Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol

61 Kegiatan penutup guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru selanjutnya memberikan motivasi dan penguatan terhadap meteri yang telah diajarkan. Siswa diminta untuk memimpin doa penutup. Hari sabtu, 15 Agustus 2015 kelompok kontrol mengerjakan posttest I. Posttest I dilaksanakan setelah semua materi selesai diajarkan dengan menggunakan metode ceramah atau lebih tepatnya pada pertemuan ketujuh. Instrumen soal posttest I sama dengan instrumen soal pretest. Posttest I bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah menerima materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.

2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen

Pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan metode inkuiri. Pembelajaran di kelompok eksperimen dilaksanakan selama lima kali pertemuan, sebab sekolah tempat penelitian menggunakan Kurikulum 2006 KTSP. Penyampaian materi pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA. Pertemuan pertama membahas materi fungsi organ pernapasan manusia. Pembelajaran pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 3 Agustus 2015. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran adalah dua jam pembelajaran JP, yaitu pukul 07.35 – 08.45. Pembelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi yang dilakukan oleh guru dengan cara bertanya jawab kepada siswa mengenai fungsi organ pernapasan manusia. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk dijawab. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh guru. Selanjutnya masuk pada kegiatan inti pembelajaran menggunakan metode inkuiri. Kegiatan inti meliputi orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan evaluasi. Kegiatan inti yang pertama adalah orientasi. Kegiatan orientasi dilakukan guru dengan memberikan penjelasan singkat terkait dengan garis besar materi dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai fungsi organ pernapasan manusia. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setelah 62 siswa dibentuk ke dalam kelompok, guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan pada waktu melakukan eksperimen. Kegiatan inti yang kedua adalah merumuskan masalah. Pada kegiatan merumuskan masalah, guru membimbing siswa untuk membuat rumusan masalah dengan menggunakan kata tanya “apakah” yang jawabannya “ya” atau “tidak”. Guru memberikan satu pertanyaan untuk dijadikan sebagai contoh rumusan masalah. Selanjutnya siswa membuat rumusan masalah bersama dengan teman satu kelompok dan menuliskannya pada lembar kerja siswa LKS. Kegiatan inti yang ketiga adalah merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah dibuat. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis. Rumusan hipotesis yang telah dibuat, selanjutnya dituliskan pada lembar kerja siswa LKS. Kegiatan inti yang keempat adalah eksperimen. Kegiatan eksperimen dilakukan dengan menggunakan alat peraga organ tubuh manusia torso. Kegiatan dimulai dengan siswa melakukan diskusi di dalam kelompok. Selanjutnya secara bergantian, masing-masing kelompok melakukan eksperimen menggunakan alat peraga organ tubuh manusia. Selama melakukan eksperimen siswa mencatat dan mengumpulkan data dari percobaan yang dilakukan. Setelah selesai melakukan eksperimen, siswa berdiskusi di dalam kelompok untuk mengerjakan hasil percobaan pada lembar kerja siswa LKS. Kegiatan inti yang kelima adalah menarik kesimpulan. Dalam kegiatan ini siswa di dalam kelompok melakukan diskusi untuk menemukan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan yang berpedoman pada rumusan masalah dan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Siswa menuliskan hasil kesimpulan pada LKS. Kegiatan inti yang keenam adalah mempresentasikan hasil. Siswa mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas dengan dibantu oleh guru. Guru bertugas membimbing siswa selama melakukan presentasi. Kegiatan presentasi dimulai dari membacakan rumusan masalah. Selanjutnya siswa membacakan hipotesis dan diikuti dengan membacakan kesimpulan setelah melakukan pembuktian hipotesis melalui percobaan. 63 Kegiatan inti yang ketujuh adalah evaluasi. Pada kegiatan evaluasi, guru membimbing siswa melakukan evaluasi apakah rumusan masalah yang telah dibuat sudah terjawab melalui percobaan yang telah dilakukan. Guru mengkoreksi hasil rumusan masalah dan hipotesis yang dibuat siswa. Pertemuan kedua membahas materi proses pernapasan manusia. Pembelajaran pada pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Agustus 2015. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran adalah dua jam pembelajaran JP, yaitu pukul 09.00 – 10.15. Pembelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi yang dilakukan oleh guru dengan cara bertanya jawab kepada siswa mengenai proses pernapasan manusia. Kegiatan inti yang pertama adalah orientasi. Kegiatan orientasi dilakukan guru dengan memberikan penjelasan singkat terkait dengan garis besar materi dan tujuan pembelajaran yaitu mengenai proses pernapasan manusia. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setelah siswa dibentuk ke dalam kelompok, guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan pada waktu melakukan eksperimen. Kegiatan inti yang kedua adalah merumuskan masalah. Pada kegiatan merumuskan masalah, guru membimbing siswa untuk membuat rumusan masalah dengan menggunakan kata tanya “apakah” yang jawabannya “ya” atau “tidak”. Guru memberikan satu pertanyaan untuk dijadikan sebagai contoh rumusan masalah. Selanjutnya siswa membuat rumusan masalah bersama dengan teman satu kelompok dan menuliskannya pada lembar kerja siswa LKS. Kegiatan inti yang ketiga adalah merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah dibuat. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis. Rumusan hipotesis yang telah dibuat, selanjutnya dituliskan pada lembar kerja siswa LKS. Kegiatan inti yang keempat adalah eksperimen. Kegiatan eksperimen menggunakan media tayangan video mengenai proses pernapasan manusia. Kegiatan dimulai dengan siswa mengamati tayangan video secara bersama-sama. Setelah mengamati tayangan video, siswa berdiskusi di dalam kelompok untuk mengerjakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 148

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 146