angkutan sedimen, dan sedimentasi pada tabel L E.96, adapun besaran erosi tanah yang tersalurkan ke sungai Deli sebesar 3,939tonhatahun.
Untuk perubahan sebaran erosi tanah SE akibat angkutan sedimen, dan sebaran sedimentasi D
i
pada sub DAS Deli Deli diperlihatkan pada tabel L E.97
dantabel L E.98.
Dari tabel L E.65 dan tabel L E.97 memperlihatkan perubahan sebaran erosi tanah akibat kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di sub DAS Deli Deli, adapun
perubahan sebaran erosi tanah dari kategori erosi sangat rendah dari 7,40 507,990 ha menjadi 6,73 461,65 ha, erosi rendah dari 19,74 1.354,05 ha menjadi
18,72 1.284,15 ha, erosi sedang dari 71,13 4.879,74 ha menjadi 38,46 2.638,63 ha, erosi berat dari 1,73 118,72 ha menjadi 36,09 2.476,08 ha,
dan erosi sangat berat dari 0 0 ha menjadi 0 0 ha. Sebaran sedimentasi yang terjadi pada sub DAS Deli diperlihatkan pada tabel
L E.98 yang menyatakan sebaran sedimentasi yang dominan berada pada kategori sedimentasi sedang berkisar 37,09 2.544,68 ha, sedimentasi berat36,09
2.476,08 ha, sedimentasi rendah 17,10 1.173,33 ha, sedimentasi sangat rendah 9,71 666,41 ha, dan sedimentasi sangat berat 0 0 ha.
4.5.3 Endapan Lahan D SDAS Deli Paluh Besar
Pada sub DAS Deli Paluh Besar yang memiliki luas 10.823,75 ha di buat sebanyak 60 buah grid, dimana setiap grid dibuat dengan luasan 1500 x 1500 m
atau 225 ha dari hulu ke hilir, dan tiap grid diberikan penomoran dari no. 1 sampai
Universitas Sumatera Utara
no. 60, kemudian grid tersebut ditupangtindihkanoverlay terhadap peta sebaran erosi tanah pada sub DAS Deli Paluh Besar yang dibuat dengan metode USLE,
sehingga melalui data tabular dapat dibuatkan homogen besaran erosi yang terjadi di setiap grid. Selanjutnya dilakukan penentuan besar kapasitas angkutan sedimen yang
terjadi di masing - masing grid yang didasarkan pada jenis sebaran vegetasi yang
terdapat pada lahannya.
Adapun pemberian grid – grid, alur angkutan sedimen, dan outlet pada sub DAS Paluh Besar diperlihatkan pada gambar di L A.33.Adapun sebaran erosi tanah
dan erosi tanah yang di homogenkan pada grid 1 diperlihatkan pada tabel L E.99 yang memperlihatkan seberan erosi tanah yang terjadi pada grid 1, dimana erosi
tanah tersebut dihomogenkan dengan cara direratakan terhadap luas masing – masing sebaran erosi tanah dengan luas total erosi tanah yang terjadi pada grid 1, maka total
erosi tanah SE yang terjadi pada grid 1 sebesar 167,682 tonhatahun, kemudian untuk besar erosi tanah yang terjadi pada grid lainnya diperlihatkan pada tabel L
E.101. Dari tabel L E.100 dapat dilihat bahwa pada grid 1 memiliki 1 jenis seberan
vegetasi yaitu pemukiman dengan nilai indeks vegetasi -1,0, selanjutnya nilai indeks vegetasi direratakan dari sebaran luas vegetasi terhadap total luasan pada grid 1 maka
diperoleh nilai indeks vegetasi rata – rata sebesar -1,0 kategori vegetasi sangat buruk, kemudian dari indeks vegetasi tersebut dihitung nilai koefisien kapasitas
angkutan K
TC
pada grid 1 dengan persamaan 2.5 deengan nilai ß dinormalisai
Universitas Sumatera Utara
sebesar 1,0, perhitungan koefisien kapasitas angkutan diperlihatkan seperti berikut ini.
64872 ,
1 ,
1 ,
1 1
, 1
exp ,
1
5 ,
= =
− −
− −
=
i i
TC TC
K e
K
Maka diperoleh koefisien kapasitas angkut K
TC1
sebesar 1,64872, kemudian untuk perhitungan besar kapasitas angkutan sedimen TC
i
T
in
menggunakan persamaan 2.4, perhitungan ini dilakukan pada sebaran pertama dengan nilai R =
1.710,02, K = 0,320, S
1
= 0,04, dan A
1
= 5,004 ha dari kelas kemiringan dan panjang lereng 4 , maka diperoleh:
tahun ha
kg x
x x
x TC
978 ,
88 04
, 004
, 5
320 ,
02 ,
710 .
