Taksonomi dan Botani TANAMAN JAGUNG

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. TANAMAN JAGUNG

1. Taksonomi dan Botani

Jagung diklasifikasikan ke dalam kingdom plantae, sub divisio angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo poaceae, famili graminae, genus zea dan spesies mays L Rukmana, 2001. Tanaman jagung termasuk jenis tumbuhan semusim annual. Menurut Leonard dan Martin 1963, jagung merupakan tanaman berumah satu monocotile dan termasuk famili rumput – rumputan Graminae. Jagung adalah tanaman yang berasal dari daratan Amerika Serikat kemudian menyebar ke daerah subtropik dan tropik termasuk Indonesia. Tanaman jagung berakar serabut, menyebar ke samping dan ke bawah sepanjang 25 cm. Sistem perakaran berfungsi sebagai alat untuk menghisap air serta garam – garam yang terdapat dalam tanah, mengeluarkan zat organik serta senyawa yang tidak diperlukan dan sebagai alat pernafasan. Batang tanaman jagung beruas – ruas dengan jumlah ruas bervariasi antara 8 sampai 10 ruas Hoseney, 1998. Daun tanaman jagung terlihat pada sisi kanan atau kiri dari masing – masing ruas batang pohon jagung. Tanaman jagung terdiri dari bunga jantan dan betina yang terletak di bagian yang berbeda namun dalam pohon yang sama. Hal ini memungkinkan terjadinya penyerbukan silang. Pada kondisi yang wajar biji jagung matang setelah 50 hari penyerbukan Hoseney, 1998. Jagung tongkol lengkap terdiri dari kelobot, tongkol jagung, biji jagung, dan rambut. Kelobot merupakan kelopak atau daun buah yang berguna sebagai pembungkus atau pelindung biji jagung. Jumlah kelobot dalam satu tongkol jagung pada umumnya 12 – 15 lembar. Semakin tua umur jagung semakin kering kelobotnya Effendi dan Sulistiati, 1991. Tongkol jagung merupakan gudang penyimpanan cadangan makanan. Selain sebagai tempat pembentukan lembaga, tongkol juga merupakan tempat menyimpan pati, protein, minyaklemak dan hasil – hasil lain untuk 4 persediaan makanan dan pertumbuhan biji. Panjang tongkol bervariasi antara 8 – 42 cm dan biasanya dalam satu tongkol mengandung sekitar 300 – 1000 biji jagung Effendi dan Sulistiati, 1991. Biji jagung melekat pada tongkol jagung dan berbentuk bulat. Susunan biji jagung pada tongkol jagung berbentuk spiral. Biji jagung selalu terdapat berpasangan, sehingga jumlah baris atau deret biji selalu genap. Biji jagung berbentuk bulat – bulat atau gigi kuda tergantung varietasnya. Warna biji jagung juga bervariasi dari putih sampai kuning. Jagung putih lebih disukai dalam industri pangan, sedangkan jagung kuning banyak dipakai untuk pakan ternak Effendi dan Sulistiati, 1991. Rambut merupakan tangkai putik yang sangat panjang yang keluar ke ujung kelobot melalui sela – sela biji. Rambut mempunyai cabang – cabang yang halus sehingga dapat menangkap tepung sari pada saat pembuahan Effendi dan Sulistiati, 1991. Bentuk tanaman jagung dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Tanaman jagung http:id.wikipedia.orgwikiJagung

2. Klasifikasi Jagung