PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2013
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
102
26. PERPAJAKAN lanjutan 26. TAXATION continued
h. Administrasi dan perubahan peraturan
perpajakan lanjutan h. Administration and changes in tax regulation
continued
Pada tanggal 10 Juni 2009, Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
No. 103PMK.032009, tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan
No. 620PMK.032004 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain Kendaraan
Bermotor yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah” yang berlaku mulai tanggal
10 Juni 2009. Pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan tersebut, rumah dan town house dari
jenis non strata title dengan luas bangunan 350 m
2
atau lebih dan apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title dan sejenisnya dengan
luas bangunan 150 m
2
atau lebih tergolong mewah dan dikenakan pajak penjualan atas barang mewah
dengan tarif sebesar 20. On June 10, 2009, the Minister of Finance set a
Regulation of the Minister of Finance No. 103PMK.032009, on the Third Amendment
of the Minister of Finance Regulation No. 620PMK.032004 about the type of taxable
goods other than the lncluded Luxury Motor Vehicle Sales Tax imposed on luxury goods which entered
into force on June 10, 2009. In the appendix the Regulation of the Minister of Finance, homes and
town houses of this type of non-strata title with an area of 350 sqm or more and an apartment,
condominium, town house of the type of strata title and the like with an area of 150 sqm or more
classified as luxurious and sales tax imposed on luxury goods with a tariff of 20.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, pajak penghasilan untuk
pendapatan service charge dan pengelolaan ruang perkantoran, dikenakan pajak penghasilan bersifat
final sebesar 10 dari nilai pendapatan yang bersangkutan.
Based on Goverment Regulation No. 5 dated March 23, 2002, income tax for service charge and
building management of office building, subject to final income tax at 10 from the related revenue.
27. UTANG BANK JANGKA PANJANG 27. LONG-TERM BANK LOANS
Utang bank jangka panjang terdiri dari: Long-term bank loans consists of:
2013 2012
PT Bank Bukopin Tbk. 348.727.954.403
728.307.807.320 PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara
Persero Tbk. 163.109.226.495
151.708.087.362 PerseroTbk.
PT Bank Mutiara Tbk. 58.050.000.000
123.250.000.000 PT Bank Mutiara Tbk.
PT Bank Syariah Bukopin 47.134.500.000
41.393.297.345 PT Bank Syariah Bukopin
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. 13.100.000.000
33.100.000.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
Persero Tbk. 2.000.000.000
- Persero Tbk.
Raiffeisen Bank International AG -
230.577.480.000 Raiffeisen Bank International AG
PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat Daerah Jawa Barat dan
dan Banten Tbk. -
19.730.166.670 Banten Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk. -
15.379.824.036 PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri -
2.558.130.405 PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank OCBC NISP Tbk. -
476.578.486 PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank QNB Kesawan Tbk. -
136.894.190 PT Bank QNB Kesawan Tbk.
Jumlah 632.121.680.898
1.346.618.265.814 Total
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
170.172.783.613 549.014.008.884
Less current portion
Bagian jangka panjang 461.948.897.285
797.604.256.930 Long-term portion
euangan a
5 ed
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2013
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
103
27. UTANG BANK JANGKA PANJANG lanjutan 27. LONG-TERM BANK LOANS continued
a. PT Bank Bukopin Tbk. Bukopin a. PT Bank Bukopin Tbk. Bukopin
Rincian pinjaman kepada Bukopin adalah sebagai berikut:
The details of loan to Bukopin are as follow:
2013 2012
PT Graha Andrasentra PT Graha Andrasentra
Propertindo 242.324.956.398
349.903.284.450 Propertindo
PT Bakrie Swasakti Utama 106.402.998.005
143.607.097.834 PT Bakrie Swasakti Utama
PT Bali Nirwana Resort -
169.797.425.036 PT Bali Nirwana Resort
PT Bakrie Bangun Persada -
65.000.000.000 PT Bakrie Bangun Persada
Jumlah 348.727.954.403
728.307.807.320 Total
1. Pada tanggal 27 Juli 2010, PT Bakrie Swasakti Utama BSU memperoleh Kredit Modal Kerja dari
Bukopin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50 miliar. Pinjaman tersebut digunakan untuk
membiayai kembali 88 unit kondotel di Aston Rasuna. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam
waktu 48 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian atau sampai dengan
tanggal 27 Juli 2014. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, BSU telah mencairkan seluruh
fasilitas pinjaman ini. 1. On July 27, 2010, PT Bakrie Swasakti Utama
BSU has obtained a loan facility from Bukopin with maximum amount of Rp 50 billion. This loan
is used to refinance 88 condotel unit in Aston Rasuna. This loan will be due within 48 months
since the date of agreement or until July 27, 2014. Until December 31, 2010, BSU has withdrawn all
the loan facility.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12,00 per tahun, yang dapat ditinjau kembali
setiap saat sesuai dengan suku bunga yang berlaku di Bukopin. Bunga dibayar setiap akhir
bulan. Pinjaman ini dijamin dengan 88 unit kondotel di Aston Rasuna lihat Catatan 9.
This loan bears annual interest rate of 12.00, which can be reviewed at anytime in accordance
with the prevailing interest rate in Bukopin. Interest expense will be paid on a monthly basis.
The loan is secured by 88 condotel unit in Aston Rasuna see Note 9.
Pada tahun 2013 dan 2012, BSU telah melakukan cicilan pembayaran atas fasilitas pinjaman ini
masing-masing sebesar Rp 13,85 miliar dan Rp 12,34 miliar.
In 2013 and 2012, BSU has made an installment payments of this loan facility amounted to
Rp 13.85 billion and Rp 12..34 billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing
sebesar Rp 8,86 miliar dan Rp 22,72 miliar. As of December 31, 2013 and 2012, the
outstanding balance of this loan facility amounted to Rp
8.86 billion
and Rp 22.72 billion,
respectively. 2. Pada tanggal 28 Juni 2011, BSU memperoleh
Kredit Investasi dari Bukopin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100 miliar. Pinjaman
tersebut digunakan untuk pembiayaan kembali Gedung Wisma Bakrie I. Pinjaman ini akan jatuh
tempo pada tanggal 30 Juni 2019 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,50 per tahun.
Pinjaman ini dijamin dengan SHT No. 42502011 dan SHGB No. 314 dan No. 150Menteng Atas
seluas 3.870 m
2
yang dimiliki oleh BSU dan tanah Lot 5 seluas 5.008 m
2
lihat Catatan 9 dan 14. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, BSU
telah mencairkan seluruh fasilitas pinjaman ini. 2. On June 28, 2011, BSU obtained an investment
credit facility from Bukopin with a maximum amount of Rp 100 billion, which was used for
refinancing Wisma Bakrie I building. This loan will be due on June 30, 2019 and bears annual
interest rate of 11.50. This loan is secured with SHT No. 42502011 and SHGB No. 314 and
No. 150Menteng Atas with an area of 3,870 sqm and land Lot 5 with an area of 5,008 sqm see
Notes 9 and 14. Until December 31, 2013, BSU has withdrawn all the loan facility.
Pada tahun 2013 dan 2012, BSU telah melakukan cicilan pembayaran atas fasilitas pinjaman ini
masing-masing sebesar Rp 12 miliar dan Rp 5,99 miliar.
In 2013 and 2012, the BSU has made an installment payments of this loan facility amounted
to Rp 12 billion and Rp 5.99 billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing
sebesar Rp 79 miliar dan Rp 91 miliar. As of December 31, 2013 and 2012, the
outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 79 billion and Rp 91 billion, respectively.