Uji Besar Pengaruh Perlakuan

51 Gain score = Gambar 3.6 Rumus Gain Score Frekuensi gain score diambil dari 50 skor tertinggi selisih pretest ke posttest I kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Grafik poligon pada gain score menunjukkan perbandingan yang tepat pada rerata antara kelompok kontrol maupun eksperimen Fraenkel, 2012: 250-251.

3.8.3.2 Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I

Uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest I bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I baik dari kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data yang terdistribusi normal dianalisis menggunakan Paired samples t-test sedangkan data yang terdistribusi tidak normal dianalisis menggunakan Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: H i : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut Santoso, 2012: 268. 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I. Dengan kata lain tidak ada peningkatan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I. Dengan kata lain ada peningkatan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 52

3.8.3.3 Uji Korelasi Antara Rerata Pretest dan Posttest I

Uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I bertujuan untuk mengetahui korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I positif dan signifikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika positif berarti semakin tinggi pretest semakin tinggi pula posttest I, signifikan berarti hasil skor korelasi tersebut dapat digeneralisasikan ke populasi. Rerata skor pretest dan posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terlebih dahulu diuji normalitasnya menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Jika distribusi data normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan koefisien korelasi Pearson Field, 2009: 177. Jika distribusi data tidak normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan koefisien korelasi Spearman dengan tingkat kepercayaan 95 Field, 2009: 179. Tabel di bawah ini merupakan interpretasi koefisien korelasi untuk menguji hipotesis Fraenkel, 2012: 253. Tabel 3.8 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Correlation Coefficient Interpretasi 0,00 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Cukup besar 0,61 – 0,80 Sangat besar, akan tetapi jarang di penelitian pendidikan. 0,81 atau lebih Kemungkinan kesalahan perhitungan atau sangat besar hubungannya. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: H i : Ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H null : Tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara rerata pretest ke posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima. Artinya ada korelasi yang signifikan antara rerata pretest ke posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 148

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 146