67
4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai kemampuan awal yang
sama. Uji perbedaan kemampuan awal skor pretest pada kemampuan mengingat menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test dengan tingkat
kepercayaan 95. Independent samples t-test digunakan karena rerata skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen distribusi data normal dan berasal dari
dua kelompok yang berbeda Field, 2009: 326. Sebelum menganalisis perbedaan kemampuan awal menggunakan Independent samples t-test, dilakukan uji asumsi
homogenitas varians dengan menggunakan Levene’s test. Hasil uji asumsi homogenitas varians menggunakan Levene’s test ditunjukkan tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Varians Menggunakan Levene’s Test
Kelompok F
Sig. Keterangan
Kontrol Eksperimen 4,888
0,031 Varians tidak homogen
Homogenitas varians dilihat dari harga Sig. Levene’s test. Jika Sig. 0,05 maka tidak terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan Field,
2009: 150. Jika Sig. 0,05, maka terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan. Jika terdapat homogenitas varians, maka data yang dibaca adalah
pada baris pertama output SPSS, sedangkan apabila tidak terdapat homogenitas varians, maka data yang dibaca adalah pada baris kedua output SPSS. Hasil analisis
Levene’s test menunjukkan bahwa harga F = 4.888 dan harga Sig. = 0,031. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat homogenitas varians data pada kedua kelompok
yang dibandingkan. Analisis statistik selanjutnya menggunakan Independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Kriteria yang digunakan untuk menarik
kesimpulan adalah jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima Field, 2009: 53. Hasil uji perbedaan rerata skor pretest kemampuan mengingat
ditunjukkan tabel 4.3 lihat lampiran 4.4
68
Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest Kemampuan Mengingat
Uji Statistik Sig. 2-tailed
Keterangan
Independent samples t-test 0,046
Ada perbedaan
Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata kelompok kontrol lebih tinggi dari kelompok eksperimen yaitu M = 3,20; SD = 0,75; SE = 0,13, df = 49,718 dan n = 30,
sedangkan hasil kelompok eksperimen yaitu M = 2,70; SD = 1,08; SE = 0,20, df = 49,718 dan n = 29. Hasil analisis menggunakan Independent samples t-test dengan
tingkat kepercayaan 95 diperoleh harga Sig. 2-tailed adalah 0,044. Harga Sig. 2- tailed 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok kontrol dengan rerata skor pretest
kelompok eksperimen pada kemampuan mengingat. Kesimpulan hasil analisis Independent samples t-test adalah kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang
berbeda untuk kemampuan mengingat.
4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui besar signifikansi pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Uji signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan dengan cara mengurangkan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Data selisih skor pretest ke posttest I terlebih dahulu diuji normalitasnya. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa selisih skor pretest ke
posttest I pada kelompok kontrol distribusi datanya tidak normal sedangkan pada kelompok eksperimen distribusi datanya normal. Jika salah satu data yang tidak
normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik Two independent samples t-test, yaitu Mann-Whitney Test dengan tingkat kepercayaan
95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah jika Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009:53. Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan metode inkuiri terhadap
kemampuan mengingat pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
ditunjukkan tabel 4.4 berikut lihat lampiran 4.5
69
Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengingat
Uji Statistik Sig. 2-tailed
Keterangan
Two independent samples t-test 0,041
Ada perbedaan
Pengaruh perlakuan dilihat dari perhitungan dengan menggunakan rumus O
2
- O
1
–O
4
-O
3
, yaitu dengan mengurangkan selisih skor posttest I-pretest pada kelompok kontrol dengan selisih skor posttest I-pretest pada kelompok eksperimen
Cohen, 2007: 277. Jika hasil perhitungan lebih besar dari 0, maka ada pengaruh. Apakah pengaruhnya signifikan atau tidak, akan dianalisis dengan statistik berikut.
Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan Mann-Whitney test menunjukkan bahwa rerata skor kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok
kontrol ,yaitu M = 34,62, sedangkan rerata skor kelompok kontrol, yaitu M = 25,53. Hasil analisis Two independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95
diperoleh harga Sig 2-tailed sebesar 0,041. Harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat. Hasil perhitungan untuk
kemampuan mengingat menunjukkan hasil 0,6595, maka lebih besar dari 0 yang berarti ada pengaruh. Kesimpulan hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan adalah
penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengingat. Hasil perbandingan rerata selisih skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditunjukkan oleh gambar 4.1 berikut.