Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian sangat berhubungan dengan desain dari sebuah penelitian, karena dalam penelitian sangat dipengaruhi oleh desain dari penelitian yang bersangkutan Moh. Nazir, 2005: 47. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yang akan dilaksanakan di SLB Yapenas Yogyakarta dengan pendekatan kuantitatif dan dengan jenis penelitian eksperimen SSR Single Subject Research . Penelitian ini bertujuan untuk mencari data berdasarkan dan melihat pengaruh dari sebuah multimedia pembelajaran berbasis flash yang diaplikasikan dan diuji cobakan kepada anak tunagrahita kategori sedang untuk mengenalkan konsep anggota tubuh. Penelitian ini hanya diperuntukan bagi 1 subjek tunggal saja, sehingga metode penelitian yang digunakan yaitu Single Subject Research . Penelitian eksperimen dengan SSR ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh sebuah media untuk mengenalkan konsep anggota tubuh secara individu. Jenis penelitian eksperimen dengan subjek tunggal dapat digunakan untuk mencari data dan mengetahui keefektifan dari media tersebut terutama untuk mengenalkan konsep anggota tubuh.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain A- B- A’. Desain A-B-A’ merupakan salah satu pengembangan dari desain A- B. Prosedur dalam desain A-B- A’ ini pada dasarnya tidak banyak berbeda 35 dengan desain A-B, yang menjadikan pembeda adalah terdapat pengulangan pada fase baseline. Menurut Juang Sunanto 2006: 44 prosedur ini mula-mula target behavior diukur secara kontinyu pada kondisi baseline A1 dengan periode waktu tertentu kemudian pada kondisi intervensi B. Pada desain A-B- A’, setelah dilakukan pengukuran pada kondisi intervensi B pengukuran pada kondisi baseline kedua A2 diberikan. Maksud dari penambahan kondisi pada baseline yang kedua A2 bertujuan sebagai kontrol untuk fase intervensi, sehingga memungkinkan dapat menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. Juang Sunanto 2006: 42 menjelaskan bahwa desain ini merupakan desain dari bidang modifikasi perilaku, yang berarti prosedur dalam penelitian ini meliputi pengukuran perilaku sasaran target Behavior pada kondisi baseline yang masih tergolong stabil dan dilakukan intervensi. A Baseline 1  B Intervensi Perlakuan  A2 Baseline 2 Sehingga dalam desain penelitian A-B- A’ ini peneliti harus melakukan pengukuran dan pencatatan pada kondisi baseline A1 secara bertahap, kemudian peneliti harus memberikan intervensi B setelah kondisi baseline stabil, selanjutnya peneliti melakukan pengukuran perilaku sasaran pada kondisi saat diberikan perlakuan B secara bertahap dengan tujuan adanya arah dan level data yang didapat lebih stabil kemudian diberikan pengukuran lagi A2. Desain A-B- A’ ini dengan kata 36 lain bertujuan untuk mempelajari seberapa besar pengaruh intervensi terhadap variabel tertentu yang diberikan kepada subjek dengan membandingkan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Untuk lebih jelasnya desain penelitian Single Subject Research dengan desain A- B- A’ digambarkan sebagai berikut: A1 – B – A2 A1 i ,A1 ii ,A1 iii B i ,B ii ,B iii ,B iv ,B v A2 i ,A2 ii ,A2 iii Tabel 2. Desain A-B- A’ Tujuan penggunaan pola desain A-B- A’ ini adalah untuk menguji keefektifan media berbasis flash terhadap kemampuan mengenal konsep anggota tubuh pada mata pelajaran IPA pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas I di SLB Yapenas Yogyakarta. Berikut adalah keterangan mengenai desain dengan pola A-B- A’: a. A Baseline, Baseline merupakan suatu kondisi awal kemampuan subjek sebelum diberi perlakuan atau intervensi. Pengukuran pada fase ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan durasi waktu yang telah ditentukan dan kebutuhan yaitu berkisar antara 30-35 menit. b. B Perlakuan Intervensi, adalah gambaran yang berupa data mengenai kemampuan subjek selama diberikan perlakuan atau intervensi secara berulang-ulang dengan melihat hasil pada saat intervensi. Pada tahapan ini anak diberikan perlakuan dengan menggunakan media berbasis flash secara berulang-ulang. Intervensi dilakukan sebanyak 5 kali. 37 c. A’ Baseline ke 2, adalah pengulangan baseline 1 sebagai acuan evaluasi tentang bagaimana intervensi yang diberikan dapat berpengaruh atau tidak terhadap anak. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan presentase dengan melihat seberapa efektif penggunaan media berbasis flash untuk mengenalkan konsep anggota tubuh terhadap prestasi belajar IPA. Tahap ini dilakukan sampai dengan data stabil dan agar lebih jelas.

C. Langkah-langkah pelaksanaan desain penelitian

Langkah-langkah pelaksanaan desain penelitian kaitannya dengan variabel penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian tentang eksperimen SSR dengan desain A-B- A’, sebagai berikut: 1. Baseline 1 A1 Tahap awal atau tahapan pertama penelitian ini sebelum memberikan perlakuan yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat memberikan perlakuan dan melakukan pengetesan terhadap anak. Pada tahapan ini dilakukan sebanyak 3 kali, yang bertujuan untuk mendapatkan data yang relevan dan stabil. Hal- hal yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Tahap Persiapan 1 Menentukan subjek yang akan diberikan perlakuan oleh peneliti yaitu seorang anak tunagrahita kategori sedang kelas 1 di SLB Yapenas Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL LAPORAN HASIL BELAJAR BERBASIS ASESMEN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA.

1 3 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBUAT PERMEN ASEM PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS DEPOK SLEMAN.

0 0 164

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KRIYA KAYU PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS SLEMAN.

7 37 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II DI SEKOLAH LUAR BIASA RELA BHAKTI I GAMPING.

0 0 275

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253

EFEKTIVITAS MULTIMEDIA INTERAKTIF CERDAS MENGENAL ANGGOTA TUBUH (CERMAT) TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGGOTA TUBUH MANUSIA PADA ANAK AUTISTIK KELAS 1 SD DI SEKOLAH LUAR BIASA MA’ARIF BANTUL YOGYAKARTA.

1 2 187