Dari tabel L E.75 dan tabel L E.91 memperlihatkan perubahan sebaran erosi tanah akibat kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di sub DAS Deli Petani,
adapun perubahan sebaran erosi tanah dari kategori erosi sangat rendah dari 1,03 131,15 ha menjadi 2,38 302,70 ha, erosi rendah dari 17,44 2.214,65 ha
menjadi 19,82 2.516,23 ha, erosi sedang dari 0,32 40,141 ha menjadi 6,89 875,20 ha, erosi berat dari 76,31 9.688,06 ha menjadi 47,27 6.001,14 ha,
dan erosi sangat berat dari 4,89 621,423 ha menjadi 23,63 3.000 ha. Proses penyaluran erosi dari hulu ke hilir yang dipengaruhi vegetasi lahan
dapat menyebabkan terjadinya sedimentasi di lahan sub DAS Deli Petani, dikarenakan erosi yang terjadi tidak dapat tersalurkan seluruhnya ke hilir sub DAS
Petani tersebut, adapun sebaran sedimentasi yang terjadi pada sub DAS Petani diperlihatkan pada tabel L E.92 yang menyatakan sebaran sedimentasi yang dominan
berada pada kategori sedimentasi berat berkisar 55,89 7.095,69 ha, sedimentasisangat berat 15,01 1.905,62 ha, sedimentasi rendah 15,51
1.969,01 ha, sedimentasi sangat rendah 2,38 302,70 ha, dan sedimentasi sedang 6,89 875,20 ha.
4.5.2 Endapan Lahan SDAS Deli Deli
Pada sub DAS Deli Deli yang memiliki luas 6.860,51 ha di buat sebanyak 54 buah grid, dimana setiap grid dibuat dengan luasan 1.500 x 1.500 m atau 225 ha
dari hulu ke hilir, dan tiap grid diberikan penomoran dari no. 1 sampai no. 54, kemudian grid tersebut ditupangtindih overlay terhadap peta sebaran erosi tanah
Universitas Sumatera Utara
pada sub DAS Deli Deli yang dibuat dengan metode USLE, sehingga melalui data tabular dapat dibuatkan homogen besaran erosi yang terjadi di setiap grid.
Selanjutnya dilakukan penentuan besar kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di masing - masing grid yang didasarkan pada jenis sebaran vegetasi yang terdapat pada
lahan di masing – masing grid.Adapun pemberian grid – grid, alur angkutan sedimen,
dan outlet pada sub DAS Deli diperlihatkan pada gambar di L A.32.
Adapun sebaran erosi tanah dan erosi tanah yang di homogenkan pada grid 1 diperlihatkan pada tabel L E.93 memperlihatkan seberan erosi tanah yang terjadi
pada grid 1, kemudian erosi tanah tersebut di homogenkan dengan cara merata- ratakan terhadap luas masing – masing sebaran erosi tanah dengan luas total erosi
tanah yang terjadi pada grid 1, maka total erosi tanah SE yang terjadi pada grid 1 sebesar 55,48 tonhatahun, untuk besaran erosi tanah yang terjadi pada grid lainnya
diperlihatkan pada tabel L E.95. Sebaran jenis vegetasi diperlihatkan pada tabel L E.94 bahwa pada grid 1
memiliki 2 jenis seberan vegetasi yaitu pertanian lahan kering dengan nilai indeks vegetasi -0,5 dan Pemukiman dengan nilai indeks vegetasi -1,0 selanjutnya nilai
indeks vegetasi di reratakan dari sebaran luas terhadap total luasan pada grid 1 maka diperoleh nilai indeks vegetasi rata – rata sebesar -0,635 kategori vegetasi buruk,
kemudian dari indeks vegetasi tersebut di hitung nilai koefisien kapasitas angkutan K
TC
pada grid 1 dengan persamaan 2.5 deengan nilai ß dinormalisai sebesar 1,0, perhitungan koefisien kapasitas angkutan diperlihatkan seperti berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
475 ,
1 ,
1 635
, 1
635 ,
exp ,
1
3884 ,
= =
− −
− −
=
i i
TC TC
K e
K
Maka diperoleh koefisien kapasitas angkut K
TC1
sebesar 1,475, kemudian untuk perhitungan besar kapasitas angkutan sedimen TC
i
T
in
menggunakan persamaan 2.4, perhitungan ini dilakukan pada sebaran pertama dengan nilai R =
1710,02, K = 0,073, S
1
= 0,04, dan A
1
= 18,20 ha dari kelas kemiringan dan panjang lereng 4 , maka diperoleh:
tahun ha
kg x
x x
x TC
537 ,
116 04
, 200
, 18
073 ,
02 ,
710 .
