam Lampiran 5.

6.2.2.1.2 Biaya Kehilangan Rusaknya Komponen Rumah dan Peralatan

Rumah Tangga Biaya kehilangan yang diestimasi dalam penelitian ini adalah biaya kerugian akibat kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga yang belum diperbaiki dan atau sudah dibuang Rosemarry 2014. Kehilangan komponen rumah dan peralatan rumah tangga yang dialami responden meliputi lemari, kasur, pintu, kompor, tempat tidur, tape, lantai, dan meja. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 14 responden 28 mengeluarkan biaya kehilangan sedangkan 36 responden 72 tidak mengeluarkan biaya kehilangan. Nilai dari biaya kehilangan komponen rumah dan peralatan rumah tangga berbeda untuk setiap tahunnya sehingga digunakan pendekatan Indeks Harga Konsumen IHK. IHK digunakan untuk mendapatkan nilai riil dari biaya kehilangan komponen rumah dan peralatan rumah tangga yang disebabkan oleh adanya pengaruh inflasi terhadap biaya kehilangan setiap tahunnya. Indeks harga yang dipakai adalah indeks harga umum konsumen dengan tahun dasar 2012 = 100 dan IHK bulan Februari 2015 = 119.2 BPS DKI Jakarta 2015. Biaya kerugian akibat kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 Biaya kehilangan akibat kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga No. Uraian Jumlah 1. Biaya kerugian Rp a 12 468 191 2. Responden KK b 14 3. Rata-rata biaya kehilangan RpKK c = a ÷ b 890 585.07 4. Proporsi KK d = b ÷ n × N 1 374 Total biaya kerugian masyarakat Rp e = c × d 1 223 663 886.18 Keterangan: n sampel = 50 N populasi = 4 907 Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Berdasarkan perhitungan pada Tabel 23, jumlah biaya kehilangan rusaknya komponen rumah dan peralatan rumah tangga sebesar Rp 12 468 191. Jumlah biaya tersebut dibagi dengan 14 responden yang mengeluarkan biaya kehilangan komponen rumah dan peralatan rumah tangga sehingga diperoleh rata- rata biaya kehilangan sebesar Rp 890 585.07. Total biaya kehilangan komponen rumah dan peralatan rumah tangga yang dialami responden akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari 2015 sebesar Rp 1 223 663 886.18. Hasil perhitungan biaya kerugian rusaknya komponen rumah dan peralatan rumah tangga disajikan dalam Lampiran 6. Tabel 24 menunjukkan kerugian fisik yang diderita masyarakat akibat banjir rob. Kerugian fisik ini diperoleh dari penjumlahan total biaya perbaikan kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga dengan total biaya kerugian akibat kerusakan peralatan rumah tangga. Total kerugian fisik masyarakat akibat banjir rob adalah sebesar Rp 1 432 596 543.95 Tabel 24. Tabel 24 Total kerugian fisik No. Uraian Jumlah Rp 1. Total biaya perbaikan a 208 932 657.77 2. Total biaya kehilangan b 1 223 663 886.18 Total kerugian fisik masyarakat c = a + b 1 432 596 543.95 Sumber: Hasil Analisis Data 2015

6.2.2.2 Biaya Kesehatan

Banjir rob menimbulkan dampak bagi kesehatan masyarakat yang tinggal di Kelurahan Kalibaru. Kesehatan masyarakat menjadi terganggu karena genangan air akibat banjir rob menggenangi jalan atau bahkan rumah. Penyakit yang diderita masyarakat menyebabkan masyarakat harus mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit tersebut. Kerugian lainnya yang diderita masyarakat ialah masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi karena sakit. Hal ini menyebabkan masyarakat kehilangan pendapatan yang seharusnya mereka peroleh jika mereka melakukan aktivitas ekonomi.

6.2.2.2.1 Biaya Pengobatan

Genangan banjir rob menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu karena lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakat yang tercemar oleh sampah dan air saluran drainase. Sampah dan air saluran drainase yang kotor tersebut terbawa saat banjir yang kemudian menggenangi jalan bahkan masuk ke rumah masyarakat sehingga kesehatan masyarakat menjadi terganggu. Genangan banjir rob dapat menyebabkan penyakit seperti batuk, flu, demam berdarah, diare, dan penyakit kulit yaitu gatal-gatal Pratikno dan Handayani 2014. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 31 responden 62 menderita sakit dan mengeluarkan biaya untuk mengobati kesehatannya yang terganggu. Penyakit yang kebanyakan diderita oleh masyarakat adalah gatal-gatal pada kulit, kutu air, batuk, pegal-pegal, diare, demam, dan flu. Responden yang menderita sakit biasanya pergi berobat ke puskemas yang disediakan kelurahan. Kemudian, dari 31 responden yang menderita sakit, sebanyak 11 responden 22 berobat ke puskesmas dengan menggunakan jaminan kesehatan masyarakat jamkesmas. Meski responden mendapat pengobatan gratis namun responden tetap mengeluarkan biaya untuk transportasi menuju ke puskesmas tersebut. Sebanyak 6 responden 12 membeli obat ke apotek dan 14 responden 28 berobat ke klinik atau rumah sakit. Jumlah biaya pengobatan masyarakat yang dikeluarkan responden dapat dilihat pada Tabel 25. Jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan responden adalah sebesar Rp 1 746 000. Jumlah biaya tersebut dibagi dengan 31 responden yang mengeluarkan biaya pengobatan sehingga menghasilkan rata-rata biaya pengobatan sebesar Rp 56322.58 per KK. Berdasarkan Tabel 25, total biaya pengobatan yang dikeluarkan masyarakat akibat banjir rob adalah sebesar Rp 171 333 288.36. Hasil perhitungan biaya pengobatan disajikan dalam Lampiran 7. Tabel 25 Biaya pengobatan masyarakat No. Uraian Jumlah 1. Biaya pengobatan Rp a 1 746 000 2. Responden KK b 31 3. Rata-rata biaya pengobatan RpKK c = a ÷ b 56 322.58 4. Proporsi KK d = b ÷ n × N 3 042 Total biaya pengobatan masyarakat Rp e = c × d 171 333 288.36 Keterangan: n sampel = 50 N populasi = 4 907 Sumber: Hasil Analisis Data 2015

6.2.2.2.2 Kehilangan Pendapatan Karena Sakit

Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 13 responden 26 dari 50 responden tidak pergi bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi karena sakit sehingga kehilangan pendapatan. Kemudian dari 13 responden yang tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi, 2 responden bekerja sebagai karyawan swasta. Hilangnya waktu bekerja responden yang bekerja sebagai karyawan swasta tersebut tidak mempengaruhi hilangnya pendapatan secara langsung. Adapun 11 responden lainnya yang mengalami kehilangan pendapatan adalah responden yang bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi sebagai pedagangwiraswasta, nelayan, dan buruh. Kehilangan pendapatan responden diestimasi dari jumlah hari tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi karena sakit dikalikan dengan pendapatan responden per hari. Kehilangan pendapatan masyarakat karena sakit dapat dilihat pada Tabel 26.