Kriteria Keefektifan Multimedia Berbasis Flash “Mengenalkan
58
ada pada kurikulum khusus untuk anak tunagrahita kategori sedang kelas I semester 1.
1. Identitas Subjek
Subjek dalam penelitian ini merupakan seorang anak tunagrahita kategori sedang. Anak masih duduk di bangku kelas I SDLB Yapenas
Yogyakarta. Subjek dengan inisial ITS lahir pada tanggal 31 Januari 2009 dengan jenis kelamin perempuan. Alamat rumah subjek berada
di daerah Condongcatur. Saat penelitian dilaksanakan, subjek berusia 6 tahun 7 bulan.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
a. Karakteristik Fisik
Subjek merupakan anak tunagrahita kategori sedang “Down
Syndrome” yang secara fisik tidak memiliki hambatan dan semua anggota badannya lengkap dan berfungsi dengan baik tampak
seperti anak normal. ITS merupakan siswa yang cukup aktif dan jarang sekali tidak masuk sekolah. Kemampuan motorik halus
ITS tergolong sangat baik dibanding teman seumurannya di sekolah. Hal itu dapat dilihat dari kemampuan ITS pada saat
menulis, memegang, menempel, merobek kertas, selain itu anak sudah mampu memegang pensil sejak umur 3 tahun. Kemampuan
motorik kasar ITS juga sudah bagus, anak mampu melakukan gerakan-gerakan seperti berlari, berjalan, berdiri dan menaiki
tangga secara mandiri.
59
b. Karakteristik Belajar
Anak cenderung penurut pada waktu pagi hari saat di dalam kelas, apabila anak sudah lelah atau sedang
bad mood
maka anak tidak mau mengikuti perintah dari guru dan lebih memilih
berjalan-jalan keliling kelas menggoda temannya atau keluar dari kelas. Saat pembelajaran di dalam kelas berlangsung dan saat
guru sedang menjelaskan materi, anak terlihat aktif dan mau berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Kemampuan menulis
ITS masih sebatas menulis bebas atau mencoret-coret. Meskipun ITS belum mampu berbicara secara jelas, dalam mengungkapkan
keinginannya misalnya anak mau belajar menggambar maka anak lebih cenderung mengungkapkan dengan bahasa isyarat tubuh
seperti mengambil pensilnya dan mengarahkan pensilnya di atas meja. Penyampaian materi bersifat lebih ke akademik
fungsionalnya yang dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari yaitu pada mata pelajaran IPA. Selain itu, kemampuan ITS dalam
pemahaman khususnya pada mata pelajaran IPA mengenal anggota tubuh masih kurang. Hal ini terlihat pada saat peneliti
mengobservasi anak dan meminta anak untuk menunjuk anggota tubuh yang dimaksud anak masih sering salah tunjuk.