1 475
, 1
44 ,
1 44
, 1
1
= =
Selanjutnya perhitungan kapasitas angkutan sedimen TC
1
dilakukan pada setiap sebaran yang terjadi pada grid 1 satu, maka diperoleh total besar kapasitas
angkutan sedimentasi di grid 1 sebesar 544,171 kghatahun atau 0,544 tonhatahun, kemudian untuk besaran kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di grid lainnya
diperlihatkan pada tabel L E.95 Dari tabel L E.95 memperlihatkan proses untuk menyalurkan besaran erosi
dari grid 1 sampai grid 54 yang berakhir pada sungai outlet deli, penyaluran antara grid dipengaruhi oleh jenis vegetasi dari masing – masing grid, berikut ini penjelasan
penyaluran erosi pada Proses I. Proses I Dari grid 1 disalurkan ke grid 2
Grid 1 SE
1
= 23,01 tonhatahun T
C1
= 0,544 tonhatahun
Universitas Sumatera Utara
Karena SE
1
T
C1
, maka aliran angkutan sedimen yang keluar dari grid 1 T
out1
sama dengan kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di grid 1 T
C1
sebesar 0,544 tonhatahun. pers. 2.7.akibat angkutan sedimen yang membawa erosi tanah keluar dari grid 1 akan terjadi
sedimentasi endapan di grid 1 berdasarkan pers. 2.6, yaitu: D
1
=23,01 – 0,544 = 22,470 tonhatahun Dari Proses ini, dimana setiap angkutan sedimen yang keluar dari grid 1
T
out1
akan bergabung dengan besaran erosi tanah yang terjadi dilahan grid 2 sesuai dengan pers. 2.8, perubahan besaran erosi tanah di grid 2
SE
2
= 14,06 tonhatahun akan menjadi: SE
2
= 14,06 + 0,544 = 14,61 tonhatahun Selanjutnya proses penyaluran yang terjadi pada grid 2 adalah sebagai
berikut ini. Grid 2 SE
2
= 14,61 tonhatahun T
C2
= 3,196 tonhatahun Karena S
5
T
C2
, maka aliran angkutan sedimen yang keluar dari grid 2 T
out5
sama dengan kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di grid 2 T
C2
sebesar 39,62 tonhatahun. pers. 2.7.akibat angkutan sedimen yang membawa erosi tanah keluar dari grid 2 akan terjadi
sedimentasi endapan di grid 2 berdasarkan pers. 2.6, yaitu: D
2
= 14,61 – 3,196 = 11,413 tonhatahun Untuk proses berikutnya dapat dilihat di tabel L E.95,sedangkan sebaran
klasifikasi dan volume tanah di msing – masing grid lahan dikejadian erosi, kapasitas
Universitas Sumatera Utara
angkutan sedimen, dan sedimentasi pada tabel L E.96, adapun besaran erosi tanah yang tersalurkan ke sungai Deli sebesar 3,939tonhatahun.
Untuk perubahan sebaran erosi tanah SE akibat angkutan sedimen, dan sebaran sedimentasi D
i
pada sub DAS Deli Deli diperlihatkan pada tabel L E.97
dantabel L E.98.
Dari tabel L E.65 dan tabel L E.97 memperlihatkan perubahan sebaran erosi tanah akibat kapasitas angkutan sedimen yang terjadi di sub DAS Deli Deli, adapun
perubahan sebaran erosi tanah dari kategori erosi sangat rendah dari 7,40 507,990 ha menjadi 6,73 461,65 ha, erosi rendah dari 19,74 1.354,05 ha menjadi
18,72 1.284,15 ha, erosi sedang dari 71,13 4.879,74 ha menjadi 38,46 2.638,63 ha, erosi berat dari 1,73 118,72 ha menjadi 36,09 2.476,08 ha,
dan erosi sangat berat dari 0 0 ha menjadi 0 0 ha. Sebaran sedimentasi yang terjadi pada sub DAS Deli diperlihatkan pada tabel
L E.98 yang menyatakan sebaran sedimentasi yang dominan berada pada kategori sedimentasi sedang berkisar 37,09 2.544,68 ha, sedimentasi berat36,09
2.476,08 ha, sedimentasi rendah 17,10 1.173,33 ha, sedimentasi sangat rendah 9,71 666,41 ha, dan sedimentasi sangat berat 0 0 ha.
4.5.3 Endapan Lahan D SDAS Deli Paluh Besar