kering primer. Daerah ini merupakan titik-titik lereng tinggi di dekat daerah pegunungan dan menjadi batas daerah tangkapan dan berada pada bagian hulu DAS
Deli .Untuk peta sebaran kemiringan lereng LS pada lahan DAS Deli dapat dilihat pada lampiran A.19 L A.19.
4.2 Analisa Estimasi Erosi Menggunakan Metode USLE
Seluruh faktor variabelerosi seperti faktor erosivitas hujan R, faktor erodibilitas tanah K, faktor tutupan lahan dan konservasi lahan CP, dan factor
kemiringan lereng LSyang digunakan dalam memprediksi jumlah erosi dengan metode USLE, dengan cara menumpangtindihkan overlay faktor – faktor tersebut
sehingga dihasilkan peta informasi baru berupa peta estimasi jumlah erosi pada DAS Deli. Untuk menghitung jumlah erosi yang dihasilkan, maka analisa dilakukan
dengan mengalikan data-data tabular berupa informasi tiap-tiap variable faktor erosiyang berpengaruh dalam menghitung jumlah erosi menggunakan metode
USLE.Untuk mengetahui estimasi erosi total DAS Deli dilakukan analisis estimasi jumlah erosi terhadap tiap-tiap sub DAS Deli.
4.2.1 Analisa Estimasi Erosi Sub DAS Deli Deli
Sub DAS Deli Deli terdiri dari 8 satuan lahan Tabel 4.2. Analisa estimasi erosi sub DAS Deli Deli diperoleh dengan cara mengalikan faktor-faktor erosi
menggunakan metode USLE yaitu faktor Erosivitas Hujan R, Erodibilitas Tanah K, Panjang dan Kemiringan Lereng LS dan Penggunaan dan Pengeloloaan Tanah
Universitas Sumatera Utara
CP setiap satuan lahannya, hasil perhitungan estimasi jumlah erosi tiap satuan lahan di sub DAS Deli Deli seperti pada tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12 Perhitungan Estimasi Erosi Satuan Lahan DAS Deli Deli
N o
Kode Satuan
Lahan Faktor Tutupan Lahan dan Konservasi
Lahan Nilai
Erosivitas Nilai
Erodibilitas Faktor Lereng
Jumlah Erosi E
Ket. Laju
Eros
i Kelas
Erosi Keterangan
Luas Ha Nilai
Slope Nilai
tnhath n
A CP
R K
LS E
1 SLSDD 1
Perkebunan 14,34
0,500 1.196,91
0,262 0 - 8
0,4 62,718
S III
2 SLSDD 2
Pemukiman 4.865,40
0,950 1.019,53
0,257 0 - 8
0,4 99,567
S III
3 SLSDD 3
Badan Air 54,17
0,001 1.019,53
0,174 0 - 8
0,4 0,071
SR I
4 SLSDD 4
Hutan Mangrove
Sekunder 241,54
0,010 1.019,53
0,168 0 - 8
0,4 0,685
SR I
5 SLSDD 5
Tambak 20,68
0,001 1.019,53
0,170 0 - 8
0,4 0,069
SR I
6 SLSDD 6
Belukar Rawa 191,60
0,010 1.019,53
0,170 0 - 8
0,4 0,693
SR I
7 SLSDD 7
Pertanian Lahan Kering
1.354,05 0,280
1.809,41 0,195
0 - 8 0,4
39,518 R
II 8
SLSDD 8 Bandara
Pelabuhan 118,72
0,950 1.710,02
0,320 0 - 8
0,4 207,938
B IV
Sumber: - Perhitungan hasil analisis spasial menggunakan perangkat SIG.
Keterangan: Kode Satuan Lahan
SLSDD = Satuan Lahan Sub
DAS Deli Deli
Kelas Laju Erosi tnhathn -SR = Sangat Rendah 15
I -R = Rendah 15 – 60
II -S
= Sedang 60 – 80 III
-B = Berat 180 – 480
IV
-SB = Sangat Berat 480 V Persentasi Luas
Sangat Rendah = 7,40 507,990 ha Rendah
= 19.74 1.354,05 ha Sedang
= 71,13 4.879,74 ha Berat
= 1,73 118,72 ha Sangat Berat
= - Total Luas
= 100 6.860,51 ha
Dari Tabel 4.12 terlihat bahwa pada sub DAS Deli Deli estimasi jumlah erosi yang diperoleh memberikan hasil yang bervariasi untuk setiap jenis satuan lahan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jumlah erosinya, erosi pada satuan lahan sub DAS Deli Deli diklasifikasikan dalam empat kelas erosi sebagai berikut:
1. Kelas Erosi I
Kelas ini dikategorikan atas kelas erosi sangat rendah dengan kejadian laju erosi kurang dari 15 tnhathn, kelas erosi ini tersebar pada 4 satuan lahan dengan
satuan lahan sebaran laju erosi terbesar hingga laju erosi terkecil yaitu Belukar Rawadengan kode SLSDD 6sebesar 0,693tnhathn, Hutan Mangrove Sekunder
dengan kode SLSDD 4 sebesar 0,685 tnhathn, Badan Air dengan kode SLSDD 3 sebesar 0,071 tnhathn, Tambak dengan kode SLSDD 5 sebesar 0,069
tnhathn.
2. Kelas Erosi II
Kelas ini dikategorikan atas tingkat erosi rendah dengan laju erosi 15 – 60 tnhathn, kelas erosi ini tersebar pada 1 satuan lahan laju erosi, yang berada pada
satuan lahan Pertanian Lahan Kering dengan kode SLSDD 7 sebesar 39,518 tnhathn.
3. Kelas Erosi III
Kelas ini dikategorikan atas tingkat erosi sedang dengan laju erosi 60 – 180 tnhathn, kelas erosi ini tersebar pada 2 satuan lahan dengan satuan lahan yang
memiliki erosi terkecil yaitu PerkebunanSLSDD 1 sebesar 62,718 tnhathn dan satuan lahan terbesar adalah satuan lahan PemukimanSLSDD 2 sebesar 99,567
tnhathn.
4. Kelas Erosi IV
Universitas Sumatera Utara
Kelas ini dikategorikan atas tingkat erosi berat dengan laju erosi 180 – 480 tnhathn, kelas erosi ini tersebar pada 1 satuan lahan laju erosi, yang berada pada
satuan lahan Bandara Pelabuhan dengan kode SLSDD 8 sebesar 207,938 tnhathn.
Untuk mengetahui rata-rata total laju erosi yang dihasilkan pada daerah sub DAS Deli Deli diperoleh dari total laju erosi dari setiap satuan lahannya. Erosi rata-
rata sub DAS Deli Deli adalah total perhitungan laju erosi tiap-tiap satuan lahan terhadap total luas DAS Belawan Hilir. Perkiraan komposisi erosi yang terjadi pada
sub DAS Deli Deli diperlihatkan pada tabel L E.66 sebesar 82,185 tonhathn atau 563.833,073 tontahun dengan luas 6.860,51 ha yangdikategorikan kelas laju erosi
sedang, kemudian peta sebaran erosi pada lahan sub DAS Deli Deli dapat dilihat pada lampiran A.20 L A.20.
4.2.2 Analisis Estimasi Erosi Sub DAS Deli Paluh Besar