87
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian serta Laboratorium Surya dapat
disimpulkan bahwa : 1. Metode pengkondisian awal untuk pembuatan popcorn meliputi
pengkondisian biji jagung dan alat puffing. Pengkondisian biji jagung bertujuan untuk mengkondisikan kadar air biji agar berada pada kadar air
standar. Metode menurunkan kadar air biji dengan mengangin - angin tumpukan biji jagung lebih baik, jika dibandingkan dengan menjemur biji
jagung di bawah sinar matahari. Hal ini dikarenakan penurunan kadar air biji yang diinginkan hanya berkisar 2 saja. Metode menaikkan kadar air
biji dengan menutupi tumpukkan biji jagung dengan kain yang telah dibasahi terbukti lebih berhasil jika dibandingkan dengan menyimpan biji
jagung dalam kemasan plastik. Proses pengkondisian alat puffing bertujuan untuk menyamakan
kondisi alat puffing antar proses puffing yang dilakukan pada hari itu. Pengkondisian alat meliputi standarisasi alat dan pengkondisian suhu awal.
Standarisasi flavo-rite dilakukan dengan mengoperasikan alat selama 4,5 menit hingga suhu udara wajan mencapai suhu maksimalnya. Standarisasi
microwave oven dilakukan dengan menghangatkan 100 ml air dalam gelas selama 4 menit. Pengkondisian suhu alat pada awal proses puffing, yaitu
mengkondisikan suhu udara di sekitar wajan flavo-rite pada suhu 35
o
C dan suhu tadah putar microwave oven berkisar antara 35
o
C sampai dengan 40
o
C. 2.
Teknik puffing dengan metode pemanasan konveksi suhu tinggi tidak memberikan hasil yang sesuai dengan harapan bahwa semakin lama waktu
penjemuran maka waktu puffing akan lebih singkat dan suhu puffing akan menurun sehingga semakin besar persentase rendemen popcorn kualitas A
yang dihasilkan. Sedangkan teknik puffing dengan metode gelombang mikro memberikan hasil yang sesuai dengan harapan.
88 Perbandingan persentase rendemen popcorn kualitas A pada varietas
jagung unggul nasional antara metode pemanasan konveksi suhu tinggi dan metode gelombang mikro memberikan hasil yang berbeda nyata.
Metode gelombang mikro memiliki persentase rata - rata rendemen popcorn kualitas A lebih dari 50. Sedangkan pada metode pemanasan
konveksi suhu tinggi kurang dari 15. Pada varietas Popcorn, baik pada metode gelombang mikro maupun pada metode pemanasan konveksi suhu
tinggi menghasilkan persentase rata-rata rendemen popcorn kualitas A lebih dari 80.
3. Varietas jagung unggul nasional terbaik ditentukan dengan nilai
indeks sifat berbobot. Berdasarkan tabel indeks sifat berbobot, dapat diketahui nilai indeks terbesar dimiliki oleh varietas Srikandi dengan
metode gelombang mikro, waktu penjemuran selama 1 jam dan rendemen popcorn kualitas A sebesar 64.
B. SARAN