Jenis Kelamin Tinjauan Teoritis

3. Usia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, umur merupakan lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan. Menurut Gellerman, para pekerja muda pada umumnya mempunyai tingkat harapan dan ambisi yang tinggi Waluyo, 2015: 80. Mereka mempunyai tantangan dalam pekerjaan dan menjadi bosan dengan tugas-tugas rutin serta kurang puas dengan kedudukan yang kurang berarti. Hal ini juga terjadi pada usia menengah. Sebaliknya, di usia lanjut, kompetisi biasanya dielakkan karena menurunnya stamina. Guru muda selalu berambisi dalam meniti karirnya, sedangkan guru yang sudah lanjut usia semangatnya mulai berkurang Sahertian 1994: 44. Menurut Plude dan Hoyer Jogiyanto, 2007: 330 peningkatan umur berhubungan dengan kesulitan dalam memproses stimulus komplek dan mengalokasikan perhatian kepada informasi di pekerjaaan.

4. Pengalaman Mengajar

Pengalaman mengajar merupakan salah satu faktor yang menunjang kesuksesan seorang guru. Mengajar merupakan sebuah pekerjaan bagi seorang guru. Kenyataan menunjukkan bahwa makin lama seorang bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru tersebut. Sebaliknya makin singkat masa kerja, makin sedikit pengalaman yang diperoleh. Pengalaman bekerja banyak memberikan keahlian dan keterampilan kerja, sebaliknya terbatasnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengalaman kerja mengakibatkan tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki makin rendah Sastrohadiwiryo, 2005: 163.

5. Status Kepegawaian

Status guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototipenya dalam suatu sistem sosial Sahertian, 1994: 10. Di sekolah masing-masing guru mempunyai status kepegawaian, misalnya Guru Pegawai negeri Sipil PNS, Guru Tetap Yayasan GTY, dan Guru Tidak Tetap GTT. Menurut UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ASN, Pegawai Negeri Sipil PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jadi, Guru PNS adalah guru yang diangkat oleh pemerintah dan menerima hak serta melaksanakan kewajibannya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Guru Tetap Yayasan GTY adalah guru yang mengajar dalam sebuah yayasan atau lembaga masyarakat, diangkat oleh yayasan atau lembaga masyarakat tersebut dan berkewajiban memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan aturan yang dibuat oleh yayasan atau lembaga masyarakat tersebut. Sedangkan Guru Tidak Tetap GTT adalah guru yang belum diangkat menjadi guru PNS atau Guru Tetap baik dalam instansi pendidikan negeri maupun swasta. GTT bekerja berdasarkan perjanjian kerja yang telah dibuat oleh instansi pendidikan negeri maupun swasta.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini peneliti memaparkan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang relevan ini dapat mendukung teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya. Namun demikian, peneliti hanya menemukan beberapa penelitian yang relevan dengan variabel bebas penelitian ini, yaitu variabel jenis kelamin, usia, pengalaman mengajar, dan status kepegawaian, yang menyebabkan perbedaan pada variabel terikatnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Retituta Uniek Wintarti 2001 dalam penelitia n yang berjudul “Prestasi kerja ditinjau dari tingkat pendidikan dan pengalaman kerja: studi kasus pada bagian penjahitan sarung tangan golf PT. Budi Manunggal, Kotagede, Yogyakarta ” menujukkan bahwa ada perbedaan prestasi kerja ditinjau dari perbedaan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Prasetya Yuwana 2009 dalam penelitian yang berjudul “Persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status, dan masa kerja guru” menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru, dan masa kerja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Karsan 2015 dalam penelitian yang berjudul “Analisis sikap konsumen terhadap jamu tradisional sapta sari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENGARUH MANAJEMEN WAKTU DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008

4 27 125

PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP PROFESIONALISME MENGAJAR PADA GURU SMA NEGERI DAN GURU SMA SWASTA

0 3 14

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KESIAPAN GURU EKONOMI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SE-KOTA MEDAN.

1 2 28

Kompetensi guru berdasarkan jenis kelamin, usia, pengalaman mengajar, dan tingkat pendidikan.

0 1 2

Analisis kompetensi guru ditinjau dari golongan jabatan, masa kerja, dan usia guru survei: guru-guru Sekolah Menengah Atas negeri dan swasta di wilayah Kabupaten Sleman.

0 6 236

Persepsi guru terhadap pekerjaan sambilan ditinjau dari jenis kelamin, status karyawan, dan status sosial ekonomi : studi kasus guru-guru SMA negeri dan swasta kabupaten Sleman.

0 1 123

Analisis kompetensi pedagogik guru ditinjau dari usia, pengalaman kerja, dan status sosial ekonomi : studi empirik pada beberapa guru SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 172

Analisis kompetensi kepribadian guru ditinjau dari usia, pengalaman, dan status sosial ekonomi: studi empiris pada guru sma di Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 163

Persepsi guru terhadap pekerjaan sambilan ditinjau dari jenis kelamin, status karyawan, dan status sosial ekonomi studi kasus guru guru SMA negeri dan swasta kabupaten Sleman

0 0 121

Perbedaan kompetensi guru sebelum dan sesudah mengikuti program sertifikasi : studi kasus guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri dan swasta di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 197