Gambar 24. D
6. Kerenyahan Pr
Kerenyahan rheometer. Uji
terhadap jarum bidang tekanny
popcorn akan t 25.
24. Diagram alir pengukuran volume popcorn
Produk Puffing
han popcorn dapat diukur dengan uji tekan yan ji tekan diukur berdasarkan tingkat keta
um rheometer. Pemilihan jarum penekan b
nnya. Semakin luas bidang tekannya maka selur n terukur. Bentuk jarum rheometer dapat diliha
Gambar 25. Jarum rheometer
42 dan biji jagung
ang menggunakan tahanan popcorn
berdasarkan luas eluruh permukaan
ihat pada Gambar
Uji tekstur bahan yang di
dikarenakan jum sedikit sehingga
Bahan untuk uj setiap perlakua
dapat dilihat pada
Gam
7. Uji Organolept
Uji organol konsumen terha
jagung unggul Uji yang dilakuka
ur popcorn hanya dilakukan pada metode micr digunakan berasal dari popcorn kelompok
jumlah popcorn kelompok A pada metode f ngga tidak akan memenuhi pengukuran param
uk uji tekstur adalah 30 popcorn yang telah dit kuan penjemuran. Diagram alir pengukuran t
pada Gambar 26.
ambar 26. Diagram alir pengukuran tekstur pop
ptik Produk Puffing
noleptik bertujuan untuk mengetahui tingka rhadap penampakkan dan kerenyahan produk
ul nasional. Jumlah panelis yang digunakan a akukan adalah uji hedonik dengan lima skal
43 crowave oven dan
pok A. Hal ini flavo-rite sangat
ameter penelitian. ditambahkan pada
n tekstur popcorn
popcorn
ngkat penerimaan oduk puffing varietas
n adalah 10 orang. kala hedonik yang
44 dipergunakan mempunyai rentang skor 1-5 1 = sangat tidak suka, 2 = tidak
suka, 3 = netral, 4 = suka, 5 = sangat suka.
F. PROSEDUR PENELITIAN
Kegiatan penelitian terdiri dari dua tahapan, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama.
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengoptimalisasi Flavo -Rite dan menentukan lama waktu proses puffing.
a. Optimalisasi Flavo - Rite
Optimalisasi flavo-rite perlu dilakukan karena alat ini awalnya digunakan pada varietas popcorn saja. berdasarkan ujicoba dengan varietas
jagung unggul nasional ternyata persentase rendemen A kurang dari 10. Hal ini mungkin disebabkan suhu udara panas di sekitar wajan yang
kurang tinggi karena adanya lubang ventilasi. Oleh karena itu, diperlukan suatu modifikasi dengan mempertimbangkan suhu udara panas di sekitar
wajan.
b. Waktu Proses Puffing
Pada metode pertama dan kedua, waktu proses puffing ditentukan dengan melakukan uji coba terhadap waktu. Dasar pemilihan waktu proses
puffing pada metode pertama adalah suhu maksimal wajan dan warna biji jagung. Selama proses puffing, wajan harus mencapai suhu maksimalnya.
Hal ini bertujuan agar suhu biji jagung memperoleh panas yang cukup dan dapat puffing. Waktu proses puffing juga harus mempertimbangkan warna
biji jagung. Jika biji jagung berwarna coklat tua maka tanda proses puffing harus berhenti karena biji jagung tersebut sudah gosong dan tidak dapat
puffing. Sedangkan pada metode kedua, dasar pemilihan waktu proses puffing
adalah rendemen popcorn dan kegosongannya. Uji coba dilakukan dengan menggunakan 10 biji jagung setiap pengujiannya. Pengujian juga dilakukan
pada suhu di panel kontrol microwave oven. Data waktu pemasakan pada panel kontrol microwave oven dapat dilihat pada Tabel 10.