15
sains. Menurut Maslichah 2006: 37 menyatakan bahwa sains yang menjadi fokus dalam pembelajaran adalah adanya interaksi antara siswa
dengan obyek atau alam secara langsung, sehingga guru yang bertugas sebagai fasilitator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana
agar siswa dapat mengamati dan memahami objek sains. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran IPA atau sains adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa dan berhubungan dengan alam, sehingga dalam
pembelajaran IPA diperlukan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, karena dengan media yang lebih riil maka siswa akan
lebih mudah memahami objek sains tersebut.
2. Kurikulum Pembelajaran IPA di SLB
Berdasarkan kurikulum SLB C1 BSNP, 2006 yang telah ditetapkan untuk Tunagrahita kategori sedang kelas 1 memiliki
beberapa standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai makhluk hidup dan proses kehidupannya. Berikut ini adalah tabel mengenai
kurikulum yang digunakan:
Tabel 1. Kurikulum mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami bagian-bagian
anggota tubuh dan kegunaannya serta cara-cara
merawatnya 1.1 Mendeskripsikan bagian
anggota tubuh 1.2 Mendeskripsikan fungsi
bagian anggota tubuh 1.3 Mendeskripsikan cara-cara
merawat tubuh Sumber: BSNP tahun 2006
16
3. Komponen pembelajaran IPA tentang anggota tubuh
a. Tujuan Pembelajaran
Menurut Kurikulum yang berbasis kompetensi Depdiknas, 2004 dalam Maslichah, 2006: 23 menjelaskan bahwa tujuan
pembelajaran untuk tingkat Sekolah Dasar, SMP dan SMA memiliki penekanan yang berbeda. Tujuan pembelajaran sains atau
Ilmu Pengetahuan Alam IPA di Sekolah Dasar SD yaitu agar: a
Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi dan masyarakat.
b Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. c
Mengembangkan pengetahuan dan penanaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. d
Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
e Menghargai alam sekitar dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan. Yager dalam Parwoto, 2007: 215 menjelaskan dalam
penelitiannya menjelaskan tentang 4 tujuan pendidikan sains yaitu: a
Sains untuk mempertemukan kebutuhan personal. b
Sains untuk pemecahan masalah-masalah sosial. c
Sains untuk kesadaran karir. d
Sains untuk persiapan studi selanjutnya. Tujuan-tujuan ini cocok untuk semua jenjang pendidikan dan
untuk siswa berkebutuhan khusus karena beberapa tujuan ini dapat diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan individu dan pemecahan
sosial. Berdasarkan beberapa pengertian di atas disimpulkan tujuan
pembelajaran sains atau IPA untuk sekolah dasar terutama bagi
17
siswa berkebutuhan khusus yang pada khususnya bagi siswa tunagrahita kategori sedang yaitu agar siswa dapat memahami
konsep sains dan dapat menerapkan serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Materi Pembelajaran
Menurut Parwoto 2007: 216 menjelaskan bahwa untuk anak berkebutuhan khusus pada tingkat pendidikan dasar program sains
atau IPA mencakup beberapa materi seperti 1 kesehatan dan keselamatan, 2 binatang, 3 iklim cuaca, 4 panca indera, 5
barang-barang yang ada di lingkungannya, 6 air, 7 barang- barang bergerak, 8 bumi yang kita injak, 9 Planet, dan 10
Berbagai jenis makanan. Dari materi tersebut dikembangkan pada pokok bahasan seperti kebutuhan binatang, kebutuhan planet, air
dan es, udara, cahaya, waktu, kulit, pertumbuhan, tubuhmu, minyak, dan sebagainya.
c. Metode Model Pembelajaran
Model pembelajaran dirancang atau dibuat untuk mewakili realitas sebenarnya atau objek nyata, meskipun model yang dibuat
bukan merupakan realitas objek yang sebenarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dapat dimaknai sebagai
kerangka konseptual yang mendiskripsikan dan menggambarkan prosedur
yang sistematik dalam mengorganisasikan atau
menyimpulkan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk