Kemampuan Memahami Hakekat IPA

28 menggunakan alat-alat pernapasan. Alat pernapasan manusia terdiri atas hidung, tenggorokan, dan paru-paru Sulistyanto, 2008: 3. a. Hidung Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernapasan. Udara masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan selaput lendir. Rambut hidung dan selaput lendir berfungsi menyaring udara yang masuk agar bebas dari debu dan kuman. Di dalam hidung, udara juga mengalami penyesuaian suhu dan kelembaban. b. Tenggorokan Udara pernapasan dari hidung turun ke tenggorokan. Pada tenggorokan terdapat bulu-bulu halus. Bulu-bulu halus berfungsi menyaring udara dari kotoran yang masih dapat lolos ke tenggorokan. c. Paru-paru Di dalam paru-paru terdapat cabang-cabang bronkus yang disebut bronkiolus. Bronkiolus mempunyai percabangan yang jumlahnya banyak. Tiap-tiap ujung cabang membentuk kantung berdinding tipis yang disebut alveolus. Alveolus merupakan gelembung yang sangat tipis. Pada alveolus terjadi pertukaran gas O 2 dan CO 2. 2. Proses Pernapasan Jenis pernapasan manusia dibagi menjadi 2, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut Sulistyanto, 2008: 4. a. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. 1 Proses inspirasi. Proses ini diawali dengan berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar. Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara O 2 masuk ke dalam paru-paru. 2 Proses ekspirasi. Proses ini diawali berelaksasinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar dari pada tekanan di luar sehingga udara CO 2 keluar dari paru-paru. 29 b. Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. 1 Proses inspirasi. Proses ini diawali dengan berelaksasinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar. Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara O 2 masuk ke dalam paru-paru. 2 Proses ekspirasi. Proses ini diawali dengan berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada menjadi kecil. Akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan di luar sehingga CO 2 keluar dari paru-paru. 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan 2.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri Sochibin, Dwijananti, dan Marwoto 2009 meneliti pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap pemahaman dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD Negeri Sekaran 01 Gunungpati Semarang pada pokok bahasan air dan sifatnya. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan pemahaman konsep pada pokok bahasan air dan sifatnya. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 44 anak. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, tes, dan pengumpulan dokumentasi. Hasil tes pada siklus II lebih baik dari siklus I. ketuntasan klasikal pada pembelajaran siklus II sudah mencapai 88,64 dan ini sudah lebih dari 85. Peningkatan dilihat dari nilai terendah 5 menjadi 6. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 7,93 meningkat menjadi 8,35 dan ketuntasan klasikal siswa pada siklus I yaitu 81,82 pada siklus II meningkat menjadi 88,64, ketuntasan pada siklus II sudah mencapai target yang diharapkan. Pada siklus I keterampilan mengklasifikasikan mempunyai presentase nilai rata-rata sebesar 71,002, sedangkan pada siklus II presentase nilai rata-rata sebesar 79,55. Pada siklus I keterampilan meminimalkan kesalahan mempunyai presentase nilai rata-rata sebesar 58,52 sedangkan pada siklus II sebesar 71,59. Keterampilan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 148

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 146