54
a. Pengkondisian Biji Jagung
Tahap pengkondisian bertujuan untuk mengkondisikan kadar air biji jagung agar berada pada kadar air standar sebelum dilakukan proses
penjemuran. Kadar air biji jagung yang diperoleh dari supermarket atau Balai Biogen berkisar antara 15 hingga 16 BB. Pada tingkat kadar
air ini, biji jagung masih cukup lembab sehingga kemungkinan biji terkena hama cukup besar.
Pada tingkat kadar air antara 13,5 sampai dengan 14, biji jagung berada pada kadar air normal dan aman bila disimpan pada
ruangan. Pemilihan kadar air standar tidak dilakukan pada kadar air dibawah 13 karena mempertimbangkan perlakuan penjemuran yang
akan semakin menurunkan kadar air. Padahal air memiliki peranan penting dalam proses puffing.
Tahap pengkondisian biji jagung terbagi menjadi dua, yaitu menurunkan dan menaikkan kadar air. Setelah kadar air biji jagung
mencapai kadar air standar, biji jagung dimasukkan ke dalam toples dan didiamkan selama 1 hari, dan kemudian dapat digunakan untuk
pengukuran. Tahap pendiaman 1 hari di dalam toples bertujuan supaya biji jagung mencapai kadar air kesetimbangannya.
a.1. Metode Menurunkan Kadar Air Biji Jagung
Umumnya cara untuk menurunkan kadar air biji jagung ialah dengan menjemurnya di lapangan terbuka. Cara ini memang cukup
efektif jika kadar air yang ingin diturunkan lebih dari 4. Akan tetapi cara ini menjadi kurang efektif jika kadar air yang ingin
diturunkan kurang dari 2. Metode lain yang digunakan untuk menurunkan kadar air biji
jagung adalah dengan mengangin - anginkan biji jagung. Pengeringan dengan cara diangin – anginkan ternyata dapat
menurunkan kadar air biji jagung kurang dari 2. Pengeringan ini dilakukan dengan cara meletakkan nampan tray yang berisi biji
jagung di ruangan tertutup yang berventilasi baik. Proses penurunan kadar air biji jagung dapat dilihat pada Gambar 32.
55 Gambar 32. Proses menurunkan kadar air biji jagung
Penurunan kadar air suatu bahan yang diletakkan di dalam suatu ruangan dengan kelembaban relatif rendah dan suhu tinggi
disebut desorpsi. Sebaliknya bila suatu bahan yang relatif kering menyerap air dari lingkungan yang mempunyai kelembaban relatif
lebih tinggi dan suhu rendah, dikatakan bahwa bahan tersebut mencapai kadar air keseimbangannya melalui adsorpsi Henderson
dan Perry, 1976. Faktor yang mempengaruhi proses pengeringan adalah suhu
bola basah dan bola kering ruangan, kecepatan aliran udara, kadar air awal bahan, dan ketebalan tumpukkan bahan. Pengeringan
dengan lapisan tebal biasanya digunakan untuk pengeringan biji- bijian, dimana bahan ditumpuk sampai ketinggian tertentu. Kondisi
lingkungan pengeringan dapat dilihat pada Tabel 12. Data penurunan kadar air biji jagung dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 12. Kondisi lingkungan
Parameter Nilai
Suhu bola basah
o
C
30
Suhu bola kering
o
C
32
Relative Humidity
86.58
Kecepatan aliran udara ms
0.22
Ketebalan bahan cm
+ 3
Waktu pengeringan jam
12
56 Tabel 13. Data penurunan kadar air biji jagung
No Varietas
Jagung Kadar Air BB
Awal Akhir
Penurunan
1 Lamuru
14,56 13,73 0,83
2 Srikandi
14,12 13,65 0,47
3 Arjuna
13,96 13,61 0,35
4 Bisma
14,32 13,22 1,1
5 Popcorn
15,98 14,56 1,42
Berdasarkan Tabel 12 dan Tabel 13 diatas dapat diketahui bahwa pada kondisi pengeringan suhu dan RH udara pengering
dan kadar air biji yang berbeda maka akan menghasilkan penurunan kadar air yang berbeda pula. Semakin rendah RH dan
semakin tinggi suhu maka akan menghasilkan kadar air akhir yang semakin rendah. Selain itu, semakin tinggi kadar air biji maka laju
penurunannya akan semakin besar. Hal ini dapat dilihat pada varietas Popcorn yang memiliki tingkat penurunan kadar air yang
paling besar.
a.2. Metode Menaikkan Kadar Air Biji Jagung