Tujuan Penelitian Manfaat penelitian

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita Kategori Sedang

1. Pengertian Anak Tunagrahita Kategori Sedang

Tunagrahita Sedang atau anak dengan hambatan intelektual merupakan salah satu jenis Anak Berkebutuhan Khusus ABK. Tunagrahita kategori sedang dikenal dengan istilah embisil atau anak tunagrahita mampu latih selain itu tunagrahita kategori sedang juga dikenal dengan istilah mentaly retarded, mental retardation, mental subnormality, mentally defective, mentallu handicapped dan sekarang ini dikenal dengan istilah intelectual dissabilities. Menurut Moh. Efendi 2009: 90, anak tunagrahita sedang adalah anak tunagrahita yang memiliki kecerdasan sedemikian rendahnya sehingga tidak mungkin untuk mengikuti program yang diperuntukkan bagi anak mampu didik. Menurut pendapat Moh. Amin 1995: 3 anak tunagrahita kategori sedang adalah anak yang memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di bawah anak tunagrahita ringan. Sehingga anak tunagrahita kategori sedang atau tunagrahita mampu latih dapat diberikan pembelajaran yang mengarah ke akademik fungsionalnya. Anak dengan hambatan mental atau tunagrahita dengan kategori sedang memiliki tingkat kecerdasan berkisar sekitar 30-50. Anak tunagrahita kategori sedang juga mampu melakukan keterampilan mengurus diri sendiri, mampu mengadakan adaptasi sosial di lingkungan sekitar, dan 12 mampu mengerjakan pekerjaan rutin yang perlu pengawasan atau bekerja di tempat terlindung. Kemampuan intelektual yang rendah tersebut mengakibatkan anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam kesehariannya, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh anak sangat kompleks dalam kesehariannya. Anak tunagrahita kategori sedang memiliki banyak keterbatasan yang berpengaruh pada adaptasi di lingkungannya, sehingga perlu diberikan latihan keterampilan hidup bagi anak. Menurut pendapat Siska Kurniawati 2014: 22, menjelaskan bahwa kemampuan anak tunagrahita mampu latih yang sangat perlu diberdayakan yaitu belajar mengurus diri sendiri dan belajar menyesuaikan diri di lingkungan rumah atau sekitarnya. Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa tunagrahita kategori sedang adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki IQ sekitar 30-50 dan adaptasi perilaku di bawah anak tunagrahita ringan yang mengakibatkan anak tunagrahita sedang ini mengalami permasalahan yang cukup kompleks. Sehingga dengan kondisi seperti ini anak tunagrahita kategori sedang memerlukan bimbingan dalam aktivitas kesehariannya dan anak perlu dapat diarahkan serta dikembangkan pada aspek akademik fungsionalnya dan keterampilannya yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-harinya dan kedepannya.

2. Karakteristik Anak Tunagrahita Kategori Sedang

Berdasarkan pendapat Mumpuniarti 2007: 25 karakteristik pada anak tunagrahita kategori sedang yaitu: 13 1 Karakteristik fisik Karakteristik fisik pada Tunagrahita kategori sedang ini sangat terlihat jelas, karena pada kategori ini banyak dijumpai anak dengan tipe Down Syndrome dan Brain Damage yang memiliki koordinasi motorik anak sangat lemah sehingga penampilannya menampakan sebagai anak dengan keterbelakangan atau hambatan. 2 Karakteristik psikis Karakteristik psikis pada Tunagrahita kategori sedang di usia dewasa memiliki tingkat kecerdasan setara dengan anak normal usia 7 sampai 8 tahun. Selain itu, anak hampir tidak mempunyai inisiatif, selalu bertingkah kekanak-kanakan dan sering melamun atau sebaliknya dapat menjadi hiperaktif. 3 Karakteristik sosial Karakteristik sosial pada anak Tunagrahita kategori sedang ini sebagian besar sikap sosialnya kurang baik, terkadang tidak mempunyai rasa terima kasih, rasa belas kasihan terhadap orang lain. Moh Efendi 2006: 98 menjelaskan karakteristik pada anak tunagrahita bahwa beberapa hambatan dari segi kognitif dan merupakan karakteristik anak tunagrahita kategori sedang yaitu anak mengalami kesulitan dalam konsentrasi, kemampuan sosialisasinya terbatas, tidak mampu mengikuti instruksi yang sulit, kurang mampu dalam menganalisis suatu hal. 14 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak tunagrahita kategori sedang adalah memiliki kelemahan dan kesulitan dalam mempelajari hal-hal yang baru, tidak mampu mengikuti instruksi atau perintah yang sulit, pada segi fisik anak tunagrahita kategori sedang lebih terlihat jelas karena pada kategori tunagrahita banyak dijumpai anak dengan tipe Down Syndrome.

B. Tinjauan tentang Pembelajaran IPA

1. Pengertian pembelajaran IPA

Usman Samatowa 2006: 2 menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang membahas tentang gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil pengamatan atau percobaan yang dilakukan oleh manusia. Selain itu Ilmu pengetahuan alam atau IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam dan mempelajari tentang peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam ini. Menurut Hendro Darmojo dalam Usman Satowa, 2006: 2 menjelaskan bahwa pengetahuan alam yang sudah jelas artinya yaitu pengetahuan tentang alam semesta dan segala isinya, pengetahuan itu berarti segala sesuatu yang diketahui oleh manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan yang bersifat rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Menurut Edi Purwanto 2007: 2 menjelaskan bahwa IPA adalah suatu aktivitas berpikir dan berbuat melalui proses ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah menuju perolehan berupa produk

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL LAPORAN HASIL BELAJAR BERBASIS ASESMEN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA.

1 3 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253

EFEKTIVITAS MULTIMEDIA INTERAKTIF CERDAS MENGENAL ANGGOTA TUBUH (CERMAT) TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGGOTA TUBUH MANUSIA PADA ANAK AUTISTIK KELAS 1 SD DI SEKOLAH LUAR BIASA MA’ARIF BANTUL YOGYAKARTA.

1 2 187