43
Pengujian instrumen dilakukan di kelas VA dan VB SD Kanisius Demangan Baru 1 yang beralamat di Jalan Demangan Baru No 22 Yogyakarta. Peneliti memilih SD
Kanisius Demangan Baru 1 karena kemampuan siswa kurang lebih sama dan sama- sama mempunyai kelas pararel serta sekolah tersebut terakreditasi A. Teknik
pengujian instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas. Berikut adalah penjabaran uji validitas dan reliabilitas.
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2011: 361.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian
dengan hasil yang dicapai sedangkan validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi
dimana sampel tersebut diambil Sugiyono, 2012: 267. Sugiyono 2008: 352 menyatakan bahwa validitas instrumen yang berupa tes harus memenuhi construct
validity validitas konstruk dan content validity validitas isi. Maka validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah content validity validitas isi, face validity
validitas muka, dan construct validity validitas konstruk.
3.7.1.1 Validitas Isi content validity
Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi konsep yang harus diukur Siregar, 2013: 46. Cohen mengungkapkan bahwa
validitas isi dicapai dengan penilaian profesional dari para ahli atau expert judgement. Validitas isi disusun berdasarkan konsultasi ahli expert judgement secara lisan
kepada tiga ahli materi, yaitu 2 dosen dan satu guru kelas V dengan latar belakang IPA.
3.7.1.2 Validitas Muka face validity
Validitas muka adalah validitas yang menunjukkan apakah alat pengukuraninstrumen penelitian dari segi rupanya tampak mengukur yang ingin
diukur atau tidak. Validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen Siregar, 2013: 46. Validitas muka diperoleh dengan cara mengujicobakan soal pada
44
6 orang siswa kelas V SDK Mangunan tahun ajaran 20152016. Keenam siswa dipilih berdasarkan rekomendasi guru dan sesuai dari kemampuan kognitif tinggi, sedang,
dan rendah.
3.7.1.3 Validitas Konstruk construct validity
Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Validitas
konstruk di dapat dari mengujicobakan instrumen penelitian secara empiris kepada siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 sebanyak 60 siswa. Peneliti memilih
SD Kanisius Demangan Baru I berdasarkan beberapa alasan yaitu 1 sekolah ini memiliki akreditasi sekolah A, sama seperti SD BOPKRI Gondolayu, 2 sekolah ini
memiliki kelas pararel, dan 3 sekolah ini memiliki siswa yang prestasinya kurang lebih sama dengan SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta. Hasil ujicoba dianalisis
menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22 for windows dengan rumus Pearson Correlation. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan jika harga
Sig 2-tailed 0,05, maka item tersebut dinyatakan valid. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, maka item tersebut dinyatakan tidak valid Priyatno, 2012: 101. Berikut adalah
hasil perhitungan validitas dari instrumen menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22 for windows dengan rumus Pearson Correlation. Hasil
perhitungan uji validitas instrumen ditunjukkan tabel 3.4 berikut lihat lampiran 3.5
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen
No Variabel
Pearson Correlation
Sig 2-tailed Keterangan
1 Mengingat
0,694 0,000
Valid 2
Memahami 0,749
0,000 Valid
3 Mengaplikasi
0,743 0,000
Valid 4
Menganalisis 0,397
0,002 Valid
5 Mengevaluasi
0,443 0,000
Valid 6
Mencipta 0,751
0,000 Valid
Tabel 3.5 menunjukkan hasil uji variabel kemampuan kognitif Benjamin S. Bloom. Kemampuan kognitif Benjamin S. Bloom terdiri dari 6 kemampuan, yaitu