46
Perhitungan  uji  reliabilitas  dilakukan  dengan  program  komputer  IBM  SPSS statistics 22 dengan rumus Alpha Cronbach, hasilnya sebagai berikut lihat lampiran
3.6.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Alpha Cronbach Kualifikasi
Uji reliabilitas instrumen 0,714
Tinggi
Teknik  pengujian  reliabilitas  yang  digunakan  peneliti  dalam  penelitian  ini adalah  konsistensi  internal.  Berdasarkan  hasil  perhitungan  diperoleh  reliabilitas  dari
keenam variabel yang valid memiliki nilai Alpha Cronbach di atas 0,60 yaitu sebesar 0,714. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah semua instrumen soal reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis  data  bertujuan  untuk  menghitung  data  agar  dapat  disajikan  secara sistematis  dan  memperoleh  interpretasi  data  Priyatno,  2012:  1.  Analisis  data
merupakan kegiatan setelah  data dari seluruh  responden atau sumber lain terkumpul Sugiyono,  2013:  199.  Teknik  analisis  data  menggunakan  program  komputer  IBM
SPSS Statistic 22 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95. Teknik analisis data dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji  normalitas  distribusi  data  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  data terdistribusi dalam kurva nomal atau tidak Priyatno, 2012: 132. Jika distribusi data
normal, maka analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik dan jika distribusi data tidak normal, maka analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik
non  parametrik.  Uji  normalitas  data  dilakukan  dengan  menggunakan  Kolmogorov- Smirnov. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
H
i
: Ada deviasi dari normalitas. H
null
: Tidak ada deviasi dari normalitas.
47
Metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas sebagai berikut. 1. Jika  harga  Sig.  2-tailed   0,05  maka  H
null
diterima  dan  H
i
ditolak  artinya distribusi  data  normal. Jika  distribusi  data  normal,  teknik uji  statistik  berikutnya
menggunakan statistik parametrik Independent Samples t-test. 2. Jika  harga  Sig.  2-tailed    0,05  maka  H
null
ditolak  dan  H
i
diterima  artinya distribusi  data tidak normal. Jika distribusi  data  tidak normal,  teknik uji  statistik
berikutnya menggunakan statistik non parametrik Mann-Whitney atau Wilcoxon.
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan
3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji  perbedaan  kemampuan  awal  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen  mempunyai  kemampuan  awal  yang
sama atau tidak. Kondisi yang ideal adalah jika skor kedua kelompok tidak memiliki perbedaan yang signifikan karena menunjukkan kemampuan yang sama antara kedua
kelompok. Data  yang diuji  adalah data hasil  skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok  eksperimen.  Data  hasil  skor  pretest kelompok  kontrol  dan  kelompok
eksperimen selanjutnya diuji dengan analisis sebagai berikut: 1 jika data terdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik dengan Independent samples t-test, 2
jika  data  terdistribusi  tidak  normal  maka  menggunakan  statistik  non  parametrik dengan  Mann-Whitney  U  test Field,  2009:  245.  Uji  asumsi  untuk  memeriksa
homogenitas  varians  dilakukan  sebelum  melakukan  analisis  pada  data  yang terdistribusi normal menggunakan uji Levene test. Jika harga Sig.  0,05 maka tidak
ada  homogenitas  varians  pada  kedua  data  kelompok  yang  dibandingkan.  Jika  harga Sig.  0,05 maka ada homogenitas varians pada kedua kelompok yang dibandingkan
Field, 2009: 150. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: H
i
: Ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest kelompok  kontrol  dan skor pretest kelompok eksperimen.
H
null
: Tidak ada perbedaan  yang signifikan antara  skor  pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen.
48
Kriteria  pengambilan  keputusan  untuk  menyimpulkan  uji  perbedaan  kemampuan awal adalah sebagai berikut Santoso, 2012: 256.
1. Jika harga Sig. 2-tailed  0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan skor
pretest kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  kedua  kelompok  tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama.
2. Jika harga Sig.  2-tailed  0,05  maka H
null
ditolak dan  H
i
diterima.  Artinya  ada perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest kelompok  kontrol  dengan  skor
pretest kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  kedua  kelompok  tersebut mempunyai kemampuan awal yang tidak sama.
3.8.2.2 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji  signifikansi  pengaruh  perlakuan bertujuan  untuk mengetahui  pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Prinsip
yang digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan adalah dengan rumus O
2
- O
1
– O
4
- O
3
yaitu mengurangkan selisih skor posttest I – pretest pada kelompok kontrol dengan  selisih  skor  posttest  I  – pretest pada  kelompok  eksperimen  Cohen,  2007:
277.  Data  yang terdistribusi normal dianalisis  menggunakan  Independent  sample t- test,  sedangkan  data  yang  terdistribusi tidak  normal  dianalisis  menggunakan  Mann-
Whitney Test. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: H
i
: Ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  selisih  skor  posttest  I-pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H
null
: Tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  selisih  skor  posttest  I-pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut Santoso, 2012: 256.
1. Jika harga Sig. 2-tailed  0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  selisih  skor  posttest  I-pretest  kelompok
kontrol dan  kelompok eksperimen. Dengan  kata  lain penggunaan metode inkuiri