Novelty atau Kebaruan PENDAHULUAN
penerima pinjaman PDB HTR. Saling ketergantungan antara pemberi dan penerima pinjaman menjadi dasar penelitian mengenai kelembagaan PDB HTR,
dengan fokus kajian penerima pinjaman adalah petani, dan BLU Pusat P2H sebagai pemberi pinjaman.
Dalam hubungan agensi antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman terdapat aturan main yang mengatur hak dan kewajiban pemberi dan penerima
pinjaman, terdapat organisasi yang menjalankan dan mengatur perpindahan hak dari pemberi pinjaman kepada penerima pinjaman. Bentuk kelembagaan ini yang
mengontrol interdependensi antar para pelaku terhadap sesuatu, kondisi atau situasi.
Hubungan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman dalam pelaksanaannya sangat bervariasi di lapangan, yaitu sesuai dengan situasi tertentu.
Situasi tersebut terjadi karena hubungan penerima dan pemberi pinjaman dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya: karakteristik petani, kredit HTR,
aturan yang dipergunakan serta organisasi yang menjalankan termasuk ruang kebijakan yang tersedia, IDS 2006. Berbagai faktor tersebut bersinergi
menghasilkan kinerja tertentu yang diharapkan memberi manfaat bagi pemberi pinjaman dan penerima pinjaman serta tidak ada yang dirugikan sehingga
hubungan agensi dapat terus dilakukan Just et al. 1982.
Jika kelembagaan PDB HTR belum mampu mengakomodir karakteristik, dan mengendalikan perilaku para pihak maka kinerja PDB HTR akan mengarah
kepada kinerja yang tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Hardjanto 2003 bahwa kebijakan
yang dalam implementasinya belum memberikan dampak positif khususnya bagi petani hendaknya dievaluasi untuk diperbaiki dalam pelaksanaannya. Schaffer
1980 dan Kartodihardjo 1998, menyatakan bahwa lingkungan hanya menyediakan kesempatan struktur sedangkan kinerja yang dihasilkan tergantung
pada respon conductbehavior dari para pelaku, karena berubahnya kesempatan mengakibatkan berubahnya juga manfaat dan biaya yang harus dibayar oleh para
pihak stakeholders. Gambar 1 menunjukkan kerangka pemikiran penelitian.
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Gambar 1 diatas menggambarkan hubungan antara situasi, struktur,
perilaku dan kinerja, dimana struktur yang dibuat sebaiknya mempertimbangkan situasi atau karakteristik yang melekat pada subyek yang diatur, karena struktur
akan mempengaruhi respon atau perilaku dari para pihak dan pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja yang dihasilkan. Tujuan rekomendasi kebijakannya adalah
untuk memperbaiki kelembagaan PDB HTR melalui struktur yang sesuai dengan karakteristik dan persepsi para pihak sehingga mampu mengarahkan perilaku para
pihak ke arah kinerja yang diharapkan.