Wawancara Observasi Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data

71 B, dan kelas VII C. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara

Intrumen penelitian yang pertama dengan wawancara mendalam. M. Djunaidi Ghony Fauzan Almanzur 2012: 175 mengungkapkan bahwa wawancara mendalam adalah tehnik pengumpulan data khas kualitatif untuk memahami persepsi, perasaan, dan pengetahuan orang yang diwawancara. Peneliti menggunakan tehnik wawancara semi-terstruktur dengan pertanyaan terbuka yang sesuai dengan batasan tema dengan jawaban nara sumber tidak dibatasi. Haris Herdiansyah 2012: 124 mengungkapkan tujuan wawancara semi terstruktur yaitu untuk memahami suatu fenomena atau permasalahan tertentu dan sangat sesuai untuk penelitian kualitatif. Panduan pertanyaan wawancara yang berjumlah 13 pertanyaan yang ditujukan kepada guru Pendidikan Agama Katolik dan kepada 2 orang siswa kelas VII A, 1 orang siswa kelas VII B, dan 2 orang siswa kelas VII C di SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu.

b. Observasi

Tehnik pengumpulan data berikutnya dengan cara observasi. Afifudin Beni Ahmad Saebani 2012: 134 menjelaskan bahwa observasi dibutuhkan untuk memahami proses konteks hasil wawancara karena observasi dilakukan kepada subjek, perilaku subjek, interaksi subjek, dan berbagai hal yang memberikan data relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Lebih lanjut, Afifudin Beni Ahmad Saebani 2012: 134 menjelaskan mengenai pentingnya data hasil observasi karena: peneliti akan mendapatkan pemahaman 72 mengenai konteks yang sedang diteliti. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara, dan observasi juga memperkuat validitas data terkait permasalahan yang diteliti. Penelitian ini akan menggunakan observasi partisipasi pasif menurut Afifudin Beni Ahmad Saebani 2012: 139 yaitu peneliti hanya akan datang ke lokasi penelitian, melihat, memperhatikan, mewawancara, tetapi tidak melibatkan diri. Observasi untuk penelitian ini akan dilakukan dengan cara peneliti hadir dan mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di dalam kelas VII A, dan kelas VII C. Peneliti juga akan mengobservasi keseluruhan proses komunikasi interpersonal yang terjadi antara guru Pendidikan Agama Katolik dengan siswanya di luar jam pelajaran sehingga akan didapatkan data yang lengkap dan memadai. Observasi pada penelitian ini menggunakan metode behavioral checklist. Metode ini mampu memberikan keterangan mengenai muncul atau tidaknya perilaku yang akan diobservasi dengan memberikan tanda cek jika perilaku yang diobservasi muncul Haris Herdiansyah, 2012: 136-137. Peneliti akan menuliskan indikator perilaku yang mungkin dilakukan oleh subjek penelitian dan peneliti akan memberikan tanda cek √ pada kolom di samping indikator. Panduan observasi dengan metode behavioral checklist dibagi menjadi tiga bagian. Panduan observasi yang pertama untuk mengamati sejauh mana kemampuan komunikasi interpersonal guru Pendidikan Agama Katolik di luar jam pelajaran. Panduan observasi yang kedua untuk mengamati sejauh mana 73 kemampuan komunikasi intepersonal guru Pendidikan Agama Katolik pada saat mengajar. Panduan obsevasi yang ketiga untuk mengamati motivasi belajar Pendidikan Agama Katolik siswa pada saat jam pelajaran.

c. Kuesioner