Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Board of Commissioners, Directors and

PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2013 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2013 And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 20

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued b. Prinsip-prinsip Konsolidasian lanjutan b. Principles of Consolidation continued Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Grup sebagaimana dimaksud dalam Catatan 1, dimana Entitas Induk memiliki lebih dari 50 kepemilikan saham, baik secara langsung maupun tidak langsung. The consolidated financial statements include the financial statements of the Group as mentioned in Note 1, in which the Company owns more than 50 share ownership, either directly or indirectly. Seluruh transaksi dan saldo akun antar Entitas yang signifikan termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi telah dieliminasi. All significant intercompany transactions and account balances including the related significant unrealized gains or losses have been eliminated. Entitas Anak sepenuhnya dikonsolidasikan sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup memperoleh pengendalian, dan terus dikonsolidasi sampai dengan tanggal ketika kontrol tersebut berhenti. Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah hak suara dari suatu entitas. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Group obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika terdapat: Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there are: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; a. power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; b. power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar Direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau badan tersebut; atau c. power to appoint or remove the majority of the members of the Board of Directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui Direksi atau badan tersebut. d. power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that Board of Directors or body. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non-pengendali KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Non-Controlling Interest NCI even if that results in a deficit balance. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas Induk:  menghentikan pengakuan aset termasuk setiap goodwill dan liabilitas Entitas Anak;  menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;  menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;  mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;  mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;  mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan  mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. In case of loss of control over a subsidiary, the Company:  derecognizes the assets including goodwill and liabilities of the Subsidiary;  derecognizes the carrying amount of any NCI;  derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;  recognizes the fair value of the consideration received;  recognizes the fair value of any investment retained;  recognizes any surplus or deficit in the consolidated statement of comprehensive income; and  reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to consolidated statement of comprehensive income or retained earnings, as appropriate. an he ang and ejak f liki or uara by euangan ng engganti he tas of a penuh e tas        he        PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2013 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2013 And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 21

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued b. Prinsip-prinsip Konsolidasian lanjutan b. Principles of Consolidation continued KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented respectively in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of parent entity. c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations Grup menerapkan PSAK No. 22 Revisi 2010, “Kombinasi Bisnis”, yang menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Group adopted PSAK No. 22 Revised 2010, “Business Combinations”, which stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya- biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Business combinations are accounted by using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses. c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. When Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through consolidated statement of comprehensive income. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 Revisi 2011. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 Revised 2011 either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.