37
c. A’ Baseline ke 2, adalah pengulangan baseline 1 sebagai acuan
evaluasi tentang bagaimana intervensi yang diberikan dapat berpengaruh atau tidak terhadap anak. Pengukuran ini dilakukan
dengan menggunakan presentase dengan melihat seberapa efektif penggunaan media berbasis flash untuk mengenalkan konsep anggota
tubuh terhadap prestasi belajar IPA. Tahap ini dilakukan sampai dengan data stabil dan agar lebih jelas.
C. Langkah-langkah pelaksanaan desain penelitian
Langkah-langkah pelaksanaan desain penelitian kaitannya dengan variabel penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian tentang
eksperimen SSR dengan desain A-B- A’, sebagai berikut:
1. Baseline 1 A1
Tahap awal atau tahapan pertama penelitian ini sebelum memberikan perlakuan yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan pada saat memberikan perlakuan dan melakukan pengetesan terhadap anak. Pada tahapan ini dilakukan sebanyak 3 kali,
yang bertujuan untuk mendapatkan data yang relevan dan stabil. Hal- hal yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Tahap Persiapan
1 Menentukan subjek yang akan diberikan perlakuan oleh
peneliti yaitu seorang anak tunagrahita kategori sedang kelas 1 di SLB Yapenas Yogyakarta.
38
2 Menyusun alat pembelajaran IPA sebagai alat untuk
melakukan
pretest baseline 1
dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
b. Fase
Baseline
1
Baseline 1
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal dalam mengenal konsep anggota tubuh sebelum dilakukan perlakuan
menggunakan media berbasis flash. Fase baseline 1 dilakukan sebanyak 3 kali dengan durasi waktu 30-35 menit yang bertujuan
agar mendapatkan data yang stabil. 2.
Intervensi B Intervensi dilakukan setelah dilaksanakannya pengetesan atau
baseline 1
. Intervensi dilaksanakan sebanyak 5 kali, yang dilakukan di dalam kelas dan kira-kira durasi waktu pembelajaran berlangsung
sekitar 30-35 menit setiap pertemuan. Pembelajaran yang diberikan hanya mengajarkan tentang konsep anggota tubuh yang dimulain dari
anggota tubuh bagian kepala, kemudian badan, dan terakhir kaki. Untuk langkah-langkah pelaksanaan intervensi dalam penelitian ini
dibagi menjadi 3 macam yaitu dimulai dengan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, kemudian kegiatan penutup.
a. Pendahuluan
1 Peneliti mempersiapkan dan mengkondisikan kelas agar
nyaman untuk belajar. Peneliti membuat
setting
tempat duduk anak menghadap ke arah peneliti dan guru.
39
2 Peneliti dan anak berdoa bersama sebelum memulai
pembelajaran, peneliti mengucapkan salam. 3
Peneliti mempersiapkan media dan peralatan yang diperlukan dan menjelaskan sedikit kepada anak mengenai materi
mengenal anggota tubuh yang saat itu akan dipelajari. b.
Inti Pembelajaran Langkah-langkah
pembelajaran IPA
menggunakan multimedia berbasis flash sama untuk semua pertemuan, adapun
rincian langkah-langkah pelaksanaan dan pengajarannya sebagai berikut:
1 Pada awalnya, peneliti memperlihatkan multimedia berbasis
flash, cara menggunakannya, memperkenalkan materi-materi yang ada dalam media bagian tubuh “kepala” seperti rambut,
mata, telinga, hidung, mulut; bagian tubuh “tangan” seperti tangan dan jari tangan; bagian tubuh “kaki” seperti kaki dan
jari kaki, memperkenalkan dan menjelaskan cara memainkan game yang telah disediakan dalam media.
2 Peneliti mengajarkan dan memperkenalkan konsep anggota
tubuh kepada siswa yang dimu lai dari bagian tubuh “kepala”
seperti rambut, mata, telinga, hidung, mulut; bagian tubuh “tangan” seperti tangan dan jari tangan; bagian tubuh “kaki”
seperti kaki dan jari kaki, mengajak siswa untuk bermain game yang telah disediakan dalam media.
40
c. Penutup
Peneliti melakukan evaluasi dengan cara melakukan pengetesan kembali dengan menggunakan instrumen tes pada
baseline 1 dan berdasarkan pencatatan perolehan skor yang didapatkan pada saat anak memainkan game. Setiap perolehan
yang terjadi dicatat dan dilaporkan pada hal yang berkenaan dengan pengumpulan data anak.
3. Baseline 2 A2
Baseline 2 merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengulang pemberian perlakuan seperti baseline 1 yang bertujuan untuk
mengevaluasi dan melihat pengaruh pemberian perlakuan sebelumnya yaitu intervensi terhadap prestasi belajar IPA mengenai konsep
anggota tubuh. Berdasarkan hasil kegiatan pada baseline 2 ini dapat mengetahui apakah multimedia berbasis flash efektif untuk
mengenalkan konsep anggota tubuh pada mata pelajaran IPA dengan membandingkan Baseline 1, intervensi dan Baseline 2.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SLB Yapenas yang beralamatkan di Jl. Sepakbola, Nglaren, Depok Sleman, Yogyakarta. Sekolah ini
merupakan salah salah satu sekolah swasta yang menerima semua siswa dengan berbagai kebutuhan khusus. Menurut data yang
diperoleh dari SLB Yapenas tahun ajaran 20132014, terdapat kurang