Perbandingan PDB HTR dan Model Pinjaman

2.4.3 Perbandingan PDB HTR dan Model Pinjaman

Perbandingan PDB HTR dan model pinjaman. Analisis ini akan menggunakan teori perbandingan institusi dari Hirakuri 2003. Data yang dikaji meliputi peraturan-perundangan, kesepakatan antara pemberi dan penerima pinjaman, organisasi pengelola, karakteristik dan persepsi petani Responden PDB HTR diwawancara dalam kaitannya dengan karakteristik responden yang meliputi pendidikan, usia, pengalaman menanam kayu, keinginan menanam kayu, jumlah pinjaman PDB HTR, tujuan peminjaman, jarak ke tempat peminjaman, jangka waktu pengembalian, jumlah anggota kelompok PDB HTR, aturan yang sebaiknya ada, tanggung renteng, sanksi, reward, luas yang mampu dikelola, jaminan, keharusan membuat laporan, waktu pembayaran, tujuan pinjaman, kemampuan membayar utang, penyuluhan PDB HTR, dan tata cara peminjaman di Bank. Selain itu dikumpulkan juga persepsi responden tentang PUAP, diantaranya: peran PUAP dalam pemenuhan modal, sumber informasi PUAP, kemudahan prosedur, keikutsertaan dalam penetapan prosedur, kesesuaian kredit, agunan, waktu pengembalian, tingkat bunga, waktu pencairan pinjaman, persepsi terhadap waktu pencairan, pelayanan, besaran kredit, ketepatan penyaluran, asuransi pinjaman, kesediaan membayar premi, biaya administrasi, fasilitas kantor, keluhan tentang PUAP, dan keinginan meminjam dana PUAP lebih dari satu kali. Mengkaji lingkungan fisik responden PUAP meliputi: kemudahan memperoleh barang, jarak ke pasar, sarana angkutan, pengetahuan pengembalian kredit anggota lain, dan pengetahuan peminjaman dari bank anggota Gapoktan lain. Aksesibilitas peserta PUAP terhadap pasar, meliputi: biaya angkutan, jumlah pembeli, keterlibatan pemda, penyuluh, dan ketua Gapoktan, yang meliputi: kunjungan aparat pemda kabupaten, kunjungan camat, kunjungan lurah atau kades, kunjungan ketua Gapoktan, dan kunjungan penyuluh. Dimensi usaha anggota Gapoktan meliputi, usaha lain di luar pertanian, jenis usaha peminjam dana PUAP, lama menjalankan usaha, harapan anggota kelompok terhadap kelompoknya. Kekuatan pendampingan meliputi: bahan-bahan penyuluh, kemampuan penyuluh, jumlah kunjungan anggota Gapoktan terhadap pencarian informasi atau kebiasaan membaca, dan pengalaman mengikuti penyuluhan.

2.4.4 Pendekatan untuk Menentukan Skema Kredit yang Optimal