1 64872
, 1
44 ,
1 44
, 1
1
= =
Selanjutnya perhitungan kapasitas angkutan sedimentasi TC
1
dilakukan pada setiap sebaran yang terjadi pada grid 1 satu, maka diperoleh total besar
kapasitas angkutan sedimentasi di grid 1 sebesar 1.402,22 kghatahun atau 1,402 tonhatahun, kemudian untuk besaran kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di
grid lainnya diperlihatkan pada tabel L E.101 memperlihatkan proses untuk menyalurkan besaran erosi dari grid 1 sampai grid 60 yang berakhir pada sungai
outlet Paluh Besar, penyaluran antar grid dipengaruhi terhadap jenis vegetasi dari masing – masing grid, berikut ini penjelasan penyaluran erosi pada Proses I.
Proses I Dari grid 1,2 disalurkan ke grid 4
Grid 1 SE
1
= 167,68 tonhatahun T
C1
= 1,402 tonhatahun
Universitas Sumatera Utara
Karena SE
1
T
C1
, maka aliran angkutan sedimen yang keluar dari grid 1 T
out1
sama dengan kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di grid 1 T
C1
sebesar 1,402 tonhatahun. pers. 2.7.akibat angkutan sedimen yang membawa erosi tanah keluar dari grid 1 akan terjadi
sedimentasi endapan lahan di grid 1 berdasarkan pers. 2.6, yaitu: D
1
=167,68 – 1,402 = 166,28 tonhatahun Grid 2 SE
2
= 182,47 tonhatahun T
C2
= 8,316 tonhatahun Karena S
2
T
C2
, maka aliran angkutan sedimen yang keluar dari grid 2 T
out5
sama dengan kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di grid 2 T
C2
sebesar 8,316 tonhatahun. pers. 2.7.akibat angkutan sedimen yang membawa erosi tanah keluar dari grid 2 akan terjadi
sedimentasi endapan di grid 2 berdasarkan pers. 2.6, yaitu: D
2
= 182,47 – 8,316 = 174,155 tonhatahun Dari Proses I ini, dimana setiap angkutan sedimen yang keluar dari grid 1
dan grid 2 T
out1
dan T
out2
akan bergabung dengan besaran erosi tanah yang terjadi dilahan grid 4 sesuai dengan pers. 2.8, perubahan besaran
erosi tanah di grid 4 SE
4
= 207,94 tonhatahun akan menjadi: SE
4
= 207,94+ 1,402 + 8,316 = 217,66 tonhatahun Selanjutnya proses penyaluran yang terjadi pada grid 4 adalah sebagai
berikut ini.
Grid 4 SE
4
= 217,66 tonhatahun T
C4
= 20,552 tonhatahun
Universitas Sumatera Utara
Karena S
4
T
C4
, maka aliran angkutan sedimentasi yang keluar dari grid 4 T
out4
sama dengan kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di grid 4 T
C4
sebesar 20,552 tonhatahun. pers. 2.7.akibat angkutan sedimentasi yang membawa erosi tanah keluar dari grid 4 akan terjadi
sedimentasi endapan di grid 3 berdasarkan pers. 2.6, yaitu: D
4
= 217,66 – 20,552 = 197,11 tonhatahun Untuk proses berikutnya dapat dilihat pada tabel L E.101, sedangkan sebaran
klasifikasi dan volume tanah di msing – masing grid lahan dikejadian erosi, kapasitas angkutan sedimen, dan sedimentasi pada tabel L E.102, adapun besaran erosi tanah
yang tersalurkan ke sungai Paluh Besar sebesar 2,291tonhatahun.untuk perubahan sebaran erosi tanah SE akibat angkutan sedimen, dan sebaran sedimentasi D
i
pada sub DAS Deli Paluh Besar diperlihatkan pada tabel L E.102 s.d tabel L E.102 berikut
ini. Dari tabel L E.67 dan tabel L E.103 memperlihatkan perubahan sebaran erosi
tanah akibat kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di sub DAS Deli Paluh Besar, adapun perubahan sebaran erosi tanah dari kategori erosi sangat rendah dari 21,41
2.317,126 ha menjadi 21,83 2.362,48 ha, erosi rendah dari 0 0 ha menjadi 16,54 1.789,84 ha, erosi sedang dari 78,59 8.506,63 ha menjadi 52,08
5.637,08 ha, erosi berat dari 0 0 ha menjadi 9,56 1.034,35 ha, dan erosi sangat berat dari 0 0 ha menjadi 0 0 ha.
Sebaran sedimentasi yang terjadi pada sub DAS Paluh Besar diperlihatkan pada tabel L E.104 yang menyatakan sebaran sedimentasi yang dominan berada pada
Universitas Sumatera Utara
kategori sedimentasi sedang berkisar 54,85 5.937,14 ha, sedimentasi sangat rendah 22,20 2.402,40 ha, sedimentasi rendah 16,17 1.749,92 ha,
sedimentasi berat 6,78 734,30 ha, dan sedimentasi sangat berat 0 0 ha.
4.5.4 Endapan Lahan D SDAS Deli Sei Sekambing