30
7. Uji Organoleptik Produk Puffing
Uji organoleptik popcorn dilakukan terhadap penampakkan dan kerenyahan popcorn. Jumlah panelis yang digunakan adalah 10 orang.
D. METODE DAN PERLAKUAN PENJEMURAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk proses puffing adalah metode pemanasan konveksi suhu tinggi yang disebut sebagai metode pertama
dan metode gelombang mikro yang disebut sebagai metode kedua. Metode pertama menggunakan alat puffing flavo-rite. Sedangkan metode kedua
menggunakan microwave oven sebagai alat puffingnya. Pada awalnya metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pertama. Akantetapi,
berdasarkan rendemen produk puffing hasilnya kurang optimum sehingga dilakukan metode tambahan yaitu metode microwave.
Perlakuan penjemuran bertujuan untuk meningkatkan suhu biji bagian dalam. Peningkatan suhu akan mengakibatkan granula - granula pati
membengkak. Pembengkakkan granula meningkatkan intensitas friksi antar granula sehingga suhu bagian dalam biji jagung lebih cepat meningkat.
Perlakuan penjemuran pada penelitian ini terbagi menjadi 4, yaitu penjemuran selama 0 jam, 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Variasi waktu penjemuran
dipilih berdasarkan pertimbangan analogi bahwa irisan cetakan kerupuk yang masih basah dan memiliki kadar air lebih dari 15 dijemur selama 3 jam.
Dengan demikian biji jagung yang memiliki kadar air antara 13.5 hingga 14 diasumsikan lama waktu penjemurannya akan kurang dari 3 jam.
Penjemuran 0 jam artinya tidak dilakukan penjemuran. Sedangkan penjemuran selama 1 jam, 2 jam, dan 3 jam dilakukan di laboratorium surya
dengan intensitas radiasi matahari berkisar antara 3,5 mV sampai dengan 5 mV. Proses penjemuran selama 1 jam, 2 jam, dan 3 jam dilakukan dalam satu
hari dan dengan menggunakan satu varietas jagung sehingga memerlukan pengaturan waktu yang baik. Proses penjemuran dimulai pada pukul 10.00
WIB dan diakhiri pada pukul 13.30 WIB. Setelah proses penjemuran, biji jagung segera dipuffing. Pengaturan waktu penjemuran dapat dilihat pada
Lampiran 2. Kegiatan pengukuran pada penjemuran 0 jam dapat dilihat pada
31 Tabel 6. Sedangkan kegiatan pengukuran pada proses penjemuran selama 1
jam, 2 jam, dan 3 jam dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 6. Kegiatan pengukuran pada perlakuan puffing biji jagung penjemuran 0 jam
Alat Puffing Metode Flavo-Rite
Metode Microwave Sebelum proses
puffing
Massa biji jagung + 25 gram Massa 100 biji jagung.
Kadar air biji jagung Kadar air biji jagung
Suhu biji jagung Suhu bola basah dan bola kering
Selama proses puffing
Waktu dan suhu puffing masing - masing kelompok popcorn
Waktu puffing
Setelah proses puffing
tidak ada Suhu ruang kemasan, suhu
permukaan popcorn, suhu bola basah dan bola kering di lubang
pengeluaran uap air
Tabel 7. Kegiatan pengukuran pada biji jagung penjemuran 1 jam, 2 jam, dan 3 jam
Alat Puffing Metode Flavo-Rite
Metode Microwave Sebelum
proses penjemuran
Massa biji jagung + 25 gram. Massa 100 biji jagung.
Kadar air biji jagung Kadar air biji jagung
Selama proses penjemuran
Radiasi matahari, kecepatan angin, suhu bola basah dan bola kering
Radiasi matahari,
kecepatan angin, suhu bola basah dan bola
kering
Setelah proses penjemuran
Massa dan kadar air biji jagung Massa, kadar air, dan suhu
permukaan biji jagung
Selama proses puffing
Waktu dan suhu puffing masing - masing kelompok popcorn
Waktu puffing masing - masing kelompok popcorn.
Setelah proses puffing
tidak ada Suhu
ruang kemasan,
suhu permukaan popcorn, suhu bola
basah dan bola kering di lubang pengeluaran uap air
32
E. METODE PENGAMBILAN DATA