55
Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Siswa Kelompok Eksperimen Sebelum Perlakuan
No Pertanyaan
1 Apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?
2 Biasanya, bagaimana cara gurumu mengajar IPA?
3 Apakah kamu merasa senang ketika gurumu mengajar IPA dengan metode ceramah?
Mengapa?
4 Apakah sebelumnya gurumu pernah mengajarkan materi IPA dengan metode lain selain
ceramah? 5
Apakah kamu bisa mengerjakan soal nomor 1a, 1b dan 1c tentang fungsi organ pernapasan manusia?
6 Apakah kamu bisa mengerjakan soal nomor 2a tentang jenis-jenis pernapasan manusia?
7 Apakah kamu bisa mengerjakan soal nomor 2b tentang proses pernapasan manusia?
8 Dari soal 1 dan 2, manakah yang kamu anggap paling sulit? Mengapa?
Tabel 3.11 Pedoman Wawancara Siswa Kelompok Eksperimen Sesudah Perlakuan
No Pertanyaan
1 Apakah metode inkuiri membantumu dalam memahami materi pernapasan manusia?
2 Apakah kamu mengalami kesulitan saat belajar IPA dengan metode inkuiri? Mengapa?
Jelaskan 3
Apakah belajar IPA dengan metode inkuiri lebih menarik daripada metode ceramah? Mengapa?
4 Apakah kamu lebih bisa mengerjakan soal nomor 1a, 1b dan 1c tentang fungsi organ
pernapasan manusia? 5
Apakah kamu lebih bisa mengerjakan soal nomor 2a tentang tentang jenis-jenis pernapasan manusia?
6 Apakah kamu lebih bisa mengerjakan soal nomor 2b tentang tentang proses pernapasan
manusia? 8
Apakah belajar IPA dengan metode inkuiri mempermudah kamu untuk mengerjakan soal yang sulit?
9 Apakah kamu merasa senang belajar IPA dengan metode inkuiri? Mengapa?
56
3.8.5 Pembahasan Lebih Lanjut
Pembahasan lebih lanjut bertujuan untuk melihat pengaruh metode inkuiri memiliki efek kecil atau sedang atau kecil terhadap kemampuan mengingat dan
memahami. Cara untuk mengetahui pengaruh adalah dengan melihat rerata pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selain itu untuk
melihat apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas atau tidak.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA. Hasil penelitian akan menjelaskan
deskripsi data dan analisis data yang dilakukan. Pada bagian pembahasan dijelaskan pengaruh perlakuan dengan diikuti dampak pengaruh perlakuan.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Implementasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua kelas yang berbeda yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak
mendapatkan perlakuan treatment menggunakan metode inkuiri sedangkan kelompok eksperimen merupakan kelompok
yang mendapatkan perlakuan treatment menggunakan metode inkuiri. Implementasi pembelajaran pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen dilaksanakan dalam delapan kali pertemuan yang sudah termasuk pretest, posttest I, dan posttest II. Pemilihan kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen ditentukan dengan cara diundi oleh guru mitra. Hasil undi menunjukkan bahwa kelas V.2 sebagai kelompok kontrol dan kelas V.1 sebagai
kelompok eksperimen. Berikut deskripsi populasi penelitian dan pelaksanaan pembelajaran baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
4.1.1.1 Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta. SD BOPKRI Gondolayu memiliki kelas pararel. Sekolah ini memiliki
fasilitas pendukung pembelajaran yang memadai. Siswa-siswi yang bersekolah di SD BOPKRI Gondolayu berasal dari kota Yogyakarta. Sampel penelitian ini
menggunakan siswa kelas V.2 sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas V.1 sebagai kelompok eksperimen.
