54
2 Perubahan kecenderungan dan efeknya
Perubahan kecenderungan arah grafik dalam alisis data antar kondisi antara kondisi
baseline
dan intervensi menunjukan beberapa makna perubahan perilaku sasaran
target behavior
yang disebabkan oleh intervensi. Perubahan kecenderungan arah grafik antar kondisi memiliki beberapa kemungkinan seperti a
mendatar ke mendatar, b mendatar ke menaik, c mendatar ke menurun, d menaik ke menaik, e menaik ke mendatar, f
menaik ke menurun, g menurun ke menaik, h menurun ke mendatar, i menurun ke menurun, sedangkan untuk makna
efeknya tergantung dari tujuan pemberian intervensinya. 3
Perubahan stabilitas Stabilitas data menunjukan tingkat kestabilan sebuah perubahan
dari sederetan data. Data dapat dikatakan stabil apabila data menunjukan arah mendatar, menaik atau menurun secara
konsisten. 4
Perubahan level Perubahan level data menunjukan seberapa besar data berubah.
Perubahan data antar kondisi misalnya kondisi
baseline
dan intervensi ditunjukkan selisih antara data terakhir pada kondisi
baseline
dan data pertama pada kondisi intervensi.
55
5 Data yang tumpang tindih
overlap
Data yang tumpang tindih antara dua kondisi adalah terjadinya data yang sama pada kedua kondisi tersebut. data yang tumpang
tindih menunjukan bahwa tidak ada perubahan pada kedua kondisi dan semakin banyak data yang tumpang tindih semakin
menguatkan dugaan tidak adanya perubahan pada kedua kondisi.
L. Kriteria Keefektifan Multimedia Berbasis Flash “Mengenalkan
Konsep Anggota Tubuh”
Keefektifan multimedia berbasis flash untuk mengenalkan konsep anggota tubuh pada penelitian ini berdasarkan perbandingan hasil yang
diperoleh pada
baseline
1 dan
baseline
2. Apabila Frekuensi Peningkatan Pemahaman Konsep pada
baseline
2 lebih banyak dibandingkan pada
baseline
1 maka Multimedia Berbasis Flash “Mengenalkan Konsep
Anggota Tubuh” efektif terhadap kemampuan mengenal anggota tubuh pada anak tunagrahita kategori sedang. Berikut gambaran dari kriteria
multimedia berbasis flash yang dapat dikatakan efektif terhadap kemampuan mengenal konsep anggota tubuh
f
peningkatan pada
baseline
2 A’
f
peningkatan
baseline
1 A A’ A
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SLB Yapenas Yogyakarta memiliki 2 unit sekolah yaitu SLB Yapenas unit I dan unit II. Pengambilan data untuk penelitian ini dilaksanakan di
SLB Yapenas unit II. Sekolah Luar Biasa Yapenas merupakan sebuah lembaga pendidikan swasta di bawah yayasan penyelenggaraan pendidikan
nasional yang berdiri sejak tahun 1983 yang saat ini sudah memiliki akreditasi A. SLB Yapenas unit I terletak di Jl. Sepakbola Nglaren
Condongcatur Depok Sleman sedangkan untuk SLB Yapenas unit II terletak di Jl. Panuluh Pringwulung Condongcatur Depok Sleman dengan
posisi berada di belakang gereja Pringwulung dan bersebelahan dengan kampus tarakanita. Jumlah tenaga pendidik pada saat ini sebanyak 27
orang yang terdiri dari 17 orang guru berstatus sebagai PNS dan 10 orang guru berstatus sebagai GTT dan PTT,sedangkan untuk jumlah siswa pada
saat ini ada 86 orang siswa dengan berbagai macam kebutuhan khusus antara lain anak berkebutuhan khusus Tunarungu Wicara, Tunagrahita,
Tunadaksa, serta anak autis. SLB Yapenas ini juga menyelenggarakan pendidikan dari jenjang TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB.
Pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah khusus ini tidak terlepas dari visi dan misi yang ada. Adapun visi dan misi dari SLB
Yapenas ini adalah:
57
1. Visi Sekolah
Terwujudnya Anak Berkebutuhan Khusus yang terampil dan mandiri berdasarkan Iman dan Taqwa serta berkarakter bangsa.
2. Misi Sekolah
a. Menyelenggarakan pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB
dan kelas keterampilan secara berkesinambungan. b.
Menyelenggarakan pembelajaran
dengan pendekatan
pembelajaran aktif, inofatif, kreatif, menyenangkan dengan pendekatan
Contectual Teaching Learning
CTL. c.
Meningkatan citra, harkat dan martabat anak berkebutuhan khusus sehingga tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif
dari pihak manapun.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita kategori sedang kelas I sekolah dasar. Alasan dalam pemilihan subjek tersebut adalah anak
masih kesulitan dalam mengetahui dan memahami anggota tubuhnya dengan benar, selain itu peneliti menemukan permasalahan yang dialami
oleh subjek pada saat kegiatan PPL sehingga peneliti tertarik untuk menguji cobakan sebuah media pembelajaran yang sesuai untuk subjek.
Peneliti memilih media yang cocok digunakan yaitu berupa multimedia berbasis flash dengan bantuan seperangkat laptopkomputer dengan materi
mengenal konsep anggota tubuh. Materi untuk mengenal anggota tubuh
58
ada pada kurikulum khusus untuk anak tunagrahita kategori sedang kelas I semester 1.
1. Identitas Subjek
Subjek dalam penelitian ini merupakan seorang anak tunagrahita kategori sedang. Anak masih duduk di bangku kelas I SDLB Yapenas
Yogyakarta. Subjek dengan inisial ITS lahir pada tanggal 31 Januari 2009 dengan jenis kelamin perempuan. Alamat rumah subjek berada
di daerah Condongcatur. Saat penelitian dilaksanakan, subjek berusia 6 tahun 7 bulan.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
a. Karakteristik Fisik
Subjek merupakan anak tunagrahita kategori sedang “Down
Syndrome” yang secara fisik tidak memiliki hambatan dan semua anggota badannya lengkap dan berfungsi dengan baik tampak
seperti anak normal. ITS merupakan siswa yang cukup aktif dan jarang sekali tidak masuk sekolah. Kemampuan motorik halus
ITS tergolong sangat baik dibanding teman seumurannya di sekolah. Hal itu dapat dilihat dari kemampuan ITS pada saat
menulis, memegang, menempel, merobek kertas, selain itu anak sudah mampu memegang pensil sejak umur 3 tahun. Kemampuan
motorik kasar ITS juga sudah bagus, anak mampu melakukan gerakan-gerakan seperti berlari, berjalan, berdiri dan menaiki
tangga secara mandiri.