Pendekatan Dialogis Pendekatan Sharing Pengalaman Hidup

16

a. Pendekatan Dialogis

Suranto 2011: 114 menjelaskan pendekatan dialogis dalam komunikasi interpersonal memiliki ciri adanya percakapan atau dialog untuk saling berbagi informasi sehingga antara para pelaku komunikasi interpersonal berada dalam posisi yang sejajar. Pendekatan dialogis memungkinkan pihak-pihak yang melakukan komunikasi interpersonal bersedia untuk mengubah pandangannya karena adanya rasa saling terbuka, saling menghargai, dan saling percaya untuk menerima gagasan maupun ide dari teman bicaranya. Yusup Pawit 1990: 10 mengungkapkan bahwa “proses belajar adalah suatu proses komunikasi.” Lebih lanjut, Pawit menjelaskan bahwa adanya komunikasi yang bersifat dua arah yang berarti para pelaku komunikasi memiliki kedudukan yang sama. Komunikator dan komunikan bebas mengemukakan gagasan mereka dalam suasana yang bebas dan netral. Pawit mengutip pandangan Berlo yang menjelaskan mengenai proses belajar sebagai proses komunikasi dalam konteks personal. Proses belajar dapat terjadi apabila ada umpan balik secara berkelanjutan dari komunikan kepada komunikator dan dari komunikator kepada komunikan. Pendekatan Dialogis Keterangan Singkat: Su = Sumber M = Media Sa = Sasaran 17 Gambar di atas menunjukkan gambaran proses komunikasi interpersonal dengan pendekatan dialogis antara guru dengan siswa yang diawali dari sumber yaitu guru sebagai komunikator dengan media ataupun tanpa media menyampaikan pesan kepada sasaran yaitu siswa dan terjadi umpan balik dari siswa kepada guru. Proses komunikasi interpersonal dengan pendekatan dialogis ini terjadi secara berkesinambungan dan dapat menimbulkan perubahan dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotorik baik itu siswa maupun guru.

b. Pendekatan Sharing Pengalaman Hidup

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antarpribadi. Agus M. Hardjana 2009: 107-109 menjelaskan mengenai komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antarpribadi dapat menggunakan pendekatan sharing pengalaman hidup. Pendekatan sharing pengalaman hidup memungkinkan pribadi-pribadi yang terlibat dalam komunikasi dapat saling bertukar pengalaman hidup life experience dan tujuannya adalah untuk saling memperkaya pengalaman hidup pribadi. Dalam pendekatan sharing pengalaman hidup dibagi menjadi empat tahapan, yaitu: 1 Tahap Pertama dari Mulut ke Mulut Komunikasi pada tahap mulut ke mulut adalah bersifat dangkal dan sekedar dilakukan untuk memenuhi kebiasaan sopan santun. Komunikasi dari mulut ke mulut biasanya dilakukan oleh orang yang belum sangat kenal satu sama lain. Pada komunikasi tahap mulut ke mulut, terkadang orang bertanya hanyalah untuk basa-basi. 18 2 Tahap Kedua dari Kepala ke Kepala Komunikasi dari kepala ke kepala menunjukkan saling bertukar pikiran, gagasan, maupun ide. Komunikasi dari kepala ke kepala ini sering disebut sebagai komunikasi dari otak ke otak sehingga dalam komunikasi ini perasaan tidak menjadi bahan sharing. Komunikasi dari kepala ke kepala biasanya dilakukan antarkenalan ataupun dengan teman. Komunikasi dari kepala ke kepala biasanya digunakan mengungkapkan ide-ide, gagasan, maupun pendapat. 3 Tahap Ketiga dari Hati ke Hati Komunikasi dari hati ke hati berlangsung ketika orang yang terlibat dalam komunikasi saling berbagi perasaan. Hal yang dibicarakan dalam komunikasi hati ke hati adalah mengenai masalah atau keprihatinan, kekhawatiran, kegembiraan, harapan, bahkan cita-cita. Dalam komunikasi hati ke hati ini, para pelakunya saling terbuka untuk menyampaikan perasaan mereka karena adanya sikap saling percaya dan saling mendukung. Komunikasi dari hati ke hati biasa dilakukan bersama sahabat atau dengan orang yang dianggap dekat dan dapat dipercaya. 4 Tahap Keempat dari Iman ke Iman Komunikasi dari iman ke iman menggambarkan para pelakunya untuk saling berbagi pengalaman hidup mengenai apa yang telah dialami, apa yang dirasakan, dan hikmah apa yang dapat dipetik dari pengalaman itu. Komunikasi dari iman ke iman mengungkapkan pandangan hidup, keyakinan, dan iman. Tahap komunikasi interpersonal dari iman ke iman inilah yang menjadi pokok dalam menjalin komunikasi interpersonal antarpribadi guru Pendidikan Agama Katolik dengan siswanya untuk memaknai berbagai pengalaman hidup. 19 Tahap komunikasi dari iman ke iman memberikan kesempatan bagi guru maupun siswa untuk saling berbagi pengalaman hidup berdasarkan iman akan Yesus Kristus.

c. Pendekatan Persuasif