58
Sampel penelitian yang pertama adalah siswa kelas V.2 sebagai kelompok kontrol. Siswa pada kelompok kontrol berjumlah 30 anak. Kelompok ini terdiri dari
14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V.2, siswa kelompok kontrol kurang mendapatkan kesempatan untuk
belajar secara mendalam mengenai pernapasan manusia dan belum pernah melakukan pembelajaran dengan bereksperimen. Karakteristik siswa kelompok kontrol
cenderung lebih banyak diam dan kurang aktif, siswa lebih senang untuk mencatat daripada bertanya kepada guru. Siswa pada kelompok kontrol berasal dari latar
belakang keluarga ekonomi menengah ke bawah dan berpendidikan. Data siswa menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua siswa yaitu juru parkir, swasta, wiraswasta,
wirausaha, PNS, polri, buruh, rohaniawan, dan dosen. Latar belakang pendidikan orang tua siswa yaitu SMP, SMA, SMU, D3, S1, S2, dan S3.
Sampel penelitian yang kedua adalah siswa kelas V.1 sebagai kelompok eksperimen. Siswa pada kelompok kontrol berjumlah 30 anak. Kelompok ini terdiri
dari 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V.1, siswa kelompok eksprimen kurang mendapatkan kesempatan
untuk belajar secara mendalam mengenai pernapasan manusia dan belum pernah melakukan pembelajaran dengan bereksperimen. Karakteristik siswa pada kelompok
eksperimen lebih aktif untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, akan tetapi tidak suka untuk menulis. Siswa pada kelompok kontrol berasal dari latar belakang
keluarga ekonomi menengah ke bawah dan berpendidikan. Data siswa menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua siswa yaitu wiraswasta, swasta, rohaniawan, guru, dan
dosen. Latar belakang pendidikan orang tua siswa yaitu SMA, D3, D4, S1, dan S3. Berdasarkan daftar kehadiran siswa, terdapat satu siswa pada kelas eksperimen yang
tidak mengikuti proses pembelajaran dengan metode inkuiri. Dengan demikian, siswa tersebut tidak mendapatkan perlakuan treatment seperti siswa di kelas eksperimen.
Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk tidak memasukkan data pretest maupun posttest dari siswa tersebut karena dapat menghambat dalam proses perhitungan dan
analisis data. Dengan demikian jumlah sampel pada kelompok eksperimen berjumlah 29 anak.
59
4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diawali dengan melakukan pretest pada hari Jumat, 30 Juli 2015. Pretest dilakukan dengan
maksud untuk mengetahui kemampuan awal siswa di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pelaksanaan implementasi pembelajaran dilakukan selama
delapan kali pertemuan yang sudah termasuk pretest, posttest I, dan posttest II. Penyampaian materi untuk kelompok kontrol dan eksperimen tidak dilakukan secara
bersamaan dalam satu hari yang sama sebab jadwal pelajaran IPA untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berbeda. Pelaksanaan pembelajaran untuk
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan oleh guru yang sama. Peneliti tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Peneliti hanya sebagai pengamat
pembelajaran dan membantu mempersiapkan alat untuk kegiatan pembelajaran. Deskripsi implementasi pembelajaran di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
sebagai berikut.
1. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol
Pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan metode tradisional yaitu ceramah. Pembelajaran pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Agustus
2015. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran adalah 2 jam pembelajaran JP, yaitu pukul 07.00 – 08.10. Pembelajaran di kelompok kontrol
dilaksanakan selama lima kali pertemuan, sebab sekolah tempat penelitian menggunakan Kurikulum 2006 KTSP. Penyampaian materi pembelajaran dilakukan
oleh guru mata pelajaran IPA. Pertemuan pertama membahas materi fungsi organ pernapasan manusia.
Pembelajaran diawali dengan melakukan apersepsi yang dilakukan oleh guru melalui kegiatan bercerita mengenai kebutuhan manusia yaitu bernapas. Selanjutnya
guru bersama siswa melakukan kegiatan tanya jawab mengenai organ pernapasan manusia. Siswa diminta untuk mengaitkan hubungan antara bernapas dengan organ
pernapasan manusia. Guru selanjutnya memberikan kesempatan pada siswa untuk menyebutkan organ-organ pernapasan manusia. Guru memulai pembelajaran dengan