Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data

46

I. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah bagian dalam penelitian yang berfungsi penting untuk mengumpulkan data yang banyak menentukan keberhasilan suatu penelitian. Pada penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data seperti panduan observasi dan tes. 1. Panduan Tes Mengenal Konsep Anggota Tubuh Kisi-kisi tes yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti mengambil Standar Kompetensi yang ada di kurikulum IPA bagi anak tunagrahita kategori sedang kelas I yaitu tentang Memahami bagian-bagian anggota tubuh dan kegunaannya serta cara-cara merawatnya, dengan salah satu materi dalam kompetensi kompetensi dasar yaitu tentang mendeskripsikan bagian anggota tubuh. Untuk pencapaian indikator dalam kisi-kisi tes yang telah disederhanakan bagi anak yang disesuaikan dengan kemampuan anak yaitu hanya sekedar menunjuk bagian anggota tubuh sesuai dengan keterangan gambar yang ditampilkan pada media. 47 Tabel 4. Kisi-kisi Tes Mengenal Konsep Anggota Tubuh No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Butir 1. Memahami bagian- bagian anggota tubuh dan kegunaannya serta cara-cara merawatnya Mendeskripsik an bagian anggota tubuh Siswa Menunjuk Bagian tubuh “Kepala” sesuai dengan perintah dan gambar: a. Rambut b. Mata c. Telinga d. Hidung e. Mulut 5 Siswa Menunjuk Bagian tubuh “Tangan” sesuai dengan perintah a. Tangan b. Jari tangan 2 Siswa menunjuk Bagian tubuh “Kaki” sesuai dengan perintah a. Kaki b. Jari kaki 2 Jumlah 9 2. Panduan Observasi Panduan observasi berisi sebuah daftar kegiatan yang akan diamati ketika intervensi dilaksanakan, data yang diamati adalah seorang siswa tunagrahita kategori sedang kelas I di SLB Yapenas dalam mengenal konsep anggota tubuh dengan menggunakan multimedia berbasis flash. 48 Tabel 5. Kisi-kisi Pedoman Observasi No Variabel Indikator Jumlah Butir 1. Kemampuan Mengenal Konsep Anggota Tubuh a. Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik 1 Memberikan Respon 2 Memperhatikan penjelasan guru b. Siswa aktif selama proses pembelajaran 1 Siswa mengikuti perintah dan arahan guru 2 Siswa termotivasi untuk menunjuk anggota tubuh sesuai dengan perintah c. Siswa memahami materi yang telah disampaikan 1 Siswa memahami fungsi bagian- bagian anggota tubuh 2 2 1 Indikator Penilaian: 1. Skor 1: apabila anak tidak tahu dan tidak mau melaksanakan atau mengerjakan sesuai perintah. 2. Skor 2: apabila anak tahu namun tidak dapat melaksanakan. 3. Skor 3: apabila anak dapat melaksanakan namun masih banyak mendapatkan bantuan guru. 4. Skor 4: apabila anak dapat melaksanakan namun masih memerlukan sedikit bantuan guru. 5. Skor 5: apabila anak dapat melakukannya tanpa bimbingan dari guru. Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor tertinggi Kriteria Penilaian: A: Sangat Baik = 86-100 B: Baik = 76-85 C: Cukup = 60-75 D: Rendah = 55-75 E: Rendah Sekali = 54 M.Ngalim Purwanto, 2012: 112 49 Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Panduan Observasi Pencatatan Durasi Tabel 7. Kisi-Kisi Instrumen Panduan Observasi Pencatatan Kejadian

