an d
an di o
nilai net
dan ent
2009, ed 2009,
ang f
en d
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2013
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
47
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
aa. Laba Per Saham aa. Earnings Per Share
Grup menerapkan PSAK No. 56 Revisi 2011, “Laba Per Saham”, yang menetapkan prinsip penentuan
dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas
yang berbeda pada periode pelaporan yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk
entitas yang sama. The Group adopted PSAK No. 56 Revised 2011,
“Earnings Per Share”, which prescribes principles for the determination and presentation of earnings
per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same
period and between different reporting periods for the same entity.
Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang
beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings per share are calculated by dividing
net profit for the year attributable to ordinary equity holders of the Parent by the weighted average
number of ordinary shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk setelah disesuaikan dengan bunga atas saham preferen yang dapat
dikonversi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode ditambah
jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan diterbitkan pada saat pengkonversian
semua instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat
dilutif menjadi saham biasa. Diluted earnings per share amounts are calculated
by dividing the net profit attibributable to ordinary equity holders of the Parent after adjusting for
interest on the convertible preference shares by the weighted average number of ordinary shares
outstanding during the year plus the weighted average number of ordinary shares that would be
issued on conversion of all the dilutive potential ordinary shares into ordinary shares.
bb. Biaya Pinjaman bb. Borrowing Costs
Grup menerapkan PSAK No. 26 Revisi 2011, “Biaya Pinjaman”, yang mengatur biaya pinjaman
yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset
kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai
beban pada saat terjadinya. The Group adopted PSAK No. 26 Revised 2011,
“Borrowing Costs”, which prescribes borrowing costs that are directly attributable to the acquisition,
construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other
borrowing costs are recognized as an expense.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan
aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan digunakan sesuai tujuannya atau
dijual dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset yang bersangkutan. Semua biaya pinjaman lainnya
diakui sebagai beban pada periode terjadi. Borrowing costs directly attributable
to the acquisition, construction or production of an asset
that necessarily takes a substantial period of time to get ready for its intended use or sale are
capitalized as part of the cost of the respective assets. All other borrowing costs are expensed in
the period they occur.
Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung oleh Grup sehubungan dengan
peminjaman dana. Borrowing costs consist of interest and other costs
that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset
agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya
pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara
substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat
digunakan sesuai dengan maksudnya. Capitalization of borrowing costs commences when
the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures
for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing
costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are
substantially completed for their intended use.
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2013
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
48
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
cc. Modal Saham yang Diperoleh Kembali cc. Treasury Stock
Modal saham yang diperoleh kembali, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai
pengurang modal saham di bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Selisih
antara nilai yang diterima atas penjualan saham yang diperoleh kembali dan harga perolehan yang
terkait dicatat sebagai penambahan atau pengurangan dari agio saham. Apabila saham yang
diperoleh kembali tersebut ditarik kembali, selisih antara harga perolehan dan nilai nominal
dialokasikan antara agio saham dan saldo laba. Treasury stock is stated, at acquisition cost and
shown as deduction from capital stock under the shareholders’ equity section of the consolidated
statement of financial position. The difference between the proceeds from resale of treasury stock
and the related acquisition cost is accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in
capital. When the treasury stock is retired, the difference between acquisition cost and par value
is allocated between the related additional paid-in capital and retained earnings.
dd. Provisi dd. Provisions
Grup menerapkan PSAK No. 57 Revisi 2009, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”,
yang menetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan
aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasian untuk memungkinkan pengguna memahami sifat, waktu
dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. The Group adopted PSAK No. 57 Revised 2009,
“Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, which
provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are
applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient
information is disclosed in the notes to consolidated financial statements to enable users
to understand the nature, timing and amount related to the information.
Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif yang
akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah
liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Group has a
present obligation legal or constructive where, as a result of a past event, it is probable that an
outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a
reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jika Grup mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui
sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan penggantian pasti diterima. Beban
yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai
penggantiannya. Where the Group expects some or all of a provision
to be reimbursed, the reimbursement is recognized as a separate asset but only when the
reimbursement is virtually certain. The expense relating to any provision is presented in the profit or
loss net of any reimbursement.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik
yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak
terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date and
adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
ee. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan ee. Events After the Reporting Date
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi
mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
peristiwa penyesuai, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian peristiwa
nonpenyesuai, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan
konsolidasian. Post year-end events that provide additional
information about the Group’s consolidated statement of financial position at the reporting date
adjusting events, if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end
events which not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements
when material amounts.