7
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Kemampuan mengingat adalah kemampuan mengenali dan mengingat
kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. 1.5.2
Kemampuan memahami adalah kemampuan menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan sebab-akibat dari sebuah konsep ke dalam suatu sistem. 1.5.3
Metode adalah langkah-langkah yang tersusun secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
1.5.4 Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk
merumuskan permasalahan yang bermakna dan mencoba mencari jawabannya dengan tujuh langkah, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan melakukan evaluasi.
1.5.5 Metode inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran yang menekankan
peran guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa yang belum berpengalaman belajar menggunakan inkuiri.
1.5.6 Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian
dengan materi fungsi organ pernapasan manusia. 1.5.7
Siswa Sekolah Dasar SD adalah siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016.
8
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka membahas tentang teori-teori yang mendukung, hasil penelitian yang
relevan, dan literature map. Kerangka berpikir berisi rumusan berpikir dari umum ke khusus dan hipotesis penelitian berisi dugaan sementara dari rumusan masalah.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1
Teori-teori yang Mendukung 2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak
Ada beberapa ahli yang menjelaskan mengenai teori perkembangan anak. Teori perkembangan anak yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah teori
perkembangan kognitif Jean Piaget 1896-1980 dan teori perkembangan Lev Vygotsky 1896-1934. Teori tersebut peneliti gunakan karena memiliki kesesuaian
dengan variabel penelitian dan tahap perkembangan anak. Piaget dalam Schunk, 2012: 334 menjelaskan bahwa perkembangan kognitif dapat terjadi hanya ketika
disequilibrium ketidakseimbangan atau konflik kognitif terjadi. Peristiwa atau konflik yang terjadi harus dapat menimbulkan sebuah gangguan dalam struktur-
struktur kognitif anak-anak sehingga keyakinan mereka tidak sesuai dengan realitas yang mereka amati. Perkembangan kognitif tergantung pada empat faktor yaitu
pertumbuhan biologis, pengalaman dengan lingkungan fisik, pengalaman dengan lingkungan sosial, dan ekuilibrasi Schunk, 2012: 331. Duncan dalam Schunk,
2012: 331 mengungkapkan bahwa ekuilibrasi mengacu pada dorongan biologis untuk menciptakan sebuah kondisi keseimbangan atau ekuilibrium adaptasi yang
optimal antara
struktur-struktur kognitif
dan lingkungan.
Ekuilibrasi mengkoordinasikan tindakan-tindakan dari tiga faktor lainnya dan membuat struktur-
struktur mental dan realitas lingkungan eksternal. Ketika anak berusaha untuk membangun pemahaman mengenai dunia, otak berkembang menciptakan skema.