J. Uji Validitas Instrumen

Menurut Zainal Arifin 2012: 245 menjelaskan bahwa validitas merupakan suatu derajat ketepatan instrumen alat ukur, instrumen yang dimaksud merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi Nama Subjek : Pengamat : Perilaku sasaran : Peningkatan Pemahaman Konsep “Memegang Anggota Tubuh” Tanggal Sesi Waktu Durasi Mulai Selesai Nama Subjek : Pengamat : Sesi Ke : Waktu : Tanggal : Perilaku sasaran : Peningkatan Pemahaman Konsep “Memegang Anggota Tubuh” No item yang mengalami peningkatan: Banyaknya Peningkatan Pemahaman ........kali 50 content validity. Validitas isi bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik atau subjek dalam penguasaan materi pelajaran yang telah disampaikan, aspek dalam validitas isi berupa kesesuaian materi tes dengan kurikulum yang digunakan berdasarkan kemampuan anak tunagrahita kategori sedang. Validasi instrumen dilakukan oleh ahli dalam bidangnya yaitu dosen PLB, dosen TP dan guru kelas subjek. Validasi media dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen ahli media yang merupakan dosen dari jurusan Teknologi Pendidikan TP yaitu Bapak Estu Miyarso, M.Pd. Adapun hasil validasi media dapat dilihat pada bagian lampiran. Proses pengujian Multimedia Berbasis Flash “Mengenal Konsep Anggota Tubuh” yang dilakukan oleh peneliti sebanyak 2 kali revisi sehingga media yang digunakan oleh peneliti dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran mengenal konsep anggota tubuh pada anak tunagrahita. Adapun hasil pengujian dan revisi dapat dilihat pada bagian lampiran. Validasi materi dalam penelitian ini dilakukan oleh Ibu Isnaini Soliqah yang merupakan guru kelas dari subjek penelitian, sehingga guru mengetahui materi yang tepat dan sesuai dengan kemampuan subjek. Surat hasil validasi, RPP, dan surat keterangan dapat dilihat pada bagian lampiran. Uji validitas instrumen yaitu berupa lembar uji tes pada mata pelajaran IPA mengenai konsep anggota tubuh dengan menggunakan multimedia berbasis flash, dalam penelitian ini dilakukan oleh guru kelas I di SLB Yapenas. Berikut adalah kisi-kisi uji instrumen: 51 Tabel 8. Kisi – Kisi Uji Instrumen No Aspek yang dinilai 1. Kesesuaian media berbasis flash untuk mengenalkan konsep dasar pada materi anggota tubuh dengan karakteristik siswa tunagrahita kategori sedang 2. Pengaruh media berbasis flash terhadap kemampuan mengenal konsep anggota tubuh 3. Tingkat kesulitan penggunaan media berbasis flash bagi siswa tunagrahita kategori sedang 4. Daya tarik siswa tunagrahita kategori sedang terhadap tampilan dari media berbasis flash 5. Kesesuaian media berbasis flash dengan materi anggota tubuh 6. Kesesuaian isi soal atau permainan dengan kondisi siswa tunagrahita kategori sedang 7. Peran siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan media berbasis flash 8. Peran guru selama pembelajaran IPA menggunakan media berbasis flash 9. Manfaat media berbasis flash dalam pembelajaran IPA untuk mengenalkan konsep anggota tubuh

K. Analisis Data

Menurut Juang Sunanto 2006: 65 menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian eksperimen pada umumnya menggunakan teknik statistik inferensial sedangkan eksperimen dengan subjek tunggal menggunakan statistik sederhana yaitu dengan statistik deskriptif. Sedangkan untuk komponen yang penting dianalisis yaitu berdasarkan banyaknya data dalam setiap kondisi atau disebut dengan panjang kondisi, tingkat stabilitas dan perubahan data, dan kecenderungan arah grafik. Untuk analisis data dalam kondisi memiliki beberapa komponen seperti panjang kondisi, kecenderungan arah, tingkat stabilitas, tingkat perubahan, jejak data, dan rentang. Kegiatan analisis data dengan subjek tunggal memiliki beberapa komponen penting pada saat menganalisis yaitu 52 analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi, komponen penting ini telah dijelaskan oleh Juang Sunanto 2006: 68. 1. Analisis dalam kondisi Analisis dalam kondisi merupakan analisis perubahan data dalam suatu kondisi dimana kondisi Baseline atau kondisi dan kondisi intervensi, yang meliputi beberapa komponen seperti: 1 Panjang Kondisi Panjang kodisi merupakan banyaknya data dalam kondisi tersebut yang menggambarkan banyaknya sesi yang dilakukan pada kondisi tersebut. 2 Kecenderungan Arah Kecenderungan Arah merupakan suatu kondisi dimana banyaknya data yang berada di atas dan di bawah garis tersebut sama banyak. 3 Tingkat Stabilitas Level Stability Tingkat Stabilitas menunjukan tingkat homogenitas sebuah data dalam suatu kondisi. Tingkat stabilitas data dapat ditentukan berdasarkan hitungan banyaknya data yang berada dalam rentang 50 di atas dan di bawah mean . Hal itu dapat dibuktikan pada saat jika 50 atau lebih data berada dalam rentang 50 di atas dan di bawah mean maka data tersebut dinyatakan stabil.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL LAPORAN HASIL BELAJAR BERBASIS ASESMEN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA.

1 3 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253

EFEKTIVITAS MULTIMEDIA INTERAKTIF CERDAS MENGENAL ANGGOTA TUBUH (CERMAT) TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGGOTA TUBUH MANUSIA PADA ANAK AUTISTIK KELAS 1 SD DI SEKOLAH LUAR BIASA MA’ARIF BANTUL YOGYAKARTA.

1 2 187