18
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman perencanaan pembelajaran bagi guru.
4. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA bagi Anak Tunagrahita
Sedang
Menurut Mumpuniarti 2007: 158 dalam pembelajaran IPA bagi anak tunagrahita dengan kategori sedang lebih menekankan pada
manfaat langsung yaitu untuk pembinaan kelemahan yang ada pada anak dengan hambatan mental, selain itu dalam pembelajarannya juga
dilaksanakan secara integrasi. Pembelajaran IPA bagi anak tunagrahita kategori sedang lebih cenderung mengembangkan aspek sensomotorik,
mengembangkan program bina diri, bina gerak atau mengarah ke
activity daily living
ADL. Pengembangan pada aspek sensomotorik berhubungan dengan pengoptimalan gerakan yang terarah dan
fungsional seperti gerak motorik kasar dan gerak motorik halus. Gerak motorik kasar dan gerak motorik halus yang fungsional dan terarah juga
merupakan dasar dari semua aspek kegiatan dalam kehidupan sehari- hari, keterampilan, pengembangan bahasa, bicara, kemampuan kognitif
dan akademik. Pengembangan pada program bina diri lebih mengutamakan pada
latihan bagi anak dalam hal menolong diri di rumah. Selain itu, program ini juga harus dirancang bersama gurupelatih dan orang tua. Program
bina gerak, program ini diperlukan bagi anak dengan hambatan mental karena adanya keterkaitan antara hambatan mental dengan kemampuan
19
fisik. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, seseorang terutama seorang anak tunagrahita kategori sedang selalu melakukan
activity daily living
ADL. Dalam melakukan aktivitas keseharian bagi anak tunagrahita kategori sedang terutama rutinitas untuk merawat diri
memang tidaklah mudah karena aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang rutin. Merawat diri juga berkaitan dengan pembelajaran akademik
fungsional terutama pada mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan anggota tubuh, selain itu dengan pembelajaran akademik fungsional
mengajarkan anak dimulai dari mengenal bagian anggota tubuhnya sendiri hingga cara merawat bagian tubunya sendiri. Dengan
kemampuan mengenal konsep anggota tubuhnya, maka selanjutnya anak akan lebih memahami mengenai cara merawat anggota tubuhnya.
C. Tinjauan tentang Multimedia Pembelajaran Berbasis Flash
1. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Media merupakan alat atau bahan yang digunakan pada saat mengajar. Selain itu, media yang digunakan juga harus konkrit agar
pada saat pembelajaran siswa dapat memahami materi yang diajarkan. Media menurut Criticons 1996 adalah salah satu komponen
komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menjadi komunikan Daryanto, 2011: 4. Menurut Arief S, dkk 2011: 7 media
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangksang pikiran,