34
b. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi sangat diperlukan oleh siswa dalam menjalani proses pendidikan. Kompri 2015: 231 mengutip pandangan Hamalik yang mengungkapkan bahwa
siswa tidak akan pernah belajar jika tidak termotivasi untuk belajar. Hal ini berarti setiap siswa harus memiliki keinginan untuk belajar. Siswa harus memiliki
motivasi untuk melibatkan diri dalam proses belajar. Seorang siswa akan belajar apabila ia merasa jika hal yang perlu dipelajari menyentuh kebutuhannya, namun
apabila tidak menyentuh kebutuhannya maka ia tidak akan tertarik untuk mempelajarinya.
Samana 1994: 70 juga menjelaskan arti motivasi belajar sebagai “alasan, pertimbangan, dan dorongan yang menjadikan seseorang berkegiatan belajar.”
Jadi, motivasi belajar adalah keinginan, dorongan, pertimbangan, dan alasan yang membuat siswa tekun belajar. Hakikat motivasi belajar menurut Hamzah 2007:
23 adalah dorongan internal dan eksternal pada perilaku siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan
beberapa unsur yang mendukung proses belajarnya. Motivasi belajar memiliki peranan yang besar dalam keberhasilan seseorang dalam proses belajarnya maka
guru harus mampu menumbuhkan motivasi belajar siswanya.
2. Motivasi Belajar Berdasarkan Sifatnya
a. Motivasi Ekstrinsik
Kompri 2015: 232 mengungkapkan bahwa motivasi ekstrinsik yaitu dorongan untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan sesuatu yang lain.
35
Motivasi eksrinsik biasanya dipengaruhi oleh imbalan dan hukuman. Moh. Uzer 1989: 24 melengkapi, motivasi ekstrinsik ada karena adanya ajakan maupun
suruhan. Heinz Kock 1979: 70 menjelaskan bahwa siswa belajar supaya mendapatkan imbalan nilai yang baik, menghindari hukuman,dan siswa juga
belajar untuk menyenangkan orang tua, guru, ataupun temannya. Heinz Kock 1979: 71 mengungkapkan bahwa motivasi ekstrinsik itu
penting karena setiap orang memerlukan dorongan dari luar untuk mencapai tujuan apapun. Lebih lanjut ia mengatakan, jika orang dewasa masih memerlukan
motivasi ekstrinsik, maka siswa sebagai pribadi yang sedang berkembang juga sangat membutuhkannya. Menurut Kock, motivasi intrinsik lebih berharga
dibanding motivasi eksrinsik karena dengan motivasi intrinsik berarti keinginan belajar berasal dari dalam diri sendiri.
Kenyataannya, dalam proses pembelajaran tidak semua siswa memiliki motivasi intrinsik untuk mempelajari suatu hal sehingga peran guru sangat perlu
untuk mengajak siswa bersemangat dalam belajar. Maka, seorang guru akan mengajak siswanya bersemangat untuk belajar dengan memotivasi siswa secara
ekstrinsik.
b. Motivasi Intrinsik
Moh. Uzer 1989: 24 menjelaskan bahwa motivasi instrinsik muncul dari dalam diri sendiri tanpa paksaan dan dorongan dari orang lain. Heinz Kock 1979:
70 menjelaskan motivasi intrinsik sebagai “dorongan untuk mencapai tujuan- tujuan yang terletak di dalam perbuatan belajar.” Lebih lanjut, Kompri 2015:
36
232 mengungkapkan bahwa motivasi instrinsik yaitu motivasi dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal demi mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Kompri terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu: 1
Seorang siswa dalam melakukan sesuatu berdasarkan kemauannya sendiri bukan karena imbalan. Siswa akan menjadi lebih termotivasi untuk belajar
karena siswa memiliki peluang dan pilihan untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka.
2 Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu untuk
berkonsentrasi penuh pada saat melakukan aktivitas memecahkan masalah dengan tingkat kesulitan menengah atau masalah yang tidak terlalu sulit dan
tidak juga terlalu mudah untuk dipecahkan. Kock 1979: 71 menjelaskan peran guru dalam memotivasi siswa secara
intrinsik dengan cara menciptakan suasana belajar di dalam kelas yang membuat semua siswa sungguh-sungguh memiliki keinginan untuk belajar didasari rasa
ingin tahu. Keinginan belajar siswa yang muncul dari dalam dirinya sendiri bertujuan untuk mengetahui, menambah wawasan, dan meningkatkan
kemampuannya. Maka, sangat penting bagi guru untuk berusaha menumbuhkan motivasi belajar siswa secara intrinsik supaya siswa menjadi senang belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, sangat penting bagi guru untuk dapat membangun motivasi belajar intrinsik bagi setiap siswanya karena motivasi
intrinsik lebih berharga dibanding motivasi ekstrinsik sehingga keinginan untuk belajar muncul dari dalam diri siswa sendiri bukan karena paksaan. Konsekuensi
bagi guru untuk dapat membangun motivasi belajar siswa secara intrinsik adalah
37
guru harus mampu membangun keteladanan, kompeten, cakap, bersemangat, dan mencintai profesinya.
3. Fungsi Motivasi Belajar dalam Proses Belajar Mengajar