Biaya Membeli Air Galon

rumah mereka yang tergenang banjir rob dan mewaspadai ketinggian banjir rob yang datang. Selain itu, responden yang melakukan aktivitas ekonomi sebagai pedagang skala kecil seperti warung tidak dapat berdagang dikarenakan harga input produksi untuk berjualan mengalami peningkatan di pasar. Pada penelitian ini, responden yang memilih tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi terdiri dari pedagangwiraswasta, buruh, karyawan, chef, dan nelayan. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 25 responden 50 memilih untuk tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi. Kemudian, dari 25 responden yang tidak bekerja, sebanyak 6 responden adalah PNSkaryawan swasta, buruh, dan chef yang memiliki gaji tetap sehingga hilangnya waktu bekerja tidak mempengaruhi pendapatan responden tersebut secara langsung. Pendapatan yang hilang karena tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28 Pendapatan yang hilang karena tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi No. Uraian Jumlah 1. Pendapatan yang hilang Rp a 9 910 006 2. Responden KK b 19 3. Rata-rata pendapatan yang hilang RpKK c = a ÷ b 521 579.26 4. Proporsi KK d = b ÷ n × N 1 865 Total pendapatan yang hilang karena tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi Rp e = c × d 972 745 319.90 Keterangan: n sampel = 50 N populasi = 4 907 Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Pendapatan harian yang hilang dari keseluruhan responden sebesar Rp 9 910 006. Jumlah pendapatan yang hilang tersebut dibagi dengan 19 responden, sehingga rata-rata pendapatan yang hilang sebesar Rp 521 579.26. Total pendapatan masyarakat Kelurahan Kalibaru yang hilang karena memilih tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi akibat banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari tahun 2015 sebesar Rp 972 745 319.90 Tabel 28. Hasil perhitungan kehilangan pendapatan yang diperoleh karena memilih tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi disajikan dalam Lampiran 9. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden yang terkena dampak banjir rob, kerugian terbesar yang dialami masyarakat adalah biaya kehilangan akibat kerusakan komponen rumah dan peralatan rumah tangga dengan persentase biaya sebesar 39.09. Total kerugian ekonomi masyarakat akibat banjir rob adalah sebesar Rp 3 130 257 232.21 Tabel 29. Tabel 29 Total nilai kerugian ekonomi masyarakat akibat banjir rob No. Kerugian Nilai kerugian Rp Persentase 1. Kerugian fisik a. Biaya perbaikan a 208 932 657.77 6.68 b. Biaya kerugian b 1 223 663 886.18 39.09 2. Biaya kesehatan a. Biaya pengobatan c 171 333 288.36 5.47 b. Kehilangan pendapatan karena sakit d 553 582 080.00 17.68 3. Kehilangan pendapatan karena tidak bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi e 972 745 319.90 31.08 Total f = a + b + c + d + e 3 130 257 232.21 100.00 Sumber: Hasil Analisis Data 2015

6.2.3 Total Nilai Kerugian Ekonomi yang Dialami Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden di Kelurahan Kalibaru yang terkena dampak intrusi air laut dan banjir rob, kerugian ekonomi terbesar yang dialami masyarakat adalah kerugian akibat banjir rob dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30 Total nilai kerugian ekonomi yang dialami masyarakat akibat intrusi air laut dan banjir rob periode Januari-Februari 2015 No. Uraian Jumlah Rp 1 Total kerugian akibat intrusi air laut a 2 111 616 282.72 2 Total kerugian akibat banjir rob b 3 130 257 232.21 Total kerugian ekonomi yang dialami masyarakat c = a + b 5 241 873 514.93 Sumber: Hasil Analisis Data 2015 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 30, total kerugian ekonomi yang dialami masyarakat Kelurahan Kalibaru akibat intrusi air laut dan banjir rob pada periode bulan Januari sampai Februari 2015 sebesar Rp 5 241 873 514.93 Tabel 30. Total kerugian ekonomi yang dialami masyarakat akibat intrusi air laut dan banjir rob ini diperoleh dari penjumlahan total biaya pengganti sumber air bersih, biaya kerugian fisik, biaya kesehatan, dan kehilangan pendapatan karena tidak melakukan aktivitas kerja. Pada Tabel 30 tersebut diketahui bahwa kerugian ekonomi terbesar yang dialami masyarakat adalah akibat banjir rob dengan persentase kerugian sebesar 59.72. Nilai pendapatan masyarakat periode bulan Januari sampai Februari 2015 asumsi pendapatan setiap KK adalah Rp 1 800 000bulan yaitu sebesar Rp 17 665 200 000. Jika dibandingkan antara nilai pendapatan masyarakat tersebut dengan nilai kerugian masyarakat Tabel 30, didapatkan hasil bahwa nilai kerugian yang dialami masyarakat menyebabkan nilai pendapatan masyarakat berkurang sebesar 29.67. Hal ini mengindikasikan bahwa kerugian yang dialami cukup besar dan sangat berpengaruh terhadap masyarakat.

6.2.4 Biaya Pencegahan

Total kerugian ekonomi yang cukup besar dari banjir rob menyebabkan sebagian besar responden melakukan upaya pencegahan dengan pola adaptasi tertentu. Pola adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Kalibaru tidak terlepas dari sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kapasitas rumah agar dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari banjir rob. Biaya tersebut merupakan biaya pencegahan preventive expenditure yaitu biaya yang dikeluarkan oleh individu untuk menghindari kerusakan akibat degradasi lingkungan Garrod dan Willis 1999. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 34 responden 68 sudah melakukan upaya pencegahan sedangkan sisanya 16 responden 32 belum melakukan upaya pencegahan. Responden yang belum melakukan upaya pencegahan dikarenakan ketersediaan dana yang belum mencukupi dan status kepemilikan rumah. Upaya pencegahan yang umumnya dilakukan masyarakat adalah meninggikan lantai dasar rumah dan membuat tanggul permanen maupun non-permanen di depan rumah. Perhitungan biaya pencegahan dihitung dengan cara mengkonversikan biaya yang dikeluarkan masyarakat pada tahun tertentu ke nilai saat ini present value dengan menggunakan tingkat suku bunga yang berlaku. Metode ini dikenal dengan compounding. Pada penelitian ini, seluruh biaya yang dikeluarkan responden dalam melakukan pola adaptasi tempat tinggal telah dikonversi ke dalam nilai saat ini yaitu pada tahun 2015 dengan tingkat suku bunga 7.5 sesuai dengan suku bunga Bank Indonesia periode 17 Maret 2015. Biaya pencegahan yang dihitung adalah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk upaya pencegahan dalam kurun waktu 2005